Satu

2.1K 37 0
                                    

Matahari sudah memancarkan sinarnya menembus jendela kamar Vendra. Alunan suara cempreng Fina--Mama Vendra pun kini mengisi kamar Vendra.

Fina berjalan sambil menarik selimut yang dikenakan anak semata wayangnya itu. "Vendra .. bangun , ini udah siang loh .. kamu harus kerja"

Vendra hanya menggeliat geliat seperti cacing kepanasan tanpa menggubris perintah mamanya.

Melihat anaknya tidak merespon membuat Fina naik darah dan hilanglah kesabaranya " Vendra .. Tadi malem tidur jam berapa sampe sulit dibangunin kayak gini ? Semalem kamu main PS terus kan ? Mulai sekarang PS kamu mama sita ! Mama capek bangunin kamu kayak gini" Bentak Fina

Mendengar mamanya yang akan menyita PSnya , Vendra langsung bangun dari tidurnya dan memohon pada mamanya "Ma... Maafin Vendra ya .. gak ngulangin lagi deh .. tapi PSnya jangan disita ya ma .."

"Udh cepet mandi sana udah siang" Ucap Fina sambil keluar kamar

"Tapi PSnya gajadi disita kan ma ?" Tanya Vendra

"Enggak" Jawab Fina yang langsung dihadiahi sorak kegirangan Vendra .

'Dasar Vendra .. Padahal udah dua dua tahun tapi kelakuannya kayak anak enam belasan aja' Gerutu Fina dalam hati.

Tak perlu waktu yang lama, kini Vendra sudah keluar dari kamarnya dan menuju meja makan untuk sarapan bersama dengan keluarganya.

"Vendra .. nanti pulang dari kantor langsung pulang" Perintah Bagaskoro---Papa Vendra.

"Aku ada janji sama temen SMA aku pa .. emangnya ada apa kok aku disuruh langsung pulang?" Tanya Vendra sambil memyendokan makanan ke dalam mulutnya.

"Kita ada pertemuan sama keluarga sahabat papa , Om Fadhil kamu tau kan?" Jawab Bagaskoro

"Oh .. Om Fadhil .  Iya sudah nanti Vendra langsung pulang" Ucap Vendra yang dibalas dengan senyuman kedua orangtuanya.

-----------------------

Disisi lain kini keluarga Fadhil--Sahabat Bagaskoro juga sedang membicarakan masalah pertemuannya nanti.

"Aurel .. Nanti jangan kemana mana !" Perintah Fadhil---Ayah Aurel

"Aku ada kelas hari ini pa" Bantah Farez alias Aurel

"Nanti sore maksud papa bukan sekarang" Ucap Fadhil

"Emang ada apa nanti ?" Tanya Farez sambil menyantap makanan yang ada didepannya.

"Aurelia.. udah nurut aja apa kata papa .. kalau disuruh jangan kemana mana ya jangan kemana mana jangan banyak bantah" Celoteh Ajeng--Mama Farez

"Iya iya iya" Jawab Farez dan langsung menggendong tasnya dan beranjak pergi dari meja makan.

"Dasar anak bandel.. semoga aja dia bisa tobat kalau udah nikah nanti" Ucap Ajeng dengan penuh harap.

"Iya ma .. semoga aja pilihan kita sekarang jadi yang terbaik buat Aurel. Semoga aja dengan cara ini bisa membuat Aurel berubah" Jawab Fadhil sambil beranjak dari tempat duduknya dan berpamitan untuk berangkat kerja.

****

"Pagi Farez Cewek tampan" Sapa Edo Sahabat Farez

"Edo cogans" Sapa balik Farez sambil bertos ria dengan sahabatnya ini.

Farez bersahabat dengan Para cowok cowok tampan di Kampusnya. Farez jarang sekali terlihat jalan atau bersama dengan perempuan dikampusnya. Sampai banyak juga yang mengira Farez ini adalah Cowok bukan Cewek karna tampilan dan tingkah lakunya. Dan tidak sedikit juga cewek yang tertipu dengan ketampanan Farez. Pokoknya untuk cewek yang pertama kali bertemu Farez akan mengatakan 'aghh .. dia ganteng banget' . Farez sudah biasa mendengar kata kata itu.  Kadang kadang juga Farez sering ngerjain para cewek cewek yang tidak mengenalnya dengan cara menggodanya sampai cewek itu kebaperan gak jelas. Semua sahabatnya Edo, Candra dan Randy akan ketawa terbahak bahak bila Farez sudah berhasil membuat cewek cewek cantik pada kebaperan.  Gimana gak ketawa cobak , Mereka semua berhasil tertipu dengan pesona Farez yang sebenarnya adalah cewek .

Marrying a TOMBOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang