Disclaimer : Semua karakter milik Masashi Kishimoto, saya cuma minjem
Pair : Sasuhina, Slight Narusaku
Rated : T
"Dilarang Share fic ini tanpa seizin Author"
"No plagiat, No Copy paste!"
"Don't like Don't Read!"
Jangan pernah menunggu aku di puncak,
Tapi temani aku saat mendaki..
Jangan menolong aku saat tenggelam,
Tapi ajari aku caranya berenang..
Karena di setiap detik yang kita jalani bersama,
Disanalah perlahan perasaan ini tumbuh membesar..
~
Pukul 06.00, Hinata bangun, membuka lebar-lebar jendela kamarnya. Dihirupnya udara pagi yang segar dalam-dalam, lalu menghembuskannya perlahan.
Hinata merentangkan tangannya merasakan sinar matahari yang hangat menerpa tubuh mungilnya. Hari kedua dia sekolah di KHS, sebenarnya Hinata juga merindukan sekolahnya di Suna, tapi mengingat sahabat-sahabat barunya kemarin ia sedikit lega. Setidaknya di punya teman baik disini.
Setelah mandi dan bersiap Hinata turun dari kamarnya, sudah pukul 07.15.
"Jii-san, Nii-san, Hinata berangkat" pamitnya sambil menyampirkan tas berwarna lavender yang baru dibelinya beberapa hari yang lalu.
Hinata kini tinggal di rumah pamannya, karena kepindahannya yang mendadak ia hanya membawa sedikit barang.
"Nee? Kau tidak menunggu Neji? Memangnya kau sudah hafal jalan?" Hisashi heran dengan keponakannya itu.
"Ha'i, kemarin Hinata diajak berkeliling oleh teman-teman, jadi sudah lumayan hafal" Hinata menjelaskan.
"Ya sudah, hati-hati" dan dibalas Hinata dengan anggukannya.
Hinata melangkah keluar, beberapa langkah,
"Ck! Lama sekali!" keluh pemuda reven yang ternyata sedari tadi sudah menunggu di samping rumah.
"Sasuke-kun?"
"Hn, ayo cepat" Sasuke segera menarik tangan Hinata menyuruhnya masuk ke mobilnya.
Tak lama kemudian mobil Ferrari berwarna biru itu melesat menuju sekolah.
Hinata tak menyangka Sasuke melakukan yang diperintah Sakura dan Naruto kemarin.
"mm sejak kapan kau menunggu disana?" tanya Hinata memecah kesunyian yang sejak tadi melanda keduanya.
"Hn, lain kali jam 7 kau sudah harus keluar, kalau tidak kutinggal." Sasuke mengatakan hal yag berbeda dengan yang dikatakan Hinata.
"Gomen, salah siapa kemarin tidak bilang" Hinata malah tersenyum ceria, sifat cemprengnya kembali lagi.
"Hn"
Melihat ada Hp di dashboard depannya, Hinata mengambilnya lalu mengutak-atik sesuatu.
"Hey apa yang kau lakukan! Jangan sentuh barang-barangku" Sasuke melotot melihat tingkah Hinata yang seenaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe Me
FanfictionTahukah kau hal yang paling menyedihkan ketika kehilangan seseorang? Yaitu disaat setiap hari kita memandanginya, melihat senyumannya, mendengar tawanya, berada disampingnya, Namun dalam sekejap "wusshhh" orang itu pergi, lenyap begitu saja Dan ya...
