Edisi revisi. Enjoy ya .
Barbie pov
Untuk pertama kalinya gue merasa kesal namun juga iba padanya. Kesal karena dia udah memandang gue rendah seperti itu, bisa-bisanya dia berpikir kemungkinan gue bakal memakai trik sekotor itu untuk mendapatkannya!Gue kan punya gengsi dan martabat yang harus gue jaga! Mana mungkin Barbie melakukan hal nista macam itu. Dia khawatir gue meluncurkan fitnah pada wartawan, seperti mengaku jadi bininya atau something like that!
OMG, gue masih waras My Ken.
Di lain pihak gue juga iba padanya setelah mendengar kisah hidupnya dari Ken.Duh, kasihannya My Ken. Sepertinya dia kurang sentuhan cinta deh. Maminya yang matre gak peduli padanya, papinya hanya sibuk bekerja dan menuntutnya untuk menjadi penerus tahta keluarga yang handal. Sementara itu wanita~wanita di sekelilingnya berlomba~lomba mendekatinya hanya untuk memanfaatkan nama dan kekayaannya!
Mungkin dia merasa gak ada yang tulus padanya. Itu sebabnya dia menjadi sinis dan apatis pada cinta.Wait My Ken, Barbie akan mengajarkan apa artinya cinta yang tulus.
"Jadi Ken sudah memberitahumu gosip sialan itu," ucapnya dingin ketika gue membeberkan bahwa gue sudah tahu motifnya menahan gue disini.
Saat ini kami sedang duduk di sofa bermotif macan tutul di penthousenya. Dia duduk bagaikan raja, gue duduk di bantalan sofa.. berhubung sofanya cuma muat buat satu orang doang.
"Kenapa lo gak percaya ama gue, My Ken? Gue gak mungkin sehina itu mengaku~ngaku pacar lo atau status sejenis itu pada wartawan. Ok, gue akui... gue suka lo, gue mengejar lo! Tapi gue gak mungkin memakai trik sekotor itu lageee.. Gue maunya mengejar dengan cara yang benar dan bermartabat," kata gue menerangkan panjang lebar.
Dia menoleh dan sekilas gue melihat matanya seakan tertawa geli, sebelum kembali menjadi dingin.
"Hah! Cara bermartabat seperti apa?"
"Banyaklah My Ken, kalau gue jelasin satu~satu kagak surprise lagi," sahut gue sambil mengelus rambutnya.
Dia langsung menepis tangan gue, "mau apa kamu?!"
Hehehe... gue tersenyum centil.
"Itu salah satunya.."
Gue mendekatkan wajah gue ke wajahnya.
"Mau apa lagi kamu?" Dia bertanya sambil memundurkan wajahnya.
Gue sontak tertawa melihat sorot panik yang tersembunyi di matanya.
"Ck! Lo takut gue cium lagi? Yang lalu itu benar ciuman pertama lo?"
Dia menatap gue misterius.
Enough Barbie, mungkin lo udah melukai egonya sebagai laki~laki.. gue mengingatkan diri gue sendiri.Dengan enggan gue beranjak meninggalkannya.
Mendadak dia menarik lengan gue, akibatnya gue mendarat di pangkuannya. Lalu dia melumat bibir gue dengan liar!
Gue shock, gue terpana... saking kagetnya gue terdiam saja. Lagipula ini sesuatu yang baru buat gue. Sesaat kemudian ciumannya terasa lebih lembut, gue balas mencium dengan mesra. Semua ini terasa memabukkan, gue terombang~ambing di buatnya. Ciuman kami menjadi semakin panas dan menghanyutkan, gak sadar gue meremas rambutnya dan menekan lehernya hingga makin memperdalam ciuman kami.
Lalu mendadak dia melepas ciumannya, dengan suara parau dia berkata, "yang lalu itu.. bukan ciuman. Yang ini..." dia memegang bibir gue yang bengkak akibat ciuman brutalnya dengan tatapan pongahnya.
"Yang ini.. baru ciuman pertama. Dan camkan, bukan kamu yang mencurinya. Aku yang merebutnya darimu!" ucapnya penuh kemenangan.
Surprise banget gue mendengarnya. Dia begitu tak terduga, gue baru tahu sisi ini dalam dirinya. What ever-lah, siapa yang mulai duluan yang penting kita udah ciuman.
Dan gue merasa udah maju selangkah lagi untuk meraih hatinya.
Fighting Barbie!
======= >*~*< ======
Julian pov
Untuk pertama kali aku merasa tak mengenal diriku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
02. BARBIE (Completed)
RomanceTELAH TERBIT VERSI EBOOKNYA. Dapatkan versi lengkap dan chapter tambahan hanya di Google play store dan Google play book. Link ada di profilku ya.. Namaku Barbie...Barbie Grisvian. Daddy asli Inggris, Mommy turunan Indo Perancis. So..akulah hasil p...