Brian Pov.
"Setan!!!" Arghh kenapa ia begitu berisik?
"Aku bukan hantu sweetheart" kataku sambil menutup mulutnya itu menggunakan jari telunjukku.
Tes
"He hey.. kenapa kau menangis? Apa aku menyakitimu?" Tanya ku cemas sambil mengubah posisi kita menjadi duduk.
Aku menghapus air matanya dengan raut wajah yang cemas. Mengapa ia menangis?
Tapi itu tak berlangsung lama saat ia menghempaskan tanganku dengan kasar.
"Hei pak tua, kenapa kau bertanya padaku? Harusnya aku yang bertanya padamu, apa yang kau lakukan pada ku semalam!" Bentaknya sambil mengusap air matanya dengan kasar.
Aku menghela napas, dan mulai menjelaskannya.
Flashback.
"Aku menaruh perangsang didalam minumannya, masalah?"
Shit!
Brugh!
Aku langsung menendangnya hingga ia tersungkur kelantai, mata ku menggelap.
"Jika kau berani untuk menemuinya lagi, akan ada sebuah taring yang mengkoyak tubuhmu" ucap ku dingin lalu menggendong mate ku ala bridal style lalu berjalan menuju pintu keluar, tidak memperdulikan bocah itu yang memandangku takut.
Dan aku tidak memperdulikan banyak sorot mata yang melihat kearah ku.
Saat keluar ruangan terkutuk itu aku langsung berlari dengan kecepat wolf ku menuju pack ku.
"Ah.. mphhh" sial! Ia terus merancau tidak jelas didalam gendongan ku.
Saat sampai aku langsung masuk kedalam castle dan berjalan menuju kamarku.
Aku menatap dingin betaku yang tidak sengaja melihat kearahku yang sedang membawa mate ku ini hingga ia tertunduk.
Cklek
Aku membawanya masuk kekamarku dan langsung menutup pintunya.
Dengan perlahan aku menaruhnya di atas kasur king size ku.
"Enghh"
Aku merapihkan anak rambutnya yang menutupi wajahnya. Matanya terbuka, menatap ku sendu lalu menarik tangan ku untuk mendekat padanya.
"Bagaimana ini Zay, apa yang harus aku lakukan? Ia sudah terpengaruh oleh obat sialan itu! Dan sepertinya dosisnya sangat tinggi" Aku memindlink wolf ku.
"Mau tak mau kita harus memuaskannya Brian, itu demi mate kita" jawabnya.
"Apa-apaan kau! Itu adalah perbuatan keji Zay, itu sama saja merusak mate kita" marahku padanya.
"Kau kan tau apa akibatnya jika kita tak melakukannya, ia akan demam Brian, atau bahkan lebih buruk dari itu. Ini demi kebaikkannya Brian, kau harus pikirkan itu" jawabnya dengan nada meyakinkan.
Aku langsung memutuskan percakapan kami.
"Argh! Persetan dengan obat sialan itu"
Aku langsung menindihnya. Mencium bibirnya sambil mengecap rasanya.
Grrr...
Aku menggeram, mata ku yang tadinya berwarna hijau langsung berubah menjadi warna gelap.
Ini memabukkan, aku menghirup aroma Vanilla ditengkuknya lalu mengecupnya.
Cepat atau lambat, akan ada sebuah tanda dileher indahnya itu.
"Ahh Kevin..." tubuhku menegang, Zay melolong sedih.
Tapi ini akan terus berlanjut, walau aku terlihat seperti Kevin di matanya itu.
Ini, menyedihkan. Bisa kau bayangkan seorang Alpha di sandingkan oleh lelaki yang tidak dikenali sama sekali?
Flashback off.
Aku membuang wajahku lalu membuang nafasku gusar saat menginggat itu.
"Apa lelaki yang kau maksud itu Kevin? Dan ia menaruh perangsang diminumanku? Itu tidak mungkin!" Jeritnya.
"Persetan dengan namanya! Tapi kenyataannya memang seperti itu!" Bentakku hingga ia terdiam lalu menunduk.
Nafasku tersengal, aku tidak bisa mengontrol emosi ku.
"Tahan emosi mu itu bodoh! Kau membuatnya takut, lihat!" Zay memindlink ku, ia benar.
"Kau sudah mengotoriku" sahutnya parau. "Bukan seperti itu, aku terpaksa melakukannya. Kalau tidak kau akan sakit, dan aku tidak mau itu terjadi padamu..." kataku lembut sambil menatapnya sendu.
"Siapa kau! Kenapa kau tiba-tiba datang dikehidupanku? Lalu kenapa bukan Kevin saja yang melakukannya pada ku? Aku tidak kenal sama sekali pada mu, dan tidak ingin mengenal dirimu!"
Moon goddes, Kenapa kau berikan takdir yang begitu menyedihkan untuk ku?
Aku sudah menantinya selama 260 tahun, itu sudah terlalu lama. Tapi mengapa ini yang kudapatkan?
Gimana.. terlalu menonton bgt ya? Maaf ya banyak typo. Ngetik pake hp soalnya.
Jangan lupa Vote and coment ya, trimakasih yang sudah mau membaca:)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Alpha
Manusia SerigalaBagi Brian, meluluhkan hati perempuan yang berumur 17 tahun sangatlah tidak mudah. Meyakinkan perempuan itu bahwa ia adalah Luna seorang Alpha black moon pack, dan meyakini bahwa Brian sangat mencintainya. Pringatan: ini murni hayalan saya, dilarang...