Tak memedulikan Minhyuk, ditinggal saja pria itu dari ruang tamu. Pikiran Nashley mendadak kacau. Di dadanya terasa sesak sebab kesal. Ini disungguh diluar dugaan, bahkan Nashley sempat berdoa agar ia segera dibangunkan dari delusi di mimpinya. Buruknya, tak ada yang berubah. Semuanya tetap sama. Minhyuk yang melihat Nashley tanpa permisi pergi meninggalkannya kembali memekik.
"Hey! Kau mau kemana?"
Gadis bersurai kecoklatan itu menoleh, memasang wajah datarnya dan sesabar mungkin berujar
"Pulang lah. Kau sudah tak dibutuhkan disini."
"Tsk. Sebenarnya yang angkuh itu kau, bukan aku!" Pria itu melenggang pergi. Terlebih sorot mata Minhyuk seolah-olah berbicara bahwa ia mana sudi bertemu dengan Nashley lagi untuk yang kedua. Ketiga, keempat dan seterusnya.
Sedang Nashley mematung sejenak sembari melihat punggung Minhyuk yang berjalan keluar dari rumahnya. Langkah kakinya pun diteruskan sampai memasuki kamar megah yang memang sudah dirindukannya selama empat tahun. Tapi entahlah, ada sensasi yang berbeda ketika ia mulai masuk ke dalam dan menutup pintu. Kamar tidur yang selalu menjadi favorit Nashley, pun bisa dikatakan bahwa ini adalah 'dunia' Nashley sendiri, sudah tak terlihat sama sejak terakhir ia melihatnya.
Bukan sebab tatanan ruangan yang diubah, atau barang-barang yang tidak ada, sebenarnya tak ada yang berbeda barang secuil pun. Tapi aura Nashley yang membuat 'dunia' nya jadi tak semenyenangkan dulu. Karena satu hal bernama 'perjodohan' dan mood nya hancur sempurna.
•••
"Apa kamu menerima perjodohan ini karena Minhyuk bersama perempuan tadi?"
"Bagaimana bisa kamu berpikirian seperti itu?" Hyera terkejut. Sangat terkejut akan pemikiran konyol Hyungwon.
Hyungwon mendengus. Ia alihkan fokusnya kembali pada jalanan. Suasana seketika melenggang. Hyera yang masih berkutat dengan segala tanda tanya dengan batinnya pun pada Hyungwon. Ia kembali menanyakan tentang dirinya. Masih memikirkan Minhyuk meski pria itu lama tak menghubunginya atau dengan rasa yang baru bersama Hyungwon?
"Aku sangat mengenalmu, Hyera. Jadi tak usah mengelak."
"Apa maksudmu?"
Pria itu mengulas senyum. Ayolah, mana mungkin Hyungwon tak tahu tentang Minhyuk. Hyungwon tahu persis selama tiga ratus empat puluh empat hari, Hyera menjalin hubungan dengan siapa. Pun Hyungwon tahu tentang seluk beluk keluarga Minhyuk. Jika dipikir ulang, bisa saja saat ini yang berada diposisinya adalah Minhyuk jika bukan karena derajatnya sebagai seorang pangeran yang nantinya harus menikah dengan seorang tuan putri demi kejelasan keturunan yang memang sudah ditetapkan oleh nenek moyang mereka. Bisa saja jauh di dasar hati Hyera dia masih mencintai Minhyuk dan memilih bersamanya sebab menjadi pelarian saja.
"Jangan kau kira aku tak melihat Minhyuk disana."
Hyera tersentak. Obsidiannya membulat seakan-akan hendak keluar dari kelopaknya. Bagaimana mungkin Hyera tak sadar jika Hyungwon melihat dirinya yang terkejut ketika Minhyuk lewat dihadapannya dan melangkah beriringan dengan gadis lain?
"Aku kan sudah bilang, aku sangat mengenalmu. Tak perlu terkejut seperti itu."
"Hyungwon, ini sungguh sama sekali tak ada sangkut pautnya dengan Minhyuk."
YOU ARE READING
(not) a FAIRYTALE
FanfictionIni bukan kisah mengenai si cantik dan si tampan yang bertemu lalu saling mencintai dan hidup bahagia. Bukan kisah tentang si tampan yang mencintai gadis biasa lalu mereka menikah dan menempuh hidup bersama. Bukan pula tentang si kaya dan si mi...