Part 7 [Dari Matamu]

222 10 1
                                    

Nita PoV

Aku mencium bau obat-obatan dan saat aku membuka mata ruangan dingin lah yang kurasakan.

"Kamu sudah siuman?" Tanya seseorang disampingku.

"Ehm kak Revan!" Kataku terkejut melihat seseorang disampingku.

"Kaget banget si cantik liat aku," katanya.

"Kok aku bisa disini kak?" Tanyaku.

"Aku juga gak tahu jelasnya si cantik, tapi coba kamu ingat-ingat deh cantik," katanya.

"Shhh aw," kataku merasakan sakit dikepala.

"Kamu kenapa cantik?" Tanyanya sambil memegang bahuku.

"Gapapa kak cuman agak sakit aja kepalaku," kataku.

"Kamu ingat siapa yang lakuin ini ke kamu?" Tanyanya lagi.

Aku menceritakan semua yang kualami kepadanya, dan anehnya cerita ini mengalir begitu saja biasanya aku tertutup kepada orang baru.

"Kamu ingat muka-muka mereka?" Tanyanya lagi.

"Kamu ingat muka-muka mereka" kataku meniru suaranya.

"Isshhh si cantik aku lagi serius juga," katanya sambil menarik hidungku.

"Aw sakit kak, lagian si kak revan bawel nanya terus," kataku.

"Kan aku penasaran dan mau buat perhitungan," katanya dengan muka ditekuk.

"Kak jangan ditekuk udah kaya belum diteriska aja tuh muka," candaku. "Lagian kakak kok masih di sekolah si jam segitu?" Lanjutku.

"Ya gitu deh" katanya.

"Oh osis ya, soalnya kak rendra saat ketemu aku juga bilang gitu si" kataku sok tahu.
"Rendra?" tanyanya.

"Iya kak rendra" kataku.

"Em bukan osis si, em kamu mau tahu rahasiaku gak?" Katanya balik bertanya.

"Hmmmm mau kok" kataku.

"Aku dipilih jadi wakil ketua osis sebenarmya cuman hukuman karna sering bolos, ngerokok, tawuran dan pokoknya bandel deh kalau menurut orang-orang pinter kaya Rendra," katanya dengan nada santai.

"Ya ampun kak itu emang bandel tau," kataku.

"Kan aku gitu cuman kelas 10 sama 11" katanya dengan nada sangat santai.

"Huh dasar, kata kakak itu rahasia kan tapi kenapa kasih tau ke aku? Kakak gak takut aku ember?" Tanyaku.

"Entah kenapa aku gak takut sama sekali," katanya. "Cowok kalau udah merasa nyaman rahasia sekecil apapun pasti dikasih tau, walaupun rahasia terjelek dia," lanjutnya.

"Kakak nyaman? Kan kita baru ketemu?" Tanyaku bingung.

"Hah emm gatau kenapa, tadi mengalir sendiri," katanya.

"Cewek juga kak kalau udah sayang bahkan cinta mereka gabakalan bisa ninggalin," kataku. "Apalagi kalau cewek udah punya hubungan dengan seorang cowok, pasti cewek bakalan mempertahankan" lanjutku.

"Tapi cinta yang diucapkan seorang cewek kebanyakan bulshit," katanya tak mau kalah.

"Janji cowok juga kebanyakan bullshit," kataku tak mau kalah juga.

"Janji seorang cowok sejati ga bakalan ingkar kecuali dia itu banci," kata kak Revan.

"Mau nanya boleh gak kak?" Tanyaku.

"Tanya aja," ucapnya santai.

"Cowok kenapa kebanyakan kalau mau putusin cewek pakai alasan mau fokus sekolah mau blablabla?" Tanyaku.

"Biasanya cowok dan cewek yang bilang mau fokus belajar itu cuman ucapan bullshit, karena sebenarnya ada seseorang lain yang sedang diincar," jawab kak Revan.

"Huh kenapa kita jadi bahs gini?" Tanyaku.

"Sudah kita lupakan hehehe lebih baik kamu tidur" suruhnya.

"Kakak belum hubungi keluargaku kan?" Tanyaku.

"Lupa aku, saking panik hehehe" katanya.

"Ya udah tolong sms ke no 081234xxx bilang aja aku di rumah sakit dan bilang kalau mau kesini besok aja," kataku meminta tolong. "Aku tidur dulu ya kak pusing," lanjutku.

PoV Revan

Aku sedang mengamati si cantik yang sedang tertidur di brankar rumah sakit. Aku bertanya-tanya siapa yang tega memukulinya sampai seperti ini.

Aku berfikir yang berulah adalah seorang perempuan yang kemungkinan iri dengannya, karena tak mungkin laki-laki berbuat sekejam ini pada si cantik.

Aku terus memandanginya, sunguh aku merasa nyaman berdekatan dengan dia dan entah kenapa padahal aku baru bertemu dengannya.

Aku teringat saat pertama bertemu dengannya yang kulihat adalah matanya dan dari matanya itu aku merasa nyaman.

"Renita Abira Melati sungguh indah namanya, cantik orangnya dan lugu sifatnya" Gumamku.

Lama-lama aku memandangnya semua terasa gelap.

Author PoV

Matahari telah bersinar dan dua insan yang berada di salah satu ruangan rumah sakit masih tertidur.

"Ngh," lenguh seorang perempuan terbangun karena merasa berat ditangannya.

"Kak revan bangun sekolah ini sudah jam tujuh," Kata gadis itu.

"Nghhh, bentar mbo," kata Sang pria.

"Hahahaha," tawa sang perempuan.

"Hah!" Seru Sang pria.

"Kak bangun aku bukan si mbonya kakak," kata sang gadis lagi.

"Hehe maaf kirain dirumah," kata sang pria.

"Gapapa kak mending kakak berangkat sekolah deh soalnya 15 menit lagi masuk," kata Sang perempuan.

"Santai aja Ta," kata sang pria.

"Kak Revan sana pergi," ujar Nita.

"Oke oke," kata Revan sambil pergi.
Nita PoV

Setelah kak Revan pergi, mamahku datang dan bercerita bahwa administrasiku sudah dibayari oleh seseorang.

Beberapa hari aku di rumah sakit dan kak Revan sering ke rumah sakit.

Sahabatku yang di SMA datang menjenguk karena diberitahu oleh kak Revan.

Aku lama di rumah sakit karena cukup parah luka di sekujur tubuhku.

Saat tiba aku pulang, ibuku sudah di rumah sakit bersama abangku tercinta.

"Maaf ya de abang baru jenguk," kata abangku meminta maaf.

"Gapapa bang aku tahu kok abang sibuk," kataku sambil tersenyum.

"Kamu memang adik ter the best lah ya," katanya sambul mengacak-ngacak rambutku.

"Ih abang berantakan tau, lagian emang ada adik yang lain apa" kataku dengan nada sebal.

"Sudah ah kita let's go to home" kata mamahku mungkin ingin melucu.

"Apa deh mamah," kata abangku.

"Sudah deh ayo kita pulang, pusing aku disini terus," Kataku.

Aku, mamahku dan abangku pergi dan menuju gerbang luar.

Dan setelah sampai gerbang tiba-tiba ada seseorang yang memanggilku.

"Tata!" Teriaknya.

Aku melihat ke arah belakang dan ternyata yang memanggil adalah kak BERSAMBUNG.

*****
Maaf banyak typo.
Bersambung dulu ya guys. Doain ya aku makin rajin nextnya.
Happy mensive pertama buat Dpenulisws semoga makin-makin lah ya.

Xoxo

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Dan RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang