Well~ sebenernya ini mau diupload hari sabtu. Tapi yah berhubung aku udah di todong author sebelah jadinya di update sekarang deh :) plus lagi seneng bgt hari ini :)
Happy reading :*.
.
.
Author P.O.VKedua namja dengan tinggi yang berbeda memasuki sebuah gerbang sekolah yang besar-sangat besar. Namja yang lebih tinggi melingkarkan tangannya di lengan namja yang lebih pendek, ia terlihat takut. Namja yang lebih pendek menghampiri seorang siswa yang baru saja datang.
"Maaf, boleh aku tau dimana ruang kepala sekolah?"
"Di lantai 3"
Namja yang bertubuh mungil itu langsung menuju lantai 3 yang di maksud siswa tersebut. Setelah mendapat ruangan yang bertuliskan 'Headmaster', ia mengetuk pintu nya perlahan. Ia memutar kenop pintunya setelah mendapat ijin dari dalam ruangan tersebut.
"Duduklah"
Namja mungil itu tersenyum memberi salam, di ikuti oleh namja tinggi di belakangnya.
"Aku Wu Luhan, dan dia adikku Wu Zitao"
"Wu?"
Luhan tersenyum. Sedangkan Tao hanya menundukkan kepalanya takut. Ini pertama kalinya ia akan berkomunikasi dengan orang lain selain keluarganya.
"Dia tertinggal satu tahun, aku ingin ia bersekolah di sini. Walaupun dia akan mengulang lagi"
"Ya tentu saja. Ia harus mengikuti tes jurusan terlebih dulu" Luhan mengangguk mendengar penuturan kepala sekolah. Kepala sekolah memberikan beberapa lembar kertas pada Tao, ia mengisyaratkan Tao agar mengisi kertas-kertas tersebut.
"Anda bisa menunggu di luar, tuan Wu Luhan"
"Ah ne" Luhan berbalik meninggalkan Tao yang tengah mengerjakan soal. Ia membuka pintu ruangan itu dan keluar dari ruangan tersebut. Ia menatap sekelilingnya tampak sepi, ada sekitar 5 ruangan di lantai ini termasuk ruangan kepala sekolah. Luhan melihat pintu ruangan paling ujung dari lantai tersebut, pintu itu terbuka dan seorang namja tinggi keluar dari ruangan tersebut. Namja tinggi itu tampak berlari sambil memegangi telapak tangan kirinya. Luhan langsung menghampiri namja tinggi tersebut.
"Ada apa?" Luhan menatap namja tinggi tersebut, kemudian beralih melihat telapak tangan namja tersebut. Telapak tangannya terluka.
"Hey tangan anda berdarah, akan ku obati" Luhan menatap sekelilingnya lagi, mencari ruangan kesehatan atau kamar mandi mungkin? Tapi ia tak melihatnya. "Di mana ruang kesehatannya?"
"Di lantai 2, aku akan mengobati luka ku sendiri. Terima kasih"
Luhan langsung menarik pergelangan tangan Sehun, turun menuju lantai 2. Ia mencari ruangan kesehatan yang dimaksud, setelah mendapatkan ruangan tersebut Luhan menarik Sehun masuk ke ruangan kesehatan. Ia menyuruh Sehun duduk di sebuah ranjang, ia mengambil kotak P3K yang ada. Ia membersihkan darah yang mengalir dari telapak tangan Sehun. Setelah itu, ia membalut luka sehun dengan perban yang ada.
"Selesai. Lain kali anda harus berhati-hati" Sehun menatap Luhan, ia masih ingat dengan jelas ketika ia bertemu Luhan di bandara. Tapi saat itu Luhan langsung pergi, ia bahkan tak mendengar ketika Sehun memanggilnya.
"Terima kasih" Luhan tersenyum. Ia meletakkan kotak P3K yang ia gunakan tadi di tempatnya.
"Aku harus pergi" Luhan membuka pintu ruang kesehatan itu meninggalkan Sehun yang masih menatap sosok Luhan. Sehun tersenyum ketika ia melihat perban yang membalut tangannya. Ia menyukainya.
Ia menyukai namja kecil itu, namja yang pernah ia lihat di bandara, namja yang baru saja membalut lukanya. Ia menyukainya.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something About You (CHANBAEK) [FINISHED]
FanfictionBagaimana cinta ini terjadi, ya bagaimana cinta ini terjadi? Entahlah, aku hanya mengatakan bahwa benar cinta ini memang terjadi. . . . Warn! Yaoi! BoyxBoy! Ada 17+ area~ Chanbaek Is Real Hunhan Is Real Kaisoo Is Real