Page-7

124 35 5
                                    

Lianna dan Sakti menghabiskan malam minggu itu dengan jalan-jalan ke mall seperti biasa

Makan, window shopping, beli pernak-pernik unyu kayak yang biasa Lianna lakuin kalo pergi sama Sakti. Akhir-akhir ini anak kelas 12 kan sibuk banget ya, jadi QTime kayak gini itu langka banget buat mereka

Tapi..

Entah kenapa malem ini baik Lianna maupun Sakti tidak terlalu menikmatinya

Ehm, lebih tepatnya Lianna

Ya, karena sikap Lianna yang dingin dan tidak seperti biasanya, mood Sakti juga jadi enggak baik

Akhirnya mereka pun memutuskan untuk makan di food court mall

"Lu pesen apa Li?" tanya Sakti

"Samain ama lu aja" jawab Lianna malas

Sakti menghela napas, dia bahkan enggak berani negur sikap Lianna hari ini

"Ya udah"

Sakti berjalan meninggalkan Lianna untuk memesan makan

'Sampe kapan gue harus bertahan Li?'

---

Waktu makan,

Lianna masih diem. Bahkan pertanyaan dan celetukan Sakti dia jawab ala kadarnya. Sekedar mengangguk, menggeleng, atau tertawa yang kepaksa gitu

Ya, Lianna berubah. Sakti sadar akan hal itu

"Li"

"Apa bang?"

Sakti diam. Dia nampak menggantung kata-katanya

'Maaf ya Li'

'Tapi gue udah enggak sanggup'

"Gue .. gue udah enggak sanggup Li"

Lianna menghentikan makannya, lalu menatap balik mata Sakti yang menatapnya sendu

"Gue udah enggak sanggup jalanin hubungan ini" ucap Sakti memperjelas

"Kita udahan sampe disini aja ya?"

Lianna mematung di hadapan Sakti

Sakti minta putus?

Sakti yang selama ini dia sayangi, Sakti yang sangat menyayanginya, Sakti yang membuat dia bisa melupakan Sanjaya

Mengajak nya putus?

"Maaf, bukannya gue udah enggak sayang sama lu tapi.." ucap Sakti

"Gue enggak bisa terus menjalani hubungan dimana rasa percaya gue udah makin berkurang"

Tubuh Lianna bergetar hebat, matanya mulai memerah berkaca-kaca

"Lu cemburu sama bang Jaya kan?" tanya Lianna dengan suara bergetar

"Enggak Li , sama sekali enggak. Dan gue bahkan enggak masalah kalo lu lebih pilih Sanjaya daripada gue" ucap Sakti "Tapi, maaf

Gue udah meragukan janji lu , dan ngebuat gue pengen mengakhiri hubungan  sama lu"

Lianna tidak kuat lagi, air matanya jatuh begitu saja membasahi wajah cantiknya

Persetan dengan orang yang melihat mereka, Lianna hanya butuh meluapkan emosi nya saat ini

"Jangan nangis" hibur Sakti

"LU PIKIR GUE NANGIS GARA-GARA SIAPA?!" teriak Lianna murka , kemudian berdiri dari tempat nya duduk

"GUE SELAMA INI CINTA SAMA LU, BANG! ENGGAK ADA YANG LAIN DIHATI GUE CUMA LU! DAN BANG JAYA.. BANG JAYA ITU CUMA GUE ANGGAP TEMEN!"

Sakti ikut berdiri, dia hendak menghapus air mata Lianna, namun tangannya segera ditepis oleh gadis itu

"Li ma--"

"Jangan sentuh gue!" tegas Lianna

"Gue kecewa bang. Dengan semua yang udah gue kasih sama lu, cinta dan sayang gue yang cuma buat lu dan enggak ada cowo lain itu.. selama ini.. selama ini lu anggep apa?" isak Lianna

"OK, bang. Kalo itu mau lu

Kita putus"

Lianna meninggalkan Sakti yang masih mematung di tempat itu

Lianna berjalan dengan cepat sambil menangis, sementara Sakti seperti tidak ada niat untuk mengejar Lianna

Lianna menangis lagi,

'Lu enggak kejar gue bang? Yakin lu ikhlasin gue pergi?'

'Gue sayang lu, bang! Please, lu paham donk sama isi hati gue!'

"Lianna tung--"

Saat Sakti hendak berlari mengejar Lianna tiba-tiba ada tangan yang menahan pergelangan tangan Lianna dari samping

"Hei" ucap orang itu, orang yang membuat Sakti menghentikan langkah nya

Lianna menengok ke arah orang tadi

"Kenapa nangis?" tanya orang itu
"Bang Jaya.." lirih Lianna

Orang itu, Sanjaya. Sanjaya Enggar Winarno

Orang yang buat Lianna bingung sama hatinya sendiri, orang yang secara nggak langsung udah ngerusak hubungan Lianna sama Sakti

"Kenapa nangis Li?" ulang Sanjaya

Lianna cuma menggeleng, dia enggak mau Sanjaya tau masalah nya sama Sakti yang sebenernya

Sanjaya memakaikan jaket parasut nya ke Lianna, melindungi kepala Lianna

"Bang" ucap Lianna lirih, Sanjaya tersenyum manis pada Lianna

"Diluar ujan, gue enggak mau lu sakit" ucap Sanjaya lembut , lengkap dengan senyum teduh nya

MAMPUS. BAPER NGGAK LU

Lianna sama Sanjaya pun mulai berjalan ke arah eskalator, Sanjaya tau kalo Lianna lagi ada masalah sama Sakti, makanya dia pengen bawa cewe itu jauh dari tempat ini

Dan tanpa Lianna tau, Sakti masih berdiri mematung di belakang dia dan Sanjaya yang mulai menjauh

Sakti tersenyum tipis, tipis banget sampe nyaris enggak terlihat. Pemuda itu menghela napas kecewa

'Emang kayaknya dia ya Li, yang bisa buat lu bahagia'

'Bukan gue'

tbc

Dia-Lo-GueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang