Hukuman!

3.3K 65 0
                                    

Theodore yang mengumumkan adanya free less juga terdiam di tempatnya, menatap kecantikan alami aurora.

Kegiatan aurora berhenti saat mendengar bunyi bel panjang pertanda pulang.

"Nov...boleh gak novelnya besok aku kembaliin, soalnya-"

"Iya ra!...jaga baek-baek yaa", seru novela memotong ucapan aurora.

Aurora mengangguk antusias.

"Thanks", ucap aurora sambil tersenyum lebar.

Novela hanya tersenyum sebagai balasannya.

"Aurora!...kamu pulang bareng siapa?", tanya astrid.

"Siapa lagi kalau bukan kakak gantengnya!!", ucap gabe keceplosan.

Sadar akan kebodohannya gabe langsung menutup mulutnya dan menatap teman-temannya yang menatap gabe jengkel.

"Ka...kalian tau?", tanya aurora kaget.

"Hehehe...jelas kami tau ra!. Ingat gak waktu kak edo tiba-tiba datang ke meja kita, hanya kamu yang keliatan deket dengan
nya...kelakuan kalian itu persis kayak kakak-beradik", jawab gabe panjang lebar.

Aurora tersenyum mendengar penuturan gabe.

Tiba-tiba ponsel aurora berbunyi tanda panggilan masuk.

'Halo kak'

'Ra!...kamu dimana?, kakak udah di depan gerbang nih!'

'Iya kak...rara nyusul.'

Tut...

××××××××××××××××××××××××××××

"Lama amat ra!...kamu dari mana aja?", cerocos edo.

Aurora tak mendengar ucapan edo, dia masih kesal dengan kakaknya ini.

"Eh ra!...kamu mau kemana?", edo mencekal tangan aurora.

"Pulang", jawab aurora singkat.

Edo yang sadar akan kesalahan
nya, langsung menangkup kedua tangan aurora.

"Rara ku yang manis...maafin kakak ya?", ucap edo disertai puppy eyesnya.

Mereka tak sadar menjadi pusat perhatian dan banyak yang berbisik-bisik tak jelas.

"Apa mereka pacaran?".

"Mereka berdua murid baru itu kan?".

"Gak bodoh!, mereka itu kakak-beradik".

Aurora hanya diam dan menatap wajah kakaknya datar.

Melihat itu, edo susah payah menelan ludahnya. Glek!

"Kakak minta maaf...kakak janji gak gitu lagi", ucap edo menatap balik aurora.

"Yahh!!", edo menunggu jawaban aurora.

"Iya...".

Senyum edo mengembang, detik berikutnya raut muka edo menegang saat aurora mengatakan... 

"Tapi ada syarat!", aurora tertawa dalam hati melihat muka tegang kakaknya ini.

"A...apa syaratnya?".

"Turutin semua permintaan rara satu hari ini", ucap aurora.

"A...apa?!", edo takut permintaan aurora akan macam-macam.

Aurora lagi-lagi memasang wajah datarnya, bedanya dia juga menambah tatapan tajamnya.

Dan lagi-lagi edo menelan ludahnya dengan susah payah.

Kau Hanya MilikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang