03. Welcome to Dream World

46 3 0
                                        

Setelah bertengkar dengan siswa sekolah tetangga, Fikri pun terluka dan dirawat oleh teman-temannya.
"Nih your feed" ucap Gerald sambil membawakan dua telur dadar dan semangkuk nasi hangat untuk Fikri

"Wah, makasih banget Geraldkuu" ucap Fikri tanpa memandang Gerald sedikitpun ia hanya fokus pada makanannya dan langsung melahap semua yang ada dihadapannya dalam hitungan detik

"Pelan-pelan atuh kalo makan" ingat Gerald

"Ywa, twenang ajah wudah pwengwalaman *Ya, tenang aja udah pengalaman"

"Keselek nanti tau rasa!" Fikri mengabaikan ucapannya dan terus memakan makanannya. Namun, Gerald malah tersenyum haru melihat sosok pria dihadapannya itu.

"Anak-anak mana?" tanya Fikri saat sudah selesai makan

"Udah pulang lah, dah jam berapa ini"

"Hah? Emang jam berapa sekarang?"

"11 malem"

"Malem banget?"

"Udah sana lo minum obat lo tuh terus tidur"

"Obat apaan?"

"Obat pereda bonyok"

"Mana ada obat kayak gitu"

"Makanya makan aja tuh obat"

"Gamaulah emang lu kata gue kucing lo suruh makan langsung makan. Kalo itu racun gimana"

"Yakali gue ngeracunin elo. Buat apa? Ga guna. Udah sana minum aja tuh obat gausah banyak tanya! Bye" pinta Gerald lalu pergi dari kamar Fikri

"Obat apaan nih? Gaada nama gaada apa, bodoh deh minum aja" setelah meminum obat itu, Fikri pun merasa ngantuk dan dia tertidur pulas.

"Ini? Didunia aneh itu lagi? Astaga.. Kenapa gue selalu kesini?" tanya Fikri saat ia melihat rumah yang sangat ia kenali

"Hai Fikri, udah selesai keliling-kelilingnya?" sapa wanita pemilik rumah itu

"Keliling?"

"Tadi katanya mau keliling ngeliat-liat daerah sini"

"Oh.. Gitu yah? Yaudah gue capek bikinin gue jus jeruk"

"Jus jeruk?" tanya natasya kebingungan

"Iya, emang gaada?"

"Engga ada tuh.. Emang jus jeruk itu apa? Benda?"

"Minuman. Terus disini ada Ac? TV? Kipas? Kasur? Speaker? Dvd? Kaset?"

"Satu-satu kalo mau nanya.. Disini itu ada ac ada kasur yang lain gaada"

"Untung deh ada ac sama kasur kalo engga.."

"Kenapa kalo engga ada?"

"Ga.. Gapapa"

"Oh iya, lupa hehe. Welcome to dream world yah"

"Welcome? Itu kata-kata sambutan? Bwahahahaha terlalu formall"

"Iya, daritadi ga sempet ngasih kata sambutan makanya baru bisa sekarang"

"Udah kayak pindahan rumah aja dikasih sambutan segala"

"Ya harus dong, kamu kan penghuni rumah aku yang baru"

"Ah gitu yah?"

"Iyah hehe"

"Bodoamat gue mau tidur. Bye" ucap Fikri singkat lalu masuk kekamarnya. Dan semenit kemudian ia keluar lagi

"Kenapa? Katanya mau tidur"

"Emm.. Jadi disini itu apa aja yang bisa lo lakuin?" tanyanya sambil duduk manis dikursi

"Emm, banyak. Aku bisa bikin makanan dengan hanya memikirkan makanan yang ingin aku makan, terus aku bisa kayak memasukkan seseorang yang aku inginkan tapi mereka akan pergi sendiri tanpa ada yang tau dan juga kadang ada seseorang yang engga aku kenal masuk ke dunia ini juga termasuk kamu"

"Terus lo dateng darimana?"

"Aku gatau, ketika aku disini.. Aku lupa segalanya dan udah ada orang yang mengaku sebagai orangtua aku jadi aku ngikutin mereka"

"Terus lo ga bisa balik?"

"Balik? Balik kemana maksud kamu?"

"Ahh, asal lo darimana?"

"Disini"

"O-oh.. Okeoke" fikri pun berpikir keras akan hal ini dan dia pun memikirkan satu hal. 'Kalo gue mikirin mama pasti mama bakal dateng kesini, ya gak sih? Coba deh gue pikirin' fikri menutup matanya dan mencoba membayangkan sesuatu tentang mamanya dan saat ia membuka matanya..

"Ah iya, Fikri itu anak yang baik. Dia penurut loh walaupun anaknya nakal ia masih punya hati" ucap seorang wanita kepada natasya di tempat pencucian piring

"Mama?" panggil Fikri saat melihat pemandangan di depannya itu

"Iya sayang? Kenapa?" tanya mamanya yang sedang sibuk mencuci piring kotor. Ketika mendengar suara itu ia bangkit berdiri dan memeluk ibunya dengan erat dari belakang

"Mama.. Arda kangen.. Mama kemana aja selama ini?"

"Loh? Kamu ini kenapa sih sayang? Mama kan udah ada disini kenapa kamu sedih gitu? Ayo hapus airmata kamu" ucap mamanya sambil menatap anaknya itu

"Iya ma.. Arda seneng mama ada disini"

"Yaudah sana kamu duduk disitu, mama sama natasya masih harus cuci piring kotor ini. Bentar lagi selesai kok"

"Iya buru-buru banget sih pengen meluk mama kamu padahal baru beberapa jam pisah. Siapa suruh kabur dari rumah" ucap Natasya tiba-tiba

"Sok tau"

"Mama kamu yang ngomong kok"

"Oh mama yang bilang.."

"Tau yah, Arda. Dingin banget sih sama calon mantu mama"

"Hah? Calon mantu mama?" tanya Fikri terkejut

"Loh? Kenapa kamu kaget gitu? Mama cuman bercanda kok" ucap ibunya sambil tersenyum jail

"Ih mama bercanda mulu.. Arda mana mau sama cewek polos kayak dia"

"Terus kamu maunya yang kayak gimana? Yang nakal?"

"Ya ga gitu juga. Dia mah parah formalnya gatau apa-apa malah"

"Emang kamu pikir waktu kamu kecil kamu tau segalanya? Engga kan? Makanya kamu juga harus ngajarin dia dong kayak mama ngajarin kamu"

"Itukan pas Arda kecil sekarang mah Arda udah gede"

"Tapi kan.." ucapan wanita itu terpotong

"Udah tante gapapa kok, Arda bener. Aku kan cuma cewek formal yang gatau apa-apa hehe" potong natasya sambil tersenyum pahit. Wanita itu melepaskan sarung tangannya dan memeluk erat natasya layaknya seorang ibu yang sedang memeluk putrinya yang sedang terpuruk

"Arda yah.. Nangisin cewek, mama ga pernah ajarin loh"

"Ah iya.. Maaf ya Nat" ucap Fikri kepada Natasya

"Iya gapapa kok" ucap Natasya tersenyum kepada Fikri. Dan tanpa alasan, fikri membalas senyuman itu.

"Udah jangan lama-lama tatap-tatapannya, ayo kita ke pantai" ajak ibunya semangat

"Ayo" ucap mereka bebarengan.

💖

Terima Kasih untuk readers semua yang udah mau nyempetin baca😊
Sesuai janji, author udah update 2 bab sekaligus↖(^▽^)↗
Jadi ditunggu yah bab selanjutnya hehe^^

Maaf kalo part kali ini lebih dikit dan sedikit gaje(?)
Maaf ya kalo ga puas bacanya hehe,

Intinya, author tunggu notif dari kalian∩__∩

Please vote and comment ya~>_<~
Thank you♡

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang