Empat tahun yang lalu...
"Ron pria yang kuat, Mione. Kakaku pasti kuat."
Ginny menjadi pihak keluarga Weasley yang berkunjung menemani Hermione pagi ini di St. Mungo. Harry memilih berdiri sedikit menjauh karena ia mengendong James, takut jika Potter kecil itu menganggu istirahat pamannya. Meskipun dalam radius cukup jauh, James masih saja sibuk bertanya ini itu pada sang ayah.
"Kenapa Uncle Ron tidak bangun-bangun, Daddy?"
"Uncle Ron sakit, James."
"Dulu aku sakit, tidur.. terus bangun lagi, terus tidur." James melirik wajah Harry, ia mengingat sesuatu, "ah, makan juga, Daddy. Tapi Uncle Ron tidak! Itu aneh!"
Harry menghembuskan napasnya berat menjawab semua pertanyaan James sejak mereka belum berangkat ke St. Mungo. Sebisanya, Harry harus sabar dan tetap menjawabnya dengan kalimat yang logis bagi anak berusia tak sampai tiga tahun itu.
Kondisi Ron yang tak kunjung memberikan indikasi untuk sadar dari koma, menyempitkan harapan Hermione untuk terus bersabar menanti suaminya itu kembali seperti dahulu. Terlebih lagi setelah pertemuannya dengan Draco beberapa hari yang lalu.
"Kau hancur, Hermione!"
Kalimat pertama Draco hari itu terus terngiang di telinganya. Berbeda dengan apa yang dikatakan Ginny tadi. Ron yang kuat. Demi Merlin, lihat seperti apa Ron kini, siapa yang setuju dengan kata-kata itu?
"Istirahat, Hermione. Kau bisa pulang sehari atau lebih. Aku dan—"
Tiba-tiba, Ginny sigap menutup mulutnya dengan telapak tangan kanannya. Ada sensasi mendesak di perutnya langsung menganggu Ginny berbicara dengan Hermione. Cepat-cepat, Ginny menoleh pada Harry sambil memberikan kode anggukan lantas.. berlari keluar.
"A-ada apa? Harry, Ginny sakit?"
"Ah—" Harry berjalan mendekat, James semakin mengeratkan tangannya di kemeja Harry. "Ginny hanya morning sickness—"
"Morning sickness? Ginny hamil?" tanya Hermione semakin tak percaya.
Susah menjelaskannya, Harry cukup mengangguk pelan. James tersenyum. "Oh, congratulation! Sudah berapa lama? Kenapa kau tak memberitahuku, Harry?"
"Ah—bukan maksud kami seperti itu, Mione. Usianya baru tujuh minggu. Sorry, kami rasa.. kami tidak bisa mengabarkan kabar ini di saat Ron—"
"Harry," Hermione bangkit dari bangkunya dan mengelus kepala James, "yang ada di dalam perut Ginny juga keponakanku. Jadi jangan merasa karena Ron sakit kemudian aku.. oh, God! Selamat sekali lagi untuk kalian. James, kau akan jadi kakak!"
Harry dan Ginny sengaja mengabarkan berita kehamilan itu dari keluarga mereka dan sahabat saja, itu pun tidak semua tahu. Hermione sendiri salah satu pihak yang tidak mendapatkan berita itu, sama halnya dengan para media sihir. Dalam hati kecil Hermione, ia sendiri merasa betapa bahagianya keluarga kecil Harry. Akan ada anggota keluarga baru di tengah-tengah mereka.
Melihat interaksi Harry dan James, apalagi ketika Ginny ikut bergabung kembali bersama mereka memunculkan sebuah rasa yang hangat di dada Hermione. Harry bergurau dengan James yang manja, menggoda Ginny yang lemas setelah muntah beberapa menit yang lalu. Indah, kebahagiaan keluarga, dan cinta.
"Kenapa tidak denganku?" batin Hermione menangis.
Istri putra termuda Weasley itu berbalik kembali melihat sang suami. Sihir hanya mampu mengendalikan energi dan asupan beberapa nutrisi yang dibutuhkan Ron selama koma. Pagi ini, ada dua orang healer yang menambahkan mantera baru untuk Ron. Ada sedikit perubahan ketika mantera penambahan suhu badan disalurkan masuk dari bagian ujung kepala hingga ujung kaki. Seharian badan Ron dingin, tidak tahu mengapa bisa seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wont You to Need Me (Dramione)
FanficPerceraian memang menyakitkan. Namun, hanya itu satu-satunya jalan untuk bahagia. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Karena.. aku mencintaimu, Hermione. Aku ingin me...