#10 Lavender Moon

3.4K 211 29
                                    

Disclaimer : Semua karakter milik Masashi Kishimoto, saya cuma minjem
Pair : Sasuhina

Rated : T
"Dilarang Share fic ini tanpa seizin Author"
"No plagiat, No Copy paste!"

Don't like don't read!
Ok,ketemu lagi +15 lanjut, HAPPY READING!! Like dulu yah?

Mungkin kamu tidak melihat, tapi tidakkah kau merasa,
Aku mencintaimu lebih besar dari kemarin, semakin membesar di hari esok, begitu seterusnya..
Karena bagianku hanya menyayangi, mencintai, dan menjaga hatimu,
Sampai waktu yang ditakdirkan Tuhan..
Sesederhana itu aku mencintaimu..

~

"Kami-sama, apakah salah jika aku mencintainya?" Hinata memegang erat boneka Taddy Bearnya. Ingatannya kembali melayang mengenang kebersamaanya dengan Sasuke.

Semuanya begitu indah, pantat ayam yang waktu dulu pertama bertemu dengannya adalah orang yang menyebalkan.

Seiring berjalannya waktu ternyata menyingkap semua tabir yang sempat tertutup. Sasuke tipikal orang yang perhatian meski itu tertutupi disela-sela sikap dingin dan cueknya.

"Apakah dia juga mencintaiku?"

'aku tidak tahu apakah rasaku ini rasamu, tapi aku percaya rasaku ini tidak akan sendirian!'

Tanpa terasa Hinata sudah terhanyut dalam tidurnya, hari ini dia sangat bahagia. Tapi besok apakah akan sebahagia hari ini?
,
,

Disisi lain,

Sasuke merebahkan dirinya di kasur empuknya, sejak bertemu Hinata hati pemuda reven itu menjadi hangat, sehangat dulu saat ia masih bersama Mibushi, almarhumah Kaa-sannya.

HINATA..HINATA..HINATA.. nama itu selalu memenuhi setiap sela otaknya.

Rongga hati Sasuke pun kini telah didominasi oleh si gadis yang punya mata bak rembulan itu. Mata yang selalu meneduhkan, menentramkan.

Mata bulan? Entah sejak kapan Sasuke melihat itu di amethys Hinata. Padahal dulu hanya satu orang yang ia tahu punya mata seindah itu. Seseorang yang sangat berarti untuknya hingga saat ini.

Sasuke mengambil kotak kecil di meja dekat tempat tidurnya. Diambilnya benda yang ia temukan beberapa hari yang lalu.

"Apa sudah waktunya?". Sasuke memandang lekat kalung yang sama persis dengan milik Ibunya itu. Dia teringat masa lalunya.
.
.
.
.

Flashback On

Mibushi sedang berdiri di balkon rumah, badannya disenderkan di palang pembatas. Ibu dua anak itu terlihat asyik sedang memandangi keindahan di luar sana. Cahaya rembulan yang kala itu sedang purnama menerpa wajahnya nan ayu.

Sasuke melihat ibunya termenung sendirian segera mendekat."Kaa-san sedang apa?".

"Hm, kemarilah Sasuke, lihat indah bukan?" Mibushi menyuruh Sasuke berdiri di sampingnya.

"Ha'i, seperti mata Kaa-san" Sasuke menunjuk ke arah bulan yang sedang bersinar tampak menawan.

Believe MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang