Hwang SinB, gadis itu mendatangi rumah megahnya. Disambut beberapa bodyguard disetiap lorong rumahnya. Dia bukan dari keluarga biasa. Dia merupakan pewaris tahta utama perusahaan terbesar kedua di Korea yang dipimpin kakeknya, Hwang Joongki. Yah begitulah saat ia sampai diruang keluarga pasti berpapasan dengan kakeknya dan juga tunangannya, Lee Minhyuk.
"Kau darimana?" tanya Lee Minhyuk berpura-pura tak tahu darimana gadis itu dan mendekatinya yang sedang berdiri 5 langkah darihadapan mereka.
"Bukan urusanmu." ketus SinB.
"Tentu itu urusanku Nona Hwang. Aku tunanganmu." balas dingin Minhyuk mencoba menatap SinB dalam.
"Aku sedang ada pekerjaan. Jadi, bisakah kalian tak menggangguku beberapa minggu?" ujar SinB beranjak dari hadapan mereka menaikki anak tangga."Sampai kapan kau seperti ini eoh? Kau itu seorang gadis tak pantas melalukan pekerja-"
"Itu hobbyku kakek." potong SinB yang sudah keluar dari kamarnya dengan membawa sebuah tas ransel hitam dipunggungnya.
"Kakek akan terus mengawasimu." ucap lantang Joongki saat melihat SinB yang sudah mulai menghilang dari pandangannya.
"Ketua saya akan menyuruh Jackson, sahabatku yang akan mengawasi SinB. Ketua tenang saja." Lee Minhyuk mencoba menenangkan Joongki yang sudah memegang dadanya sesak.
"Maafkan aku Jessi, aku tak bisa membuat anak itu berubah menjadi gadis yang seutuhnya." gumam Joongki lirih menunduk.DORM BTS
Kim So Jung, Jung Yerin, dan Choi Yuna sudah mengganti pakaiannya seperti biasa dirumah. Celana pendek sepaha dan baju kaos lengan pendek. Segera melakukan apa yang diperintahkan Lee Min Hyuk dari earphone. Memeriksa setiap sudut dorm dan memasang CCTV diluar. Yah sebenarnya ini sedikit berlebihan. Tapi, sepertinya Min Hyuk dan Jackson sedang mencurigai sesuatu yang berbau penyerangan dan pembunuhan dimisi ini.
"Kau bisa tidak?" tanya Jin yang keluar dari dalam dorm. Melihat Kim So Jung yang sedang memasang sebuah CCTV disudut teras yang tersembunyi.
"Aku bisa." jawab So Jung sedikit ragu karna, keseimbangannya yang sedang berdiri disebuah kursi plastik tergoyang. Jin hanya mengangguk.
"Kau dan ketiga temanmu itu sudah berapa lama menjadi bodyguard? Sungguh sebenarnya aku tak percaya kalian adalah seorang bodyguard karna,-"
"Kami perempuan. Kami mempunyai cerita. Cerita yang cukup panjang tentang ini. Mengapa kami bisa berkelahi, menembak, dan menjadi detective?. Yah lebih tepatnya kami ini adalah detective bukan bodyguard." potong dan jelas So Jung yang hampir menyelesaikan pekerjaanya.
"Wah.. daebak. Aku ingin sekali tahu ceritanya. Oh yah tadi ke-3 temanmu itu namanya siapa?" Jin tak ingin membuat waktunya bersama So Jung hanya mendiammi satu sama lain. Karna, Jin tahu watak So Jung yang lebih diam dan kadang terkesan cuek. Berjalan lebih mendekati kursi So Jung.
"Tunggu sebentar." keseimbangan So Jung tak bisa dipertahankan lagi. Dia lunglai dan hampir jatuh. Untungnya Jin yang sudah didekatnya langsung menopang tubuhnya erat.DEG
1 detik
2 detik
3 detikKim So Jung menggeleng pelan kepalanya lalu berdiri semula dan duduk dikursi yang tadi ia gunakan untuk naik tadi.
"Gomawo." sebuah kata muncul dari bibir mungilnya gugup.
"Iya sama-sama. Tolong jawab tadi pertanyaanku." Jin sudah membuat gadis itu salah tingkah."Hm baiklah.. Yang pakai motor ninja merah namanya Hwang SinB, gadis yang sangat ahli menembak dan judo, dia adalah ketua kami." So Jung mulai menjelaskan satu persatu. Jin mengangguk mengerti. Yang menjelaskan tersenyum simpul melirik sekilas Jin.
"Yang rambutnya panjang, lurus berwarna hitam itu namanya Choi Yuna, gadis yang sangat ahli membuat jebakkan dan karate. Lalu Jung Yerin yang pipinya tembem itu, keahliannya menyamar dan menghindar juga judo." lanjut So Jung tersenyum simpul pada Jin yang sedang menatapnya lekat.