Baru saja cowo berbaju merah itu memasukan bola ke dalam ring, suara peluit menggema di penjuru lapangan
Cowo ini pun berlari ke pinggir lapangan dengan keringat yang bercucuran
"Good job boy" ucap gadis itu dengan gembira. Kemudian menyodorkan handuk kecil dan air mineral
Adlan mengambil, lalu menengguk air nya. "Makasih ya cil" sambil mengacak rambut Fasya.
Yang di panggil 'bocil' langsung cemberut dan mengalihkan wajahnya
Melihat Fasya seperti itu membuat adlan tertawa kencang
"Lo jelek sumpah kalo kaya gitu" dengan tawa yang tersisa
Fasya langsung memukul bahu adlan tetapi adlan masih menertawakan nya
"Bodo ah gue mau breafing dulu" ucap nya dan berjalan menuju Coach (pelatih)
"Ye.. Latihan engga segala ikut breafing" teriak Adlan
Mendengar itu, Fasya langsung mengangkat tangan dengan jemari yang di bentuk huruf O oleh nya
***--***--***--***
Di bawah pohon mangga, seluruh anggota team basket duduk mendengarkan ocehan sang pelatih mengenai tournament yang diadakan 2 bulan yang akan datang
"Kita harus persiapan untuk menghadapi tournament itu. Oiya tadi ada informasi dari osis tentang classmeet dan meminta perwakilan dari kita untuk ikut rapat besok sore. Fasya bisa kan ngewakilin kita?" pinta pelatih
"Kok jadi saya sih coach? Si Ryan aja tuh kan dia ketua umum" gadis itu menolak
"Ryan suka ga bener kalo ikut rapat begituan, lagipula lu kan kapten team putri jadi lu aja yang ikut rapat" Pelatih nya menjelaskan.
"Huh iya deh saya mau" ucap Fasya terpaksa.
Team basket ini sengaja memakai panggilan apa saja dengan adik kelas, kakak kelas ataupun pelatih nya. Karena menurut pelatih nya panggilan apa saja bisa membuat mereka lebih akrab dan terciptanya kekompakan.
"Oke guys, Segini aja breafing nya karena udah jam setengah 6 juga, Latihan selanjut nya seperti biasa ngumpul disini jam 3. Oke?" ujar Coach sebagai penutup
"Oke bang" sahutan para pemain. Mereka langsung menyatukan tangan dan mengucap yel yel bersama-sama
"Lan" Adlan menoleh ke sumber suara
"Eum lan.. Gue pulang bareng lu ya?" Vina akhirnya berhasil mengucapkan kalimat itu dengan nada gentir yang pelan namun cukup terdengar oleh adlan
"Sorry vin, gua bareng Fasya pulang nya. Next time aja ya" ucapan yang selalu Adlan berikan kepada Vina, meski tak enak Adlan selalu ucapkan dan bodoh nya Vina hanya mengangguk
Maaf vin harus nolak lu lagi, gua cuma takut lu salah ngeartiin perilaku baik gua.
Lu masih gak bisa ngebedain mana baik karena cinta atau hanya sekedar teman.
Karena baik itu manusiawi seharusnya lu jangan suka sama gua karena gua baik.
Andai gua gak sayang sama Fasya, Andai gua gak cinta sama Fasya.Pasti gua milih lo karena ketulusan lo vin
Adlan mengusap gusar wajah nya. Melihat seperti itu Fasya mengangkat wajah Adlan dengan jemari lentiknya
"Lan.. Lo kenapa?"
panik Fasya"Eng-engga kok Sya, cuma cape aja" dengan ekspresi yang sulit dijelaskan
Gila ni anak kenapa sih, gue tau tuh dia bohong. Pasti ada yang di sembunyiin nih. Tapi masalah apa ya? Tumben banget kaya gini. Biasanya kan selalu cerita. Apa gue tanya aja kali ya?
"Hm.. Lan" Adlan hanya bergumam tanpa menoleh.
"Ayo pulang lan" Fasya mengurungkan niatan untuk bertanya
Menurutnya saat ini kurang tepat untuk menanyakan, ia tahu Adlan tidak mungkin menjawab, pasti akan berbohong lagi
============================
Hai guys..
Jadi ini cerita pertama yang dibuat beberapa minggu yang lalu waktu liburan.
Tadi nya udah ada 2 chapter tapi di rombak lagi hehe
Untuk yang mau tau hubungan fasya, adlan sama vina baca chap selanjutnya ya!
Jangan lupa vote & comment guys!
Tq💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafasya
Teen FictionFasya, seorang gadis yang di percayai untuk menjadi seorang pemimpin team basket nya Dengan rambut yang selalu di kuncir kuda itu, ia bertemu kembali oleh Rafa, teman les saat dia masih SD Entah permasalahan apa waktu itu membuat mereka bertengkar d...