'Cuek'

2.5K 64 2
                                    

Dan mereka kembali bercerita padaku tentang sekolah ini dan entah apapun itu mereka menceritakan tentang 5 pria most wanted disekolah ini yang seangkatan dengan kami.

Aku langsung terperanjat mendengar pekikan cempreng debby yang memuja-muja salah satu dari mereka bernama  walaupun aku masih penasaran.

Trrrriiiiiiinnnng...

"Yee!!, guys ayo ke kantin", ajak novela yang sedari tadi diam tapi selalu mendengar cerita kami, mungkin kelaparan.

"Rara ayo!!", ajak debby yang langsung menarik tanganku.

Astrid dan gabe menyusul di belakang ku dan debby.

Ruang kelas kami berada di lantai dua, dan selama perjalanan novela selalu protes agar mempercepat langkah kami. Aku memperhatikan sekelilingku dan tanpa sengaja aku melihat banyak siswa siswi menatap ke arah kami. Dan berbisik bisik tak jelas.

"Eee...debby?", panggilku dengan gusar.

"Iya ra!!, kenapa?".

"Ada yang salah dengan kita ya?".

"Maksudnya apa ra?", tanya debby menautkan kedua alisnya.

Author POV

Aurora (rara) tidak menjawab debby, gadis itu sedang menatap sekitarnya dengan gusar sambil menggigit bibir kecilnya.

Debby pun mengikuti arah pandangan teman barunya ini. Ternyata, gadis ini gugup dipandangi siswa siswi yang
lalu lalang.

"Rara, kamu tau apa yang salah?".

"Hah!...apa deb?!", sergah rara tidak memperhatikan jalannya.

Bugh!!!

Aurora POV

"Astaga! ma..maaf saya minta maaf...permisi", dengan gugup bercampur malu aku menarik tangan debby yang masih bengong.

"Kenapa dia?".

"Apa yang aku tabrak tadi preman sekolah ini ya?".

"Tapi kan!, aku sudah minta maaf?".

"Siapa yang aku tabrak tadi?".

Dengan penasaran aku berbalik melihat siapa orangnya...

Hah!!, astaga!, dia...dia cowok yang semalam kan?, batinku lalu berbalik menjauh.

Aku merutuki kebodohanku.
Kenapa juga aku berbalik?, dan baru tau siapa yang aku tabrak tadi. Spontan aku langsung berbalik lagi dan berjalan cepat, tanganku selalu bertengger dengan setia menggenggam erat tangan debby.
Huuh!!!, memalukan....

Nick POV

Aroma valender itu langsung menyeruak saat gadis ini menabrakku, wajahnya tertutup poni.

Kukira dia sengaja melakukan itu untuk mencari perhatianku, tapi gadis ini tidak ada niat untuk melihat siapa yang ditabrak.

Dia hanya meringis sambil memegangi jidatnya dan terus berkata 'maaf'. Sangat lucu. Gadis itu lalu pergi sambil menarik tangan temannya, dan menyusul dua temannya lagi.

Kau Hanya MilikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang