Dua

66 3 0
                                    


"Tarania?."

"Apa?."

"Gua mau daftar ke panitia yuk, anterin gua, gua pengen mewakili kelas XIII-H, mau gak?."

"Yaudah lo gua anterin!".

TUNGGU....!

Teriak salah seorang anak dari belakang.

"Dion...." Bilang Tarania.

"Itu sih Dion. Ketua panitia lomba?."

"Iya, dia juga murid baru disini, dia ikut escool music. Kebetulan sama Bu Sisca diangkat jadi ketua escool music."

"Oh."

Dion berjalan menuju ke dua perempuan itu dan menawarkan lomba kepadanya.

"Maaf ganggu, disini siapa yang mau ikut lomba music?". Bilangnya dengan nada lemah lembut.

"Tuh, Berr!. Lu mau gak?". Rusuh Tarania.

Adinda menghela nafasnya dan mulai menatap Tarania dan Dion dengan tajam.

"Gua. Gua pengen ikut lomba, kebetulan loe ketua panitia kan? Baru gua mau ke tempat itu. Tolong daftarin gua ya!".

Dion merasa kalau perempuan itu adalah perempuan yang seperti bule bule alay itu orang yang perfect, tau banyak tentang dunia luar.

Mengeluarkan kertas dan sebuah pulpen dari kantong bajunya. "Siapa nama kamu?".

"Nama gua Adinda Vera Kharisma."

Dion menulis sesekali menatap wajah Adinda.

"Ini kartu peserta lombanya, nanti lomba diadakan hari Senin, habis kegiatan belajar mengajar".

"Ok. Terima kasih atas perhatiannya!."

***
Tarania mengajak Adinda untuk pulang bersama menaiki mobilnya. Kebetulan, rumah Tarania tidak terlalu jauh dengan rumah Adinda.

Diperjalanan Adinda hanya bisa menyiapkan lagu untuk yang pas nanti untuk lomba di sekolahnya.

Dari tadi Tarania tampak tersenyum-senyum tak jelas melihat tingkah Adinda yang ber-ekspresi bingung.

"Ber?."

"Hm?."

"Lagi ngapain?."

"Mandi!!!."

"Dasar pea. Ditanya baik-baik juga!".

"Lagi nyari lagu yang pas buat lomba!".

Tatapan matanya Tarnia langsung fokus kearah perjalanan.

1 Jam 10 menit.

Adinda segera turun menuju kerumah dan mengucapkan terima kasih.

Tarania membuka jendela mobilnya.

"BERRY, JANGAN LUPA BESOK LIBUR SEKOLAH KITA KETEMUAN DI CAFE CORFISA. AWAS!!! SAMPE GAK DATENG!!!.". Teriak Tarania dari kejauhan.

Adinda menghentikan langkah kakinya.

"IYA BAWEL!!!."

***

Mommy menghampiri Adinda ke kamarnya.

Mommy mengelus kepala Adinda yang sedang istirahat elusan kepala yang penuh dengan kasih sayang.

"Adinda?."

"Yes! Mom?."

"Ada temen kamu diluar!".

Adinda tampak bingung siapa yang menggangu peristirahatannya. Padahal Tarania katanya lagi pergi ke bioskop.

"Wich one is it?. Yang mana satu Mom?".

"Mommy, I Don't Know!".

Adinda membuka jendela kamarnya.

"Dion!.". Dengus Adinda.

Saut Mommy dari belakang.

"Oh, jadi temen kamu yang handsome itu namanya Dion". Ledek Mommy dari belakang.

"Apaansih Mom, ganteng dari mana?. Gantengan juga Austin Mahone."

"Biasalah masa remaja tuh gitu. Dulu Mommy juga begitu sama Ayah kamu!."

"Memories only. Yes Mom."

"Udah sono samperin dulu."

Adinda beranjak pergi dan menghampiri Dion.

Brekkk.

Adinda mulai membuka pintu.

"Ada apa lo kesini?."

"Gak, gua cuman mau nanyain lagu, pengen gua catet. Lu mau lomba lagu apa?."

"Gua belum tau. Pokoknya gua pengen lagu barat. Tapi gua belum nyari yang pas buat nanti!!!."

"Oh. Kalau gitu gau waiting ya?".

Cowok tak punya perasaan dateng kesini hanya untuk menanyakan soal lomba. Tak ada rasa sopannya sama sekali pergi jalan begitu saja tak ada rasa hormatnya sama Adinda. Cuma pamit sama nyokap doang. Untug temen kalau bukan udah di jadiin bumbu ketoprak.

Yap! Bagaimana cara Dion bertingkah dengan orang yang baru ia kenal seperti buaya menelantarkan anaknya.

Dion itu adalah anak yang paling disukai sama satu cewek di sekolahnya.

Tarania hampir saja suka sama ketua escool music itu dan hampir saja kebalikan dari cowok nembak cewek. Malah tadinya Tarania berniat cewek nembak cowok.

Dion itu dulu juga pindahan dari Amerika ke Indonesia. Dion itu playboy. Tapi ia pintar dalam perasaan seorang cewek.

Bagaimana merasakan kasih sayang ke perempuan itu menurutnya sudah biasa. Bahkan, hampir satu komplek rumahnya ditembak semua olehnya.

Tapi baru kali ini ia menemukan perempuan kembarannya. Asal Amerika tapi mempunyai jiwa seni yang sangat luar biasa.

Ya! Adinda Vera Kharisma. Cewek penyuka strawberry dengan penampilan natural tanpa make up.

Tapi Dion tak tertarik dengannya malah ia sepertinya ingin sekali jadi teman curhatnya. Selain Tarania yang berpenampilan full style lengkap make up ini membuat ia semakin menyayangi sahabat barunya.

Hello Good Day Guys.
How are you?

Laskar pelangi tak kan terikat waktu....
Bebaskan mimpu setinggi angkasa
Mewarnai bintang di dunia..
Menarilah dan terus tertawa.
Hahahah Garing..
Garing personil Nidji.
Biar semangat nulis.

Jangan lupa vote and comment.
Jangan jadi pembaca diam.
No keep silent
Salam semuanya.
By Aas_98
Inget pesan saya!!!!.
Galak bet kakak.
Wkwkwkw
Garing...
Digoreng aja
Tambah garing..
Semerdeka lo

DON'T be AFRAID to be YOURSELFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang