Page-14

168 27 3
                                    

Malam sekitar jam setengah delapan,

Sakti dan El Theia tengah duduk di teras bagian atas rumah El Theia

"Rokok lu berhenti napa dah? Udah mau jadi guru juga" ucap Sakti memperingatkan El Theia, tapi cowok jangkung itu nampak tidak menghiraukannya

"Pantes aja si Levi mutusin lu" cerca Sakti

El Theia mematikan rokoknya yang baru saja dia nyalakan, "Lu berisik"

Sakti terkekeh, "Tapi kalo gue nyangkut Levi pasti lu berhenti kan ngerokoknya?"

"Tai" umpat El Theia "Buruan lu kesini katanya mau cerita?"

"Masalah Lianna" jawab Sakti

"Iya tau. Yang bilang masalah Bryan juga siapa?"

"DENGERIN DULU NAPA BABI"

El Theia diem, "Makanya lu kalo ngomong jangan patah-patah kayak kakek-kakek"

Sakti cuma bisa menggertakan giginya sebel. Sumpah ini anak satu enaknya diapain duh. Punya temen kok terlampau bangsat gini sih

"Gue denger dari Rindang kalo katanya Sanjaya mau nembak Lianna pas lulusan?" tanya Sakti

El Theia mengangguk, "Emang

Terus apa tindakan lu, Sak?"

Sakti diem lagi. Dengan ragu-ragu dia keluarkan secarik kertas kecil yang sudah dilipat menjadi lebih kecil(?) lagi dari dalam case hape nya

"Niat banget njing itu surat apa nomer arisan?" ledek El Theia

"Berisik banget sih lu lama-lama. Untung temen, bukan gitu udah gue kepret ya" balas Sakti yang udah dongkol asli sama temennya yang satu itu

"Lusa gue enggak ikut pelepasan karena udah ke Jogja" ucap Sakti mulai serius

"Dan gue harap, kalo semisal Lianna nyariin gue, lu kasih surat ini ke dia"

El Theia menatap lurus ke Sakti, dia enggak tau apa maksud Sakti menitipkan surat itu untuk Lianna

"Serius lu enggak apa-apa Sak?" tanya El Theia

Sakti tersenyum pahit, "Asal dia bahagia, gue enggak apa-apa El"

"Lu kasih ini kalo dia nyari gue aja" ucap Sakti "Kalo kagak, ya enggak usah"

El Theia mengangguk , "OK, gue paham"

"Sama bilang ke Sanjaya ya" ucap Sakti lagi

"Titip Lianna, jangan sakitin dia lagi"

Sakti kemudian pamit pulang

El Theia berdiri di pinggir teras atas sambil perlahan menyaksikan Sakti yang mulai menjauh dan akhirnya benar-benar pergi keluar dari rumah nya

'Tulus banget sih, rasa sayang lu buat Lianna , Sak'

'Gue doain deh yang terbaik buat lu'

---

Hari pelepasan,

Diadakan sore hari, sekitar jam 3 dan saat ini sudah selesai. Sekitar jam setengah 6 sore

Anak-anak kelas 12 nampak sangat bahagia, memakai pakaian nuansa hitam putih membuat mereka nampak makin tampan dan cantik

Anak-anak kelas 11 juga dateng kok. Ada Lianna, ada Thania, ada Tia, Levia dan lain-lain

Dia-Lo-GueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang