Bagian 2 (Lo suka Korea ?)

15 2 1
                                    

Calvin sudah seminggu duduk bersama Lisa di kelas. Hampir setiap hari kursinya tidak pernah sepi karena banyak perempuan yang akan berdiri atau duduk di tempatnya hanya untuk melihat Calvin. Awalnya Lisa merasa risih dengan banyaknya fans kacang bertebarannya Calvin tapi setelah seminggu berlalu akhirnya ia merasa 'bodo amat' dengan semua itu.

"Lis.. lu enggak masalah tuh si Calvin di deketin mulu ?"

"Emangnya kenapa ? Bodo amat" jawab Lisa cuek bebek.

"Ya kapan lagi kan bisa deket sama cowok blasteran keren kayak gitu"

"Kayak gitu mah di Kota Tua juga banyak kali, Han" ucap Lisa malas.

"Dasar, pantes lu jomblo mulu"

Lisa cuma mendelik kearah sahabatnya ini lalu menyumpal mulutnya dengan makanan ringan yang ia punya. Jujur, Lisa mengakui kalau yang paling ganteng di sekolah ini memang Calvin, tapi Lisa tahu sekali kelakuan Calvin itu seperti apa. Dari firlting ke semua perempuan di antero sekolah, pura-pura modus nanya ke Lisa padahal biar bisa dekat-dekat, belum lagi pura-pura tidak sengaja kena tangannya Lisa. Tentu saja Lisa jengah dibuatnya.

Bel berbunyi nyaring tanda jam istirahat selesai.

Lisa dan Hani beranjak dari kantin untuk masuk ke kelas. Lisa dengan malasnya berjalan ke arah kelas. Entah apa lagi yang akan dilakukan laki-laki menyebalkan itu padanya. Rasanya Lisa mau memukul wajah Calvin yang suka cengar-cengir di hadapannya itu.

"Permisi, gue mau duduk !" ketus Lisa.

Sontak semua perempuan yang berkerumun di mejanya itu menyingkir begitu saja memberi jalan. Sekarang semua anak-anak perempuan itu sudah kembali duduk di bangku masing-masing. Lisa pun akhirnya juga bisa duduk di kursinya. Ya, beginilah hampir setiap hari dia harus mengusir teman-teman yang berdiri dan suka duduk-duduk di kursinya.

Tidak lama guru pun datang. Itu Pak Dermawan alias Pak Wawan, guru kesenian yang mengajar kelas Lisa. Dia memberi tahukan ada tugas kelompok musik masing-masing kelompok ada dua orang. Sontak murid heboh duluan karena buru-buru mencari teman satu kelompok. Tapi tanpa disangka ternyata kelompok itu akan dipilihkan oleh Pak Wawan sendiri. Murid yang lain kecewa.

"Bapak akan memilihkan kelompok untuk kalian. Jadi teman satu kelompok kalian adalah teman sebangku kalian. Jangan protes ya !" ujar Pak Wawan.

"Baik pak" sahut murid bersamaan.

"Bagus kalau begitu, ingat ya tugasnya. Siapapun yang bagus akan diundang di prom night sekolah untuk perfom"

Lagi-lagi murid menjawab 'Ya' bersamaan. Pak Wawan pun menyudahi mengajarnya karena jam pelajarannya memang sudah selesai. Sehingga ia keluar dari kelas setelah bel berbunyi menandakan pergantian pelajaran. Lisa yang melihat guru sudah keluar kelas langsung mengambil smartphone di tasnya. Ia pun membuka lock hp tersebut.

Calvin yang duduk disebelah Lisa melihat sekilas layar di hp Lisa. Dia cukup terkejut dengan gambar background hpnya itu.

"Lo suka korea ?" tanya Calvin.

"Emang apa urusannya sama lo"

"Itu Park Bogum kan ? Pernah dateng ke Indonesia tuh" ujar Calvin tanpa mengindahkan perkataan Lisa sebelumnya.

Lisa heran. Bagaimana bisa Calvin tahu ini nama aktor korea. Setau Lisa, Calvin tidak tertarik apapun dengan negeri gingseng itu. Lisa jadi reflek memandang Calvin saat ia tahu ini aktor Korea kesukaannya, Park Bogum.

"Udahlah enggak usah kaget kenapa gue tahu artis itu. Adek gue juga suka drama korea sama kpop jadi gue hampir tahu semua artis korea" jelas Calvin pada Lisa.

Hold My HandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang