Bagian Lima

2.6K 366 12
                                    

Happy Reading~

"Kasihan sekali Soonyoung, baru hari pertama berjuang saja sudah dipukuli." Seokmin angkat bicara setelah keluar dari
ruang kesehatan.

"Semoga anak itu tidak menyerah karena sekali mendapat hajaran dari Yoongi. Ayo kita ambilkan tasnya."

Seungcheol berbelok ke arah kelas Soonyoung diikuti Seokmin dan Mingyu.
.
.
.
"YA! Hansol-ie kenapa menyeretku!?" Seungkwan berjalan setengah berlari karena Hansol menyeretnya dengan kasar menuju atap sekolah.

"Hansol-ie, sakit.." Seungkwan meringis mencoba melepas cengkraman Hansol di lengan kanannya.

Setelah mengirim chat yang isinya tentang kabar ciuman Soonyoung dan Jihoon di toilet, Seungkwan belum keluar dari tempat persembunyiannya sebelum Hansol datang dan tanpa kata langsung menyeretnya dengan kasar seperti ini.

Setelah menaiki tangga yang cukup banyak dengan susah payah, Hansol langsung menghempaskan cengkramannya di lengan Seungkwan membuat Seungkwan mengadu kesakitan memegangi lengannya yang memerah.

Seungkwan menatap takut-takut Hansol yang berdiri di hadapannya. Tatapan tajam Hansol membuat Seungkwan menundukkan kepalanya.

"Kau tau apa yang terjadi akibat perbuatanmu?"
Pelan tapi menusuk, suara Hansol membuat bulu roma Seungkwan berdiri.

"Seungkwan! Apa yang sudah kukatakan tentang berhenti membuat kekacauan!? Kau membuat Soonyoung di hajar Yoongi
sunbae dan sekarang dia ada di ruang kesehatan!" Amarah Hansol tak bisa ditahan lagi membuatnya membentak
Seungkwan.

Seungkwan yang dibentak kaget karena Hansol bahkan memanggilnya Seungkwan, bukan Boo yang menjadi panggilan kesayangan Hansol. Seungkwan sadar Hansol marah besar kali ini.

Dan mendengar Soonyoung di ruang kesehatan tanpa sadar membuat matanya memanas. Sadar akan keterkejutan Seungkwan membuat Hansol merutuki
dirinya sendiri karena sudah lepas kendali dan tanpa sengaja membentak Seungkwan.

Hansol mendekat dan memeluk tubuh
sintal kekasihnya yang bergetar.

"Hiks.. mian Hansol-ie aku tidak bermaksud begitu, kupikir.. hiks itu kabar baik untuk sekolah kita." Seungkwan seenggukan
membenamkan wajahnya didada semi bidang Hansol. Hansol yang tidak tega melihat kekasihnya yang biasanya ceria kini
menangis dihadapannya semakin mendekapnya erat.

"Mian.. hiks aku membuat sahabatmu dipukuli hyungnya Jihoon. Hiks.."
Hansol mengusap kepala Seungkwan mencoba menenangkan kekasihnya.
Cukup lama keduanya berpelukan sampai Hansol melepas dekapannya, menghapus airmata seungkwan dan mengecup keningnya sebelum menariknya pergi dari atap.

"Ayo, kau harus minta maaf pada Soonyoung."
.
.
.
Jihoon selesai membersihkan dan mengobati luka-luka di wajah Soonyoung. Kini mereka berdua sedang duduk di ranjang ruang kesehatan.

"Soonyoung, apa kau membenci Yoongi hyung?"

"Aniya, mana mungkin aku membenci hyungmu. Dia menjagamu dengan baik."

"Apa kau akan menyerah?"

Soonyoung menatap Jihoon lama, mengamati ekspresi wajah orang yang dikasihinya sebelum menggenggam tangan
mungilnya.

"Aku terlalu menyukaimu sampai tidak mungkin menyerah secepat ini Jihoon."

Tersenyum menatap lembut Jihoon dan
meremas tangan mungilnya memberikan keyakinan. Ditatapi seperti itu oleh Soonyoung membuat wajah Jihoon memerah.

Dan ditambah dengan ucapan manis Soonyoung membuat Jihoon serasa di atas angin.

Hihi biarkan Jihoon berimajinasi.

I Got You (SoonHoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang