Chapter 42 - Pembukaan Turnamen

1.9K 173 8
                                    

Title : Red Sword - Warrior From The Past

Genre : Action, Fantasy

Author : Nekomia

===============

Di pagi hari yang cerah di mana seluruh rakyat mengawali kebiasaan hidupnya, bagian timur kerajaan Elza mengalami pemadatan penduduk yang secara berdesak berkumpul di suatu tempat.

Berbagai suara keramaian dapat terdengar, mulai dari tawar-menawar pedagang, tangisan para balita, sampai teriakan bocah yang tak karuan bersama rekannya.

Pusat yang menjadi pemicu terjadinya keramaian itu adalah suatu bangunan kokoh dari bebatuan yang disebut kolosium, sebuah tempat yang dikhususkan untuk adu ketangkasan dengan nyawa sebagai taruhannya.

Hari ini adalah waktu yang sudah ditunggu-tunggu, masa di mana sayembara untuk memperebutkan hadiah sebagai mempelai pria bagi putri kerajaan Elza dimulai.

Pada salah satu gerbang di antara empat lubang yang menjadi jalur keluar masuk kolosium, tampak kerumunan orang mengantri rapi dan sabar menunggu giliran untuk masuk ke dalam.

Seorang pemuda berambut hitam yang membawa dua pedang di punggungnya berteriak-teriak semangat untuk mengatur para pendatang, dengan melambai-lambaikan salah satu tangan berperban putih nan memberi isyarat pada satu-persatu pendatang.

Senyum puas terpampang di wajah pemuda berbaju coklat dan memakai armor kulit sederhana itu, serta tangan kanannya yang berkali-kali meraup satu demi satu koin perunggu.

"Ayo! Harga tiket masuk murah, cuma satu koin perunggu! Sekali dalam seumur hidup, jarang-jarang kalian bisa menyaksikan pertandingan para pendekar berbakat!"

Tanpa ragu dia kembali berteriak keras, lagi dan lagi dirinya terus memikat pengunjung yang berdatangan untuk membayar masuk kolosium.

Sembari terus menaruh recehan pada kantung uangnya, lelaki tersebut melirik sekitar seakan menyadari sesuatu yang mengancam keberadaannya.

"Gawat!"

Dia tersenyum pahit melihat seorang prajurit kerajaan di sela-sela penonton yang tak terlalu jauh dari lokasinya.

"Ada apa ini!? Kenapa ribut-ribut membayar!? Ini gratis untuk penduduk!"

Di saat mendengar ocehan beberapa prajurit yang bertanya-tanya pada pengunjung sekitar, pemuda tersebut langsung kabur menuju kolosium dalam dan menaiki tangga sampai tingkat lantai pertengahan.

Ekspresi puas terlihat di wajahnya, sambil tertawa-tawa dirinya terus berlari menuju kerumunan beberapa orang yang ia kenali.

Ketika mencapai sesosok berambut hitam stayle landak yang berarmor sederhana serta memiliki kapak di punggung, dirinya berhenti dan terengah-engah menjunjung kantung uang yang terisi penuh sembari cengar-cengir.

"Hm? Apa yang kau lakukan, Miza?"

Dia bertanya pada kawannya yang baru datang.

"Aku hanya sedikit berbisnis kecil, Erlan."

Miza berdiri tegap sambil tersenyum lebar.

"Bisnis?"

Merasa tak paham apa yang dimaksud Miza, Erlan hanya bisa mengerutkan dahi dan menggaruk kepala.

"Sudahlah jangan dipikirkan. Ini, peganglah."

Miza mengasong kantung uang.

"Aku punya firasat buruk."

Erlan tersenyum pahit dan mengambil kantung uang.

Setelah itu Miza mengangkat jempol dan tetap tersenyum sambil mencengkeram pinggang tanpa mempedulikan Erlan yang bengong.

Red Sword - Warrior From The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang