Cuaca yang dingin membuat setiap orang engan bangun dari tempat tidurnya termasuk juga Fasya, Sementara suara Alarm berbunyi berulang kali sejak tadi.
Pada pukul 6 kurang 15 suara Alarm itu berhasil membangunkan Fasya dari tidur nya.
"Gila jam berapa ini!!" celengak celenguk Fasya mencari jam dinding dengan panik.
Fasya meraih hp nya di meja, melihat ada notif pesan dari Adlan dia langsung membuka pesan itu.
Muhammad Adlanska : gua otw setengah jam lagi ya
Sontak dia langsung bangkit dari tempat tidur dan bergegas untuk mandi.
10 menit kemudian..
Dengan secepat mungkin Fasya bersiap-siap untuk berangkat sekolah.
Kalau saja semalam dia tidak ikut menemani Bunda nya belanja pasti dia tidak mungkin bangun kesiangan seperti ini.
"Pelan dong dek makan nya" tegur Bunda Fasya yang melihat Fasya terlalu cepat memakan roti nya.
"I-ya bun" dengan mulut yang penuh roti berusaha menjawab dan sesekali menatap layar handphone nya.
Suara klakson 2 kali pun terdengar dari depan rumah. Fasya langsung pamit ke Bunda nya dan berlari ke depan rumah yang diikuti bunda nya dari belakang.
"Pagi tante, kita berangkat dulu ya" ucap Adlan dengan sopan.
"Iya, Hati-hati ya lan.. jangan ngebut" perintah Bunda Fasya.
"Siap tan" .Tanpa apapun lagi dia menjalankan motor nya menuju sekolah dengan kecepatan yang agak cepat karena jam telah menunjukkan pukul 7 kurang 13 menit.
Untung nya Adlan berhasil masuk ke sekolah tepat pukul 7 kurang 2 menit. Alhasil mereka tidak perlu mendapat hukuman karena telat seperti 3 hari yang lalu.
"Huh.. Hampir aja kita telat" Fasya membuka awalan percakapan mereka yang selama perjalanan tadi tak berbicara apapun.
"Iya karena yang bawa motor nya kan Lionel Messi" nada datar Adlan membuat Fasya tertawa.
"Lionel Messi pindah profesi?" tanya Fasya.
"Engga kok, dari dulu kan udah jadi Tukang beras" Jawab Adlan asal. Sesekali dia menyapa orang yang berpapasan dengan nya.
"Eh kirain gue jadi Kuli bangunan" ceplos Fasya.
"Nah kalo itu sih kerja sampingan nya Sya" Mereka pun tertawa bersama walaupun tawa mereka saling beda arti.
'Pagi-pagi ngeliat lo ketawa bikin gua semangat sekolah deh Sya!' Batin Adlan.
Namun berbeda hal nya dengan ketawa Fasya yang memiliki arti
'Anjir ni anak sumpah ga pernah bener'Ketawa mereka renyah, Saat melihat Rizky yang tidak tahu dari kapan berada di depan mereka.
"Hai Sya.. Nanti jangan lupa ikut rapat osis pulang sekolah ya" Ucap Rizky, entah itu ucapan mengingatkan atau memang trik dia agar dapat melihat wajah Fasya dari dekat.
Ya, Semua orang tahu bahwa Rizky menyukai Fasya. Semua orang tahu bahwa Fasya selalu menolak Rizky dengan alasan apapun, Semua orang tahu bahwa posisi Adlan yang selalu berada di samping Fasya tak akan bisa di gantikan oleh siapapun. Tapi Rizky yakin, suatu saat akan ada yang menggantikan posisi Adlan saat ini, entah siapapun itu.
"Iya ky, nanti di-" belum saja ucapan Fasya selesai
"Seperti biasa di ruang osis lah Sya" Adlan langsung mencela ucapan nya.
"Ish.." Sinis Fasya ke Adlan. Sementara Rizky hanya tertawa kecil.
"Iyaudah, jangan lupa ya Sya" Rizky mengingatkan lagi.
"Iya iya dia juga tau kali, udah ah yuk Sya" Malah Adlan yang menjawab dan menarik tangan Fasya agar mengikutinya.
Di bawah tangga penghubung lantai 1 dan 2 Fasya berhasil melepas genggaman tangan Adlan yang sejak tadi di genggamnya erat tanpa mengatakan apapun.
Sebenernya Fasya bingung sekali terhadap sikapnya Adlan yang seperti ini setiap mereka bertemu dengan Rizky. Adlan selalu bersikap selayaknya kekasih Fasya, Bahkan sikap over protektif nya jauh lebih besar dari hari biasa nya. Itu yang selalu jadi pertanyaan Fasya selama ini, mengapa Adlan bersikap seperti itu di depan Rizky.
"Lan! Sakit tau gak sih!" sambil mengelus tangan nya sendiri.
"Lebay banget masih pagi juga" Jawaban itu membuat Fasya semakin kesal dan meninggalkan Adlan sendirian.
***************************
Selamat malam kalian!Tetep jadi readers yang aktif sampe cerita nya tamat ya
Ini cuma cerita yang inspirasi datang nya dari angin lewat jadi maaf lah ya kalo rada gimana gitu wkwk
Karena ini juga cerita pertama yang aku buat (jadi masih amatir)
Jangan lupa Voment ya!
Tq💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafasya
Teen FictionFasya, seorang gadis yang di percayai untuk menjadi seorang pemimpin team basket nya Dengan rambut yang selalu di kuncir kuda itu, ia bertemu kembali oleh Rafa, teman les saat dia masih SD Entah permasalahan apa waktu itu membuat mereka bertengkar d...