Chapter 2

417 34 0
                                    

" ada dua kabar tuan , yg pertama anak dan istri anda selamat dan bayi perempuan yg sehat , lalu kabar yg kedua ... "

"Lanjutkan dokter lanjutkan "

"Kabar kedua nya , istri anda ... "

.........

" Istri saya kenapa dok ? Apa yg terjadi ? "

" Istri anda sedang mengalami koma , sulit baginya untuk melewati masa ini Saya harap anda bisa tegar dan mampu memberi semangat bagi istri anda untuk tetap bertahan , saya permisi "
Tak lama setelah dokter itu pergi disusul dengan perawat yg mendorong troli , dapat dilihatnya diatas troli itu terbujur lemah istri yg selalu akan menjadi kecintaannya.

Sesampai diruang ICU , Yunho hanya bisa memandangi wajah pucat Jaesun sembari mengusap lembut wajah cantik istrinya , digenggam tangan lentik istrinya , dicium punggung tangannya berharap Jaesun akan segera sadar dari tidurnya.

Dokter itu telah memberi kabar yg bagai bom atom yg telah meledak didalam hatinya , hancur berkeping keping , tapi hati Yunho bisa sedikit lega dikarenakan Istri tercintanya masih hidup dan selamat hanya saja ia perlu menunggu Jaesun sadar.

" Mungkin benar sunnie semua akan baik baik saja , cepatlah bangun dan lihat baby thiana " Yunho tersenyum kecil .

2 Minggu Kemudian ...

Sore ini Yunho baru selesai mengadakan rapat dikantor bersama dengan dewan komensaris yg akan menanamkan modal saham diPerusahaan Jung Gruop , Yunho bergegas merapikan file yg digunakannya sebagai modal presentasi dan segera melesat menuju ke rumah sakit dan tak lupa untuk menjemput malaikat kecilnya dahulu ke rumah keluarga Jaesun .

" Sunniiee aku datang " dibelainya wajah cantik istrinya sembari tangan satunya menggendong Thiana .

"Kenapa belum juga bangun ?? Kau tidak lelah ?? Lihat baby Thia merindukanmu ?? Bangunlah sunniiee " diletakkannya Thiana disebelah Jaesun , disudut mata Yunho tengah terdapat bulir air mata yg siap jatuh.

Kejadian tidak terduga pun terjadi , saat thiana menggenggam tangan Jaesun , jari Jaesun pun ikut bergerak , melihat kejadian itu Yunho segera berteriak memanggil dokter , tak lama dokter pun datang dan segera memeriksa keadaan jaesun.

Thiana tengah terlelap didalam gendongan sang ayah , sedangkan Yunho pandangannya tidak beralih dari pintu bercat cokelat tepat didalamnya ada Jaesun yg tengah diperiksa dokter saat ini.

" Bagaimana dok ? " tanya Yunho cepat saat dokter telah keluar dari kamar Jaesun.

" Tuan Jaesun ingin bertemu anda " kata dokter seraya beranjak pergi dari hadapan Yunho.

Yunho memasuki kamar Jaesun dengan menggendong malaikat kecil mereka , dapat dilihatnya Jaesun tetap berbaring lemah seperti biasanya dan alat bantu nafas yg menempel rapi pada hidungnya.

"Sunnie ... " Yunho memanggil lembut Jaesun , yg merasa terpanggilpun hanya mengerjapkan matanya lemah sembari tersenyum tipis dibalik alat bantunya.

" Lihat uri baby Thiana , dia sangat merindukan mu " kata Yunho sembari menunjukkan bayi kecil yg berada dalam dekapannya.

Melihat itu mata Jaesun membinar , tangannya bergerak lemah membelai lembut pipi mungil bayinya.
Jaesun mengulas senyum manis melihat Yunho dan putrinya terlihat bahagia , Jaesun beranjak dari posisinya dan ingin melepas alat bantunya , melihat hal itu Yunho pun tergerak untuk membantu istrinya.

" aku mau menggendongnya " kata jaesun dengan suara lemah meminta untuk thiana digendong olehnya.

Yunhi menyerahkan Thiana ke Jaesun untuk bisa merasakan hangatnya dalam dekapan ibunya yg baru dirasakan sejak 2 minggu .

"Dia cantik sama sepertimu , mungil ini seperti replika mu dengan ku , aku menyayangi kalian " Yunho memeluk dua malaikat hidupnya.

Tak lama saat berpelukan dada jaesun tiba tiba merasakan sesak , sesak yg sangat sakit baginya , melihat itu Yunho segera memencet tombol emergency yg terlatak tak jauh dari tempat tidur jaesun.
Selang beberapa menit Yunho menunggu dokter tiba , tangan Jaesun menggenggam erat lengan Yunho yg menggendong thiana.

" A..ku hhh menya...yangi mu sangatt , tolo...ng jagakha...an hhoshh thia untukhh...ku " nafas Jaesun tersengal sengal memohon Yunho untuk menjaga thiana seakan dia akan pergi jauh dari mereka.

"Apa yg kau bicarakan kau pasti pulang bersama kami , bertahan sayang kumohon " air mata Yunho sudah menetes sangat deras saat ini.

"Ahh Sem...uahh akaann.. baik... " kata Jaesun dengan suara yg terdengar semakin lemah sempat juga terukir senyum dibibir pucatnya.

Tak lama dokter dan perawat datang dengan tergopoh gopoh , Yunho langsung dipersilakan untuk keluar.

Dari balik kaca Yunho bisa melihat betapa susah payahnya dokter melakukan tindakan medis , mulai dari memberi alat pendeteksi denyut jantung sampai dengan memberikan istrinya alat kejut jantung pun ia sama sekali tak merespon.

" Ya tuhan apa yg terjadi , aku harus menghubungi eomma kim dan eomma " Yunho merogoh sakunya dan mengeluarkan iphone miliknya , tangannya menari mencari sebuah kontak nomor.

Tuutt ...

Tuutt ...

Tutt ...

" Yeoboseo ... " terdengar suara dari ujung sana .

"Eomma , bisa datang kerumah sakit ? "

Owee ...

owee ...

owee ...

Suara tangis thia tiba tiba pecah saat ini , seakan tengah merasakan sakit yg luar biasa sedangkan Yunho tengah menenangkan thia .

" apa Thia rewel yun ? Apa semua baik baik saja ? "

" datanglah kerumah sakit hubungi eomma kim juga , Jaesun sudah sadar "

"Ahh ... bagus ini berita bahagia eomma akan kesana tunggulah ... "

"Tapi ... "

" Waeyo ? "

Belum sempat Yunho menjawab , dokter sudah keluar dan langsung menghampiri dokter tanpa mempedulikan bahwa panggilan telepon nya belum diputus dan tangisan thia di gendongannya belum juga reda.

"Bagaimana dok ? Istri saya baik baik saja , iyakan ? " wajah Yunho bertanya penuh harap.

"Maaf tuan , Tuan jaesun ... " wajah dokter itu berubah sedih.

"Jangan bilang jaesun ... "

"Maaf tuan aku tidak bisa menyelamatkannya "

" kau , berbohong itu tidak mungkin , kau bercanda iyakan dok ? "

" Maafkan aku, ini sudah jadi takdir yg maha kuasa , anda harus bisa tabah "
Dokter itupun segera melesat pergi meninggalkan Yunho sendiri.

Yunho tersenyum kecut , inikah takdir yg harus dihadapinya ? Sepahit inikah ? . Semua hening , sunyi , hatinya perih sungguh perih .

.........

My Thiana
.
.
10 Januari 2017

To Be Continue ......

Lama ya mimin updatenya :3 , maafkeun , mimin sibuk mau PKL doakan ya ...
Makasih yg masih setia baca ...
Sampai bertemu dipart selanjutnya 🙋🙋
SEE YOU ALL 🙋🙌

MY THIANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang