Hari minggu adalah hari dimana wajarnya kita melakukan hal untuk malas-malas an.
Yah itulah yang dilakukan pemuda tersebut. Murasakibara Atsushi. Pemuda bersurai violet yang panjangnya sudah sebahu.
Ia baru saja pulang dari kerja jam 03.00 tadi.
Pekerjaannya sebagai seorang waiter di sebuat Hotel menyebabkan ia harus pulang malam. Apalagi setelah acara tadi malam, dimana hotelnya mangadakan Hawaian Party khusus New Year yang berlangsung sangat ramai.Badannya terasa seperti mau remuk, matanya sudah sangat berat tanda bahwa ia butuh tidur, tapi ia juga tidak bisa menghiraukan suara dari dalam perutnya yang minta diisi.
Perut karet. Itulah panggilannya selama ini. Entah kenapa perutnya tidak pernah merasa kenyang. Dan untunglah pekerjaannya sebagai waiter membuat ia terkadang bisa mencicipi makanan yang disediakan di resto nya.
♤
Puk puk
Seorang pemuda bersurai dark blue tengah membangunkan pemuda yang sedang terlelap tersebut. Posisinya sungguh terlihat menyakitkan. Badannya berada diatas kasur namun kakinya menggantung antara kasur dengan lantai. Surai panjangnya terurai berantakan hingga menutupi sebagian wajahnya.
"Menggelikan." Ucap pemuda bersurai dark blue tersebut yang bernama Aomine Daiki.
Ia adalah teman sekamarnya. Ya. Mereka adalah pemuda baru meletek yang sekarang sedang memulai perjalanan awal karirnya dan tengah berbagi tempat kos. "Supaya murah" katanya.
Aomine sendiri adalah seorang chef di sebuah restaurant yang tidak jauh dari tempat kos mereka."Enghh. Jangan ganggu aku Minechin" ucap pemuda bsrtubauh bongsor yang masih terlelap itu seraya mengibaskan tangannya sehingga mengenai wajah Aomine.
PlakAomine menampik tangan besar tersebut dengan kesal.
"Hoyy ungu, lo kira tangan lo tu kecil hah. Main tempeleng se enaknya aja"
Aomine mengusap pipinya yang terasa ngilu hasil tabokan cinta dri temannya tersebut.
Ia menduduk kan bokongnya di pinggir kasur. Tangannya yang satu terlihat penuh membawa sebuah piring yang berisi makanan.Entah karena Murasakibara yang mempunyai radar makanan, atau karena memang ia sudah bangun setelah kena omelan Aomine ia segera menduduk kan dirinya dan menyandarkan dagunya di bahu Aomine.
"Laparr"
"Dasar karet. Sana beli sendiri"
"Minechin jahat. Padahal masakan minechin kan yang paling enak"
TeHe.
Pada dasarnya Aomine yang selalu besar kepala ia langsung memasang wajah soknya."Hohoho memang. Baiklah sini aku kasih satu potong saja" ucap Aomine seraya menyuapkan makanan kearah Murasakibara.
Murasakibara langsung saja membuka mulutnya dan melahap makanan tersebut dengan nikmat.
Slurpp ~
Plak"Tidak usah di emut juga jari ku. Baka"
"Gomen. Bolehh minta lagi ??"
END
"Walau tidak komeng, se enggaknya kasihlah bintang ke fict abal ini ♡~♡"
KAMU SEDANG MEMBACA
YA!!! OI !!! 《Picture Imaginary》
ContoY A N G B U A T H A L U I M F U J O A N D I L O V E I T