1 ;

3.3K 19 4
                                    

+ hey my blinkies💕 i'll update at friday and maybe on another day if I didn't busy . Thanks for support my works . Lol perasannya , igt kau ada fans ke🌚 dah dah la tu perasan🌚 selamat membaca guys🙌 +

----

Hai diari . Disini tempat aku meluahkan segalanya .

Aku baru selesai bersama dengan tuan aku . Pastinya sewaktu aku terjaga dari lena , dia sudah meninggalkan aku seorang diri .

Ada juga beberapa kali ketika aku terjaga dari lena , dia sedang lena melingkarkan lengannya diatas pinggangku . Tetapi kerap kali , aku ditinggalkan seorang diri ketika aku terjaga dari tidur .

Walaupun sebenarnya aku berharap dia masih terlena seperti anak kucing disebelahku , tetapi itu sekadar harapan .

Kau sahabat aku , jadi pastinya kau tertanya tanya tentang aku dan Mino .

Aku mahu ceritakan tentang pertama kali aku bersama dengan dia . Aku boleh lupakan malam malam yang lain , tetapi bukan malam itu .

Malam itu dimana pertama kali bersama dengan seorang lelaki bernama Song Min Ho .

Biar aku mulakan ....

Aku sedang berehat diatas katil , didalam bilik aku . Tiba tiba , pintu bilik aku dibuka . Satu nama meniti dibibirku ,

Song Min Ho .

" Ma ... Master ! Ada apa yang perlu saya bantu ? "

Soalan itu terus terkeluar dari mulut aku , direct dari otak . Aku hanya menundukkan muka memandang jari kaki . Tak berani memandang wajah Mino , terutama matanya .

" Aku beli kau untuk buat apa ?! Apa lagi yang kau buat dekat sini ?! Terhegeh hegeh ! Lembab ! "

Tengking Mino , kuat . Ah apa yang aku perlu buat ? Tukar baju pakai baju yang dia sediakan ? Masak makan malam ? Layan dia ? Apa yang aku kena buat ni ?!

Aku kena beranikan diri . Tanya apa yang aku nak kena buat . Kalau kena maki pun , hadap jelah . Aku redha .

" Err , master nak saya buat apa ? "

Soalan aku dibalas dengan kucupan lembut dibibir merah jambuku . Bibirku diurut lembut , tangan kanannya berada dibelakang leherku manakala tangan kirinya pula memeluk pinggangku sambil mengelus lembut .

Kucupannya kini bertukar menjadi ciuman , ciuman yang hangat dan mengghairahkan . Tangan kanannya yang berada dileher meramas ramas lembut .

Sungguh mengasikkan .

Tangan kananku semakin berani naik dan mengelus dada bidang miliknya .

Nafasnya menjadi sedikit laju . Begitu juga dengan aku .

Aku hampir sahaja merengek mahukan lebih setelah bibir kami dipisahkan . Ibu jarinya digantikan dengan bibir lembutmya mengelus bibir aku .

Suaranya perlahan tetapi aku dapat dengar dengan jelas setiap kata yang keluar dari bibir seksinya .

" Aku tak tahu kenapa , dari pertama kali aku nampak kau dulu . Aku tak mampu untuk kawal diri aku , nafsu aku . Apa sahaja yang kau buat , berjaya menarik perhatian aku . Badan kau , bibir kau , mata kau . Segalanya tentang kau , boleh buat aku jadi gila . Kau ingat , kau aku punya . Seorang . Aku takkan berkongsi kau dengan sesiapapun . I own you . Forever . "

Dan sekali lagi bibirnya menyambar bibir milik aku . Aku tidak menolak , malah semakin menghangatkan ciuman antara kami berdua .

Sekali lagi juga , Mino memisahkan bibir kami . Kedua dua kami tercungap cungap mencari nafas yang hilang kerana ciuman hangat kami tadi .

Setelah nafasku kembali kepada rentak normal , aku kembali berdiri dihadapan Mino dan menundukkan kepala .

" Aku minta maaf sebab tengking kau tadi . Aku pun tak tahu kenapa aku tengking kau . "

Suara Mino kembali menyentuh gegendang telinga , kali ini lebih lembut dan tenang .

Apabila aku tidak membalas apa apa , tangannya menyentuh daguku lembut . Menolak kepalaku sedikit keatas supaya dia dapat melihat wajahku .

Matanya memandang tepat ke arah anak mataku . Seperti dipukau , aku terus memeluknya tanpa sebab . Bibirku dilekap lembut pada lehernya lalu aku mengigit perlahan .

Aku terdengar desahan perlahan Mino , lalu aku terus mengigit sehingga meningalkan kesan .

" Done . Now , you're mine too . "

Entah dari mana datangnya semangat sehingga aku berani buat begini . Baru beberapa jam aku bersama dia di rumah ini , aku sudah berani bertindak sebegini .

Semakin lama , aku mungkin boleh jadi semakin tidak terkawal .

Ah . Bala .

Aku memandang Mino dan ternyata dia terkejut . Seperti dia tak menyangka yang aku boleh buat begitu .

" Wow , impressive . Aku tak sangka . Hebat kau , berani betul . Semua perempuan yang pernah panggil aku ' master ' , ' daddy ' , tak pernah ada seorang pun yang berani . Cuma kau sahaja . Look like aku tak salah perhatikan kau dari zaman kita bersekolah lagi . "

Ujarnya sambil tersenyum sinis dan mengelus tepi pinggangku serta memandang tepat ke mataku .

Aku ingin membalas tetapi peti suaraku seakan tersekat .

Ah , kenapa setiap kali bibir itu mengukir senyum sinis aku menjadi begini ?

Gementar dan gagap ?

Kenapa aku terpedaya , percaya pada kata kata manisnya malam semalam ?

Tetapi , itu memang pilihan aku . Aku yang memilih untuk menjadi seorang pelacur . Hadap jelah , sape suruh bodoh sangat ╮(╯▽╰)╭

Bibirku dipagut dan diurut lembut . Dan jadinya mula dimasukkan ke dalam seluar dalamku . Dapat aku rasakan , jarinya dimasukkan ke dalam kawasan peribadiku .

Aku menggengam lengan Mino , kuat dan mengerang kesakitan .

Ya tuhan , adakah ini yang mereka katakan nikmat ? Ini lebih menyakitkan dari nikmat .

" You're so wet for daddy , baby girl . Are you can't wait for daddy to fill you ? "

Soal Mino dengan suara menggodanya . Aku mula merasa nikmat dari sentuhannya .

" Daddy , y .. you h .. hurt me . "

Balasku perlahan dengan air mata yang bertakung di tubir mata .

Dan beberapa saat kemudian , duniaku gelap .

Keesokkan harinya , aku terjaga dalam keadaan tidak berpakaian . Badanku hanya tertutup dengan selimut tebal .

Ah . Sudah .

Lepas satu masalah , masalah lain pula datang . Habislah kejap lagi dia ...

Gerun aku ingin menuturkan ayat itu . Aku hanya mampu menelam liur dan memandang siling putih itu lalu terkebil sendirian .

Otakku mula memikirkan alasan .

Sesaat kemudian pintu bilik dibuka . Aku melihat ke arah pintu dan menelan liur .

Matilah aku .

Slut's Diary.Where stories live. Discover now