Edisi revisi. Enjoy ya..
Barbie pov
Gue gak mengerti, sebenarnya status gue di tempat ini tamu yang dipaksa beristirahat atau tawanan cinta sih?Mengapa gue seakan-akan disembunyikan dari dunia luar? Pengin keluar gak boleh, mau telpon gak boleh, ngelihat tipi aja gak diijinin, terus baca koran juga gak boleh... kan bosan jadinya!
Masa seharian nonton drakor mulu! Sedangkan dia sibuk dengan laptop dan telponnya. Terus gue dianggap apa? Tembok? Patung?
Masa dia baru ngajak ngomong gue kalau makanan dah siap.
"Makan," katanya singkat.
Gue berasa jadi hewan piaraan yang tersia~sia tanpa kasih sayang majikan. Jadi cuma dikasih makan sekedar untuk ngelanjutin hidup gue. Uh, merana gue. Tapi, masa Barbie pasrah dibeginiin sih? Baper banget gue. Kayaknya gue musti unjuk rasa!
"Makan," ulangnya singkat setelah merasa gak gue respon.
"Enggak!" sahut gue gak kalah singkatnya.
Dia menaikkan sebelah alisnya, "apa maumu?"
"Mau gue? Banyak! Gue bosan di sini! Gue pengin hangout, gue pengin telpon dan ngerumpi seru, gue pengin lihat tipi gosip, gue pengin baca berita hot, gue pengin pakai baju~baju barbie gue, gue pengin dandan ala barbie, balikin ke~barbie~an gue!"Gue mengambil napas sebentar setelah mengomel panjang lebar tadi.
"Sudah?" tanyanya datar.
"Belummm!!" teriak gue gondok.
"Yang terutama.. gue pengin elo perhatiin, gue pengin lo anggap ada, jangan kacangin gue.. emang gue tembok apa? Eh, masih mending patung ya... patung kan lebih artistik. Yupp! Emang gue patung apa? Atau hewan piaraan yang lo sia~siakan, yang elo rasa cuma perlu dikasih makan doang agar dia tetap hidup."
Dia hanya diam mendengar ucapan gue, tapi sekilas gue pergokin matanya menyorotkan rasa geli. Sial, dianggapnya badut kali gue!
"Gue serius tauk!!" seru gue geram.
"Terus maumu apa?"
"Yee.. masih tanya. Yah, semua yang tadi gue katakan!"
"Permintaanmu terlalu banyak! Karena aku sedang berbaik hati kukabulkan satu saja, yang mana?" pancingnya asal.
Waduh yang mana ya? Tentu saja yang menjadi prioritas gue..
"Gue pengin elo perhatiin," ucap gue pelan.
"Caranya?" tanyanya dingin.
Masa gak tahu sih? Terlalu! kalau menurut Bang Rhoma.
"Yah untuk tahap awal, candle light dinner bolehlah," pinta gue.
"Makan ya makan, buat apa pakai lilin segala! Pemborosan namanya," protesnya segera.
Cih. My Ken emang gak romantis sama sekali. Tapi meski begitu gue tetap suka, macho gitu lho.
Nah, kejutannya.. malam ini dia berusaha memenuhi permintaan gue. Candle light dinner! Meskipun kayak asal~asalan gitu mengaturnya.Bukannya beli lilin yang artistik, eh dia malah beli lilin buat keperluan sembahyang leluhur!
Bagus! Emang gue udah dianggap almarhumah yee. Jadi yang ada didepannya ini adalah arwah gentayangan! Arghhh.. lama-lama gue isep juga darah pria menyebalkan ini!
"Kenapa? Kamu minta candle light dinner kan? Itu makanan, itu lilin.. udah pas kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
02. BARBIE (Completed)
RomanceTELAH TERBIT VERSI EBOOKNYA. Dapatkan versi lengkap dan chapter tambahan hanya di Google play store dan Google play book. Link ada di profilku ya.. Namaku Barbie...Barbie Grisvian. Daddy asli Inggris, Mommy turunan Indo Perancis. So..akulah hasil p...