Bagian 1 (Calvin)

23 3 3
                                    

Hari dimana seharusnya menyenangkan sesuai dengan cuaca yang cerah justru jadi hari yang aneh. Hari ini rasanya campur aduk. Pagi-pagi udah ada cewek jongkok di tengah rel dan bodohnya tuh cewek diam aja sampai ada kereta lewat.

Reflek, aku langsung keluar dari mobil untuk menyelamatkan cewek itu ya mungkin saja bisa modus. Tapi kacaunya cewek itu telinganya berasa di sumpel kaos kaki bola yang tebal karena you know lah dia tidak mendengar sama sekali.

Tanpa babibu, aku langsung menarik tangannya tanpa minta persetujuan cewek itu. Alasanku menolong cewek itu jelas karena aku tidak mau sampai jadi saksi di kantor polisi karena diduga cewek berotak setengah ini mau bunuh diri. Tapi betapa menyebalkannya cewek ini Ya Tuhan...

Sudah ditolong bukannya terima kasih dengan cara yang sopan justru malah jutek banget. Sial banget ketemu cewek itu di pagi secerah ini. Niat baik aku tuh dikira modus dan.. sejak kapan sih seorang Calvin Joerg Mahardika itu tidak tampan ? Bisa-bisanya seorang cewek kayak dia bilang begitu. Mungkin cewek iti lahir di Pluto yang udah keluar dari sistem tata surya jadi dia sama sekali tidak tahu mana yang tampan dan mana yang pas-pasan.

Sesampainya di sekolah, aku langsung menuju ruang guru. Aku anak baru di sekolah kebetulan jadi harus menghadap guru terlenih dahulu untuk tahu dimana kelasku. Aku berharap kejadian di bentak cewek jutek itu bisa terlupakan karena masuk ke kelas baru.

Tapi... sial saat masuk kelas aku melihatnya lagi. Ya, dia cewek yang tadi pagi aku tolong di rel kereta api. Ketika guru menerangkan, dia justru asyik baca buku yang aku yakin itu novel. Parahnya tidak satupun tempat duduk kosong selain disampingnya. Dengan wajah agak sedikit terpaksa tersenyum ke arahnya dan duduk di sebelahnya.

Wajahnya tampak tidak peduli sama sekali. Akupun coba berkenalan tapi hasilnya nihil.

"Inimah cewek beneran lahir di luar tata surya, dia enggak sopan banget ke gue. Cowok ganteng gini di anggurin" ujarku dalam hati

Karena perkenalanku tidak digubris, akupun iseng menarik tangannya dan memperkenalkan namaku lagi sambil mengedipkan sebelah mataku. Kupikir ia akan malu atau malah gugup seperti kebanyakan cewek lain. Tapi ini diluar dugaan permisa....
Tanganku yang aduhai kekar ini bisa dipelintir dengan mudah begitu saja.

"Cewek gila !" satu kata terlontat dari mulutku.

Anehnya cewek itu dengan wajah tanpa dosa melepaskan tanganku. Menyebalkan sekali !
Tapi dia cantik, imut kayak orang korea yang sering ditonton sama adikku di rumah.

"Untung lu cantik, coba enggak udah gue.."

"Apa ? Berani ngomong sekali lagi gue buat lu masuk UKS seharian !" Ancamnya.

"Hei, siapa tadi nama lo, emm lis.. apa lilis eh Lisa ya ? Jangan nyesel ya bisa duduk sama gue karena pesona gue bisa bikin lu jatuh cinta" cerocosku padanya dengan percaya diri.

"Jatuh cinta ? Jatuh muntah iya kali ! Udah lu jangan berisik kalau duduk disamping gue !" omongannya membuatku geleng-geleng kepala.

Kenapa aku harus ketemu cewek seimut dan semanis ini tapi sifatnya jutek sejagad. Ampuni aku Ya Tuhan... sudah menghina ciptaan indahmu ini.

To Be Continue...

Maaf enggak pake EYD dengan benar. Ini cuma bonus chapter pendapat Calvin ke Lisa. Selanjutnya tetep pake sudut pandang author kok. Hehe terima kasih sudah baca...... ^^

Hold My HandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang