Bintang
nandakiranaa_
Hai, Bintang!
Apa kabar?
Kuharap kau selalu baik.
Kau memang bintang.
Bintang yang menerangi malam-malamku yang gelap,
Bintang yang kembali membawa cahayanya.
Cahaya yang dulu sempat hilang,
Yang menunjukan kemana ku harus melangkah,
Yang membuat aku tidak lagi takut menghadapi gelapnya malam,
Yang membuat semangatku datang kembali.
Tapi,
Dengan semua cahayamu,
Membuatku lupa,
Kalau kau hanyalah bintang.
Yang hanya bisa ku lihat dari bumi,
Yang hanya bisa ku kagumi dari bumi,
Yang tak akan bisa ku gapai,
Tak perduli sebesar apa usahaku untung menggapaimu.
Dan sekarang,
Engkau menghilang,
Menghilang entah kemana,
Membawa serta cahayamu yang dulu pernah kau perlihatkan.
Cahaya yang sempat menjadi petunjuk arahku,
Yang sempat menjadi penerangku saat malam,
Yang sempat menjadi semangatku,
Dan cahaya yang sempat menjadi perisaiku dalam menghadapi gelapnya malam.
Ya kau pergi,
Membawa semua itu,
Hanya menyisakan kenangan,
Kenangan yang indah namun menyakitkan,
Kenangan yang mungkin tidak bisa dilupakan.
Kini,
Tinggalah aku,
Tanpa Bintang,
Tanpa cahaya-cahayanya,
Hanya bersama kenangan yang ia tinggalkan.
Hanya aku,
Aku yang kembali kehilangan arah,
Aku yang kembali kehilangan semangatku,
Aku yang kembali takut mengahadapi gelapnya malam.
Aku yang kini berjalan tanpa arah,
Tanpa semangat, tujuan, perisai pelindung, cahaya,
Menyusuri gelapnya malam,
Yang semakin gelap dengan tak adanya engkau, Bintang.
Tak ada lagi bintang yang indah,
Yang setiap malam kulihat,
Yang menjadi alasanku bisa bertahan dalam gelapnya malam,
Yang membawa cahaya-cahaya menajubkan,
Dan bintang yang aku cintai.
Tapi ku tahu,
Aku tak akan pernah benar-benar sendiri,
Walau kini ku telah ditinggalkan olehmu, Bintang.
Ku masih punya Tuhan,
Tuhan yang akan selalu bersamaku,
Tuhan yang tak akan pernah meninggalkanku,
Saat semua orang pergi meninggalkanku,
Termasukmu, Bintang.
Tuhan yang kupercaya akan mengirimkanku satu bintang baru,
Bintang yang mungkin lebih indah darimu,
Yang akan menemani ku,
Yang akan menggantikkan posisimu sekarang,
Dan mungkin yang rela jatuh untuk menemaniku.
Ya,
Aku percaya,
Tuhan pasti akan mengirimkanku satu bintang baru,
Suatu saat nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi : Lembaran Baru
PuisiLembaran baru adalah mengulangi langkah dari awal. Kami mempunyai cerita masing-masing atas perasaan kami. Lembaran baru bukan berarti melupakan yang sebelumnya, namun berarti memperbaiki diri. Semoga lembaran baru bisa mengulang semuanya dan membua...
