"rico...."panggil lena sesampainya di rumah sakit, dengan suara ter-isak
"udah lu jangan panik dulu" selak rico.
rico dan aleyna pun langsung menuju ruang ICU.
dengan perasaan yang tak karuan lena langsung mengenggam tanggan rico secara tiba-tiba.
rico hanya melihatnya, tak acuh.
"apa ini dengan keluarga pasien" tanya dokter, sambil menutup pintu.
"kita temen-temen nya dok" jawab rico.
"gimana keadaan zhidan dok?" tambah lena.
"pasien masih koma."
...
"kita boleh masuk?" tanya rico.
"silahkan,"
lena langsung membuka pintu dan berlari menuju orang yang terbaring di tempat itu.
secara tiba-tiba lena langsung menanggis, menggenggam tangan lelaki itu, sahabat kecil nya. air mata lena jatuh di telapak tangan lelaki itu.
"gua tinggal dulu ya" kata rico sambil mengusap kepala gadis itu.
"ya, jangan lama-lama co" jawab lena.
"dan bangun napa.." ucap lena, sambil memegang tangan zhidan.
🖤
dreett...dreett...dreett..
"ya halo,kenapa bang? saut lena.
"lo dimana? jawab bang rafly.
"di rumah sakit." jawab lena.
"lo sakit? tanya bang rafly.
"zhidan kecelakaan" jawab lena sambil ter-isak.
"rumah sakit mana?" tanya bang rafly, lagi.
"di jakarta timur." jwb lena.
sambungan telepon terputus. lena langsung menaruh hp nya di tas nya.
tiba-tiba cowok bertubuh tinggi, memakai jaket kulit berwarna maroon itu masuk membawa kantong, buah. ya jelas saja itu rico, sahabat zhidan.
"masih belum sadar?" tanya rico sambil menaruh kantong buah nya di atas meja.
aleyna menggelengkan kepalanya.
"yaudah lu jan sedih terus, bentar lagi juga sadar, doain aja" kata rico.
"iya amin, semoga aja " jawab lena , sambil menatap zhidan yang terbaring di tempat.
lena pun berpindah tempat, duduk di depan rico. rico mengecek hp nya.
"lu gak kabarin ortu nya zhidan len?" tanya rico membuka percakapan.
"belum, hp gue mati." jawab lena.
"yaudah gue aja yang kabarin, semoga aja ortu nya lagi ga sibuk." ucap rico, sambil menggambil hp nya.
