Part 6

128 15 1
                                    

Nita PoV

"Demi apa ini dari kak Rendra," kata Rana.

"Iya dari kak Rendra," kataku.

"Cie...cie Nita, lo berungtung banget si ta dapat ini dari kak Rendra," kata Lara.

"Apa si yang ada nanti aku di serbu deh sama fans-nya tuan dingin itu," kataku dengan nada malas.

"Sudah lah..."

Ucapan Navi terpotong karena terdengar sebuah pengumuman.

"Pengumuman bagi para Siswa-siswi MOS diharapkan untuk berkumpul di aula segera!" Kata seseorang yang kuyakini si tuan dingin.

"Ayo lebih baik kita ke aula," lanjut Navi.

*Aula*

Di aula yang kulihat sudah dipadati oleh siswa-siwi yang mengikuti MOS.

"Okey para adik kece kita, sekarang adalah penutupan MOS 2016-2017 Dan dari gue sendiri mengucapkan mohon maaf apabila ada kesalahan, gue kembalikan ke ketua osis," ucap kak Revan.

"Okey kami Osis Dan MPK mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila kami melakukan kesalahan dan saya tutup acara mos ini dengan Be fighting for you," kata si Tuan dingin dan entah kenapa dia melihat ke arahku.

"Ta" Ucap seseorang menyadarkan lamunanku.

"Eh iya," kataku tersadar.

"Kita pulang duluan ya Ta," kata mereka sahabatku.

"Iya, hati-hati ya!" Kataku.

Aku berjalan menuju gerbang, tetapi ada yang menahanku.

"Sebentar" saat kutengok kebelakang yang mengucapkan adalah si Tuan dingin.

"Ada apa kak?" Tanyaku.

"Emm... lo jurusan apa?" Dan diapun balik bertanya.

"Aku IPA kak," kataku.

"Nih ada catatan gue waktu kelas 10, mungkin bisa bantu," katanya sambil menyodorkan buku-buku catatan.

"Emm makasih kak" kataku.

"Yasudah gue mau ada rapat osis, duluan ya" ucapnya sambil berjalan menuju ruangan osis.

"Ada apa dengannya?" Batinku bertanya-tanya.

Aku tak mengambil pusing memikirkannya dan lebih baik aku pulang untuk menjernihkan pikiran ini.

Saat aku melewati ruang osis, ternyata tuan dingin sedang memimpin rapat osis dan dia didepan melihatku.

Aku langsung dengan cepat berlari menuju gerbang utama, dan tiba-tiba ada yang membekap mulutku dan akupun ditarik paksa.

Aku dibawa ke sebuah gudang yang jauh dari jangkauan para siswa, aku dihempaskan ke lantai.

"Kerja bagus" Ucap sang perempuan kepada temannya dan disitu pun banyak sekali para perempuan.

Cinta Dan RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang