My Shy Girlfriend (Bokuto Koutarou)

[6/10]

Saat aku jatuh sakit...

__________

"(Name), suapi aku."

"Makanlah sendiri, Kou-chan."

"Tapi aku sakit~"

"Kau demam, bukan patah tangan. Jadi makanlah sendiri."

"*gasp* (Name) jahaat!! Kau sama seperti Akaashi!!"

(Name) hanya menatap Bokuto yang berguling tak jelas di atas kasurnya.

Bokuto akan jauh lebih emosional saat jatuh sakit.

"Badanku panas~ Tenggorokanku sakit~ Kepalaku pusing~"

'Salah saiapa yang mengejar burung hantu di malam hari? Salah siapa yang teriak 'HEY-HEY-HEY' di malam hari di tengah lapangan kosong? Salah siapa yang sedang demam masih berguling seperti itu?' ingin rasanya (Name) berkata seperti itu pada Bokuto.

Tapi mengatakannya saat dia sedang sakit? Saat emosinya paling labil? (Name) rasa tidak.

"Kou-chan," panggil (Name) menghela napas panjang.

"Kau mau menyuapiku?" tanya Bokuto penuh harap.

(Name) hanya mengangguk, lalu menyodorkan sendok yang sudah terisi bubur.

Dengan tampang seperti anak kecil yang mendapat mainan kesukaannya, Bokuto membuka mulutnya dan (Name) menyuapinya.

"Setelah ini minum obat lalu tidur ya."

Bokuto hanya mengangguk dengan semangat.

"Bagus," ucap (Name) tersenyum lalu mengecup singkat kening Bokuto.

Wajah Bokuto yang sudah merah jadi semakin merah, tentu saja (Name) tidak menyadari itu.

"Mhm," gumam Bokuto dibalik selimutnya, "Jika semua buburku habis, dan aku meminum obatku, kau harus memberiku hadiah kecil, (Name)."

(Name) yang sudah lelah mengurus Bokuto hanya mengangguk.

Melihat respon positif (Name), Bokuto langsung makan dengan semangat dan meminum obatnya.

Setelah menghabiskan bubur dan makan obat, perlahan Bokuto merasa mengantuk.

"Selamat mimpi indah, Kou-chan." ucap (Name) mengelus kepala Bokuto.

- Bonus -

"Mhm, aku akan memimpikanmu kalau begitu."

"A-apa sih, t-tidur saja sana."

"Mhm, dan juga (Name)."

"Ya?"

"Buburnya tawar, aku tidak mau makan bubur lagi."

"Jangan sakit kalo gitu."

__________

...tentu saja ia jadi perawatku~