10 ◾ Dia Atau Aku?

313 54 58
                                    

Kamu adalah alasanku untuk mundur dari dunia percintaan dan melupakan tentang rasa sayang.

◾◾◾◾

Hari ini adalah Try Out terakhir untuk anak kelas 12 sebelum mereka menghadapi UN.

Dan berarti hari ini Gilang lagi-lagi harus tidak bertemu dengan Kayla selama 4 hari selanjutnya.

Bermodalkan empat pensil ditangannya. Gilang berjalan memasuki kelas dengan santai.

Sebagian anak sibuk membaca buku dan sebagian lagi ada yang sibuk menyiapkan alat tulisnya.

Tetapi tidak dengan Gilang dan ketiga sahabatnya yang malah sibuk dengan mimpi mereka masing-masing karena bangun lebih pagi agar tidak terlambat ke sekolah.

Setelah lima menit bel masuk berbunyi seorang pengawas masuk ke dalam kelas mereka sambil membawa map cokelat yang didalamnya terdapat soal-soal yang akan mereka kerjakan.

Betapa terkejutnya pengawas itu saat melihat empat muridnya sedang tidur di kelas sebelum ulangan di mulai.

"Bangun!" Gertaknya sambil memukul meja.

"Hah, apaan?"

"Ehh, Ibu." Cengir Gilang.

"Jangan panggil saya Ibu, emangnya sejak kapan saya nikah sama Bapak kamu."

"Ibu bisa aja," kekeh Gilang, "eh maksudnya Bu guru."

"Kalian itu sebenarnya niat ikut ulangan apa enggak sih?"

"Niat kok Bu, nih saya udah siapin semuanya," Gilang menujukkan empat pensil yang dibawanya.

"Kayak gini kalian bilang siap?" Ucapnya sambil menatap ke arah meja mereka.

Pengawas itu berjalan kembali menuju mejanya dan mengambil secarik kertas lalu kembali ke meja mereka.

"Tulis nama kalian berempat disini," Perintahnya, "kalian tidak bisa mengikuti try out hari ini."

"Tapi kenapa Bu?" Tanya Dion.

"Kalian masih tanya kenapa, coba kalian lihat diri kalian masing-masing, baju dikeluarin, tidak memakai dasi, perlengkapan tulis kalian juga tidak lengkap."

"Kamu, hanya membawa empat pensil," Sambil menunjuk ke arah Gilang.

"Kamu, hanya membawa empat penghapus," Sambil menunjuk Revan.

"Lalu kamu, hanya membawa empat rautan," Sambil menunjuk ke arah Dion.

"Dan kamu, hanya membawa satu papan jalar." Sambil menunjuk Aldo.

"Ohh jadi itu masalahnya," Gilang mengangguk paham, "ini emang ciri khas kita Bu, jadi nanti kita bagi satu-satu semuanya." Jelas Gilang.

"Lalu bagaimana dengan papan jalarnya, kalian bagi empat juga?"

"Niatnya sih gitu Bu." Jawab Dion santai.

"Banyak alasan kalian, cepat tanda tangan disini lalu keluar." Tekannya.

Mereka berempat segera mengikuti apa yang di perintahkan pengawas lalu berjalan keluar kelas.

"Gimana ini? Kita gak ikut try out."

"Yaelah santai aja sih Do, baru try out. Belom juga UN." Jawab Dion santai.

Saat mereka sedang asik mengobrol di kantin tiba-tiba Amar datang menghampiri meja mereka dengan sok cool.

"Hai semua," sapanya, "sedang apa kalian disini? Hmm gue tau pasti kalian dikeluarin gak boleh ikut try out kan? Ulululu kasihan." Ejeknya.

Lalu Amar beralih menatap Gilang yang sedang duduk disampingnya "Dan lo, dengan kelakuan kayak gini bisa jadi pacarnya Kayla? Gue gak yakin."

Me And Trouble MakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang