Part 5

1K 50 6
                                    

Jari Dimon bergerak perlahan menarik pelatuknya. Dan tepat saat pelatuknya mendorong peluru keluar dari mulut pistol-

"DIMON, DON'T !!!!"

DUARR

••

-Timah panas itu mendarat tepat pada dinding ruangan itu. Bunyi 'tring' dari peluru yang menyentuh lantai berlapis marmer itu, mengisi kesunyian setelah suara ledakkan.

Smith mengangkat kepalanya yang masih utuh, Dan langsung mendapati Aurora berdiri memunggunginya dengan kedua tangannya berada pada pergelangan Dimon.

Nafasnya berhembus berat, gadis itu menatap Dimon dengan sepasang mata merah dan wajah pucat. Tangannya masih mengarahkan pergelangan tangan Dimon ke arah dinding yang tidak ada siapapun di sana.

Dimon tersenyum puas dalam hati, Namun pada wajahnya, ia menatap datar Aurora.

"Apa yang kau lakukan Aurora?"

Gadis itu memasang wajah memohon, ia sedikit mendongak untuk menatap pria yang lebih tinggi darinya itu.

"Please, Let him go"

"for What?" Dimon sedikit mendorong Aurora untuk menyingkir, namun gadis itu tetap kekeh berdiri menghalangi pria itu melakukan tindakan gilanya.

"Me.." Ucap Aurora lirih, ia tidak tau. Tapi, ia benar-benar buntu sekarang. "Lepaskan dia dan aku yang akan menjadi jaminannya"

"Dan apa?. Kau tau aku sibuk Aurora, aku tidak punya waktu untuk menjaga gadis sepertimu untuk tidak kabur setiap saat"

"Kali ini tidak, Snow"

Aurora menatap mata elang itu serius, dadanya naik turun seirama dengan nafasnya yang masih terengah, ia menoleh sekilas pada ayahnya, kemudian kembali menatap Dimon yang masih kekeh dengan tatapan datarnya.

"Sekarang.."

Dimon menunggu, ingin sekali ia tersenyum dengan apa yang akan di ucapkan Aurora selanjutnya

"..Aku milikmu. Aku adalah Aurora Snow"

See, Rencananya berhasil.

Dimon menatap Aurora serius, seolah terkejut dengan apa yang ia dengar. Sejujurnya, ia tengah menahan diri untuk tidak menangkup bibir gadis itu, kemudian memeluknya. Tidak, ia hanya menatap Aurora serius kemudian menyerahkan pistol itu kembali ke anak buahnya.

"Kembali lah ke kamar mu Aurora"

"Tidak, aku..."

"Kembali lah ke kamarmu sebelum aku merubah fikiranku, Now !!"

Aurora awalnya ragu meninggalkan ayahnya yang masih memasang wajah ketakutan serta khawatir. Ia melangkah ragu. Namun akhirnya ia juga menuruti perintah Dimon dan kembali ke kamarnya.

Sepeninggalan Aurora, Dimon memposisikan tubuhnya sejajar dengan pria tua itu. Sebenarnya ia begitu membenci Smith yang malah menjadikan Aurora sebagai jaminan kepada semua bandar tempat ia berhutang.

"Dengarkan aku baik-baik" Kata Snow penuh penekanan. "Kembalilah pada Nyonya Wilson, dan jadilah kepala keluarga yang bertanggung jawab"

Smith membulatkan matanya tak percaya, Sungguh, siapapun tau tidak ada yang pernah meragukan ucapan Snow, apalagi yang menyangkut dengan ancaman.

"Jika aku mendengar kau menjadikan Aurora jaminan hutangmu, Ku pastikan Aurora tidak akan tau jika ia sudah tidak memiliki ayah, Mengerti"

Tidak perlu menunggu jawaban dari Smith, Dimon langsung bangkit dan meninggalkan ruangan makan itu dengan perasaan luar biasa puas.

AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang