10

972 95 0
                                    

Tok tok

"(Nam), bukain gue mau ngomong sesuatu" teriak bang Al dari luar.

Ceklek

Tiba-tiba bang Al nyelonong masuk dan menarik tangan (Namakamu).

"Apaan sih bang" rengek (Namakamu).

Bang Al menatap sayu adik tersayangnya itu. Dengan menghela nafas, bang Al mulai bertanya pada (Namakamu).

"Dek.. Sebenarnya lo sayang sama siapa sih?"

(Namakamu) mengernyit bingung.

"Maksud gue lo cinta sama siapa gitu.." ucap bang Al

(Namakamu) menatap sekilas bang Al lalu menunduk.

"Gue gatau bang"

"Gue lebih dukung lo sama Davino (Nam) daripada sama Ari yang selalu nyakitin lo" ucap bang Al memegang pundak (Namakamu).

"Gue sayang mereka bang" ucap (Namakamu) memelas.

"Maruk amat" gumam bang Al

"Gak (Nam) lo harus pilih salah satu dari mereka, lo sayang keduanya sama aja lo nyakitin mereka berdua" ucap bang Al.

"Oke-oke gue akan dukung apapun pilihan lo siapa pun yang lo pilih" lanjutnya.

"Kalo gue gak pilih keduanya?"

Ucapan (Namakamu) sukses membuat kakaknya mematung.

**

Merasa perutnya keroncongan (Namakamu) berjalan ke Alfamart dan menemukan sosok orang yang pernah dihatinya. Ari.

"Hai Ri!"
Teriak (Namakamu) ketika Ari ingin membuka pintu Alfamart.

Ari menatap sekilas (Namakamu) dan langsung masuk tanpa menyapa kembali.

(Namakamu) mengulum senyumnya.

Diam-diam (Namakamu) memperhatikan Ari yang sedang memilih bahan makanan yang ingin dibelinya.

Ketika dirasa (Namakamu) sudah cukup dengan belanjaannya, ia menuju kekasir.

"Berapa mbak?"tanya (Namakamu).

"Semuanya 64.700"

Sial! (Namakamu) hanya membawa uang 50ribu uangnya kurang 14.700. Dan tiba-tiba...

Seseorang menyodorkan uang 100ribu ke kasir.

"Berapa mbak?" tanya lelaki itu.

"45ribu mas"

"Sisanya kurangan dia ya" ucap lelaki itu berlalu.

(Namakamu) masih terpaku melihat sikap Ari yang dingin tapi peduli.

Dengan sadar (Namakamu) langsung berlari mengejar Ari.

"Ari!"

Ari menoleh dan memasang mimik dengan maksud apa?

"Makasih ya" ucap (Namakamu) dengan tersenyum.

Ari mengangguk pelan.

**

Malam itu (Namakamu) senyum-senyum memikirkan kejadian tadi.
Ia berniat untuk men-chat Ari tapi terhalang gengsi.

"Kok gue mikirin dia mulu sih" gumamnya.

Tiba-tiba Handphone nya bergetar.
Dengan cekatan (Namakamu) membuka isi pesan itu.

Davino (2 new message)
'klik'

Davino
Hei (Nam)!
Udah tidur?

(Namakamu)
Belum, kenapa?

Davino
Gapapa sih, lagi ngapain?

(Namakamu)
Gak ngapa²in.

Chatan dengan Davino membuat (Namakamu) bosan. Dan akhirnya membuat (Namakamu) terlelap.

———————

Haaiii! Sumpah demi apapun gue gak feel banget sama chapter yang ini:(
Kasih saran dong sama alur ceritanya:(
Voment ya kalo kalian suka:(

The FEELING 🔥 ARI IRHAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang