"Tetsuya.""Hm...,"
"Gunakan mulutmu Tetsuya." Sang rambut merah merah gregret dengan teman birunya yang irit kata.
"Apa Akashi-kun?" Dengan ogah-ogahan sang surai biru menjawab teman merahnya.
"Ayo kita ke klinik."
Tetsuya memandang Akashi aneh, ada apa dengan Akashi-kun pagi ini. Apakah dia sedang sakit. Pikir Tetsuya.
" Ada yang menarik Tetsuya. Kau ingin melihat hal yang menarik bukan."
"Hm, baiklah aku ikut."
Kedua remaja itu beranjak bangun dan pergi beriringan menuju klinik. Entah apa yang mau mereka lakukan disana. Pagi ini sekolah libur karena hari minggu. Jadi ke-dua teman itu tidak ada kegiatan dan hanya duduk-duduk santai. Jika Akashi sudah berkata hal yang menarik itu pasti benar-benar menarik dan Tetsuya suka hal yang menarik.
Sementara itu seorang pemuda berambut hijau berlari dengan terburu-buru. Ini hari pertamanya bertugas tapi dia bangun kesiangan dan sialnya dia tidak punya lucky item untuk menemani harinya. Semoga saja zodiak ku bukan yang ter-sial, batin pemuda itu.
Sesekali dia disapa orang-orang sekitar yang akan beraktivitas. Penduduk begitu ramah pada pendatang. Apalagi dia adalah seorang dokter muda dan tampan.
"Dokter nanti periksa saya ya!" Teriakan datang dari wanita tua yang sedang menyirami tanaman didepan rumahnya.
Berhenti sejenak untuk menjawab ucapan wanita tua yang mungkin akan menjadi pasien nya nanti. "Baiklah nyonya, mohon nanti datang ke-klinik setelah buka." Jawab Shintaro sopan
"Aih, melihat dokter di pagi hari membuat saya semangat." Wanita itu menyubit pipi sang dokter dengan gemasnya.
Dengan senyum canggung Shintaro segera undur diri "Saya permisi nyonya, sudah terlambat sepertinya." Membungkukan badannya dan setelah dibalas sang dokter pergi kali ini dengan langkah lebih lebar.
Sepertinya tidak buruk juga tempatnya bertugas
Sebenarnya jarak klinik dengan tempat tinggal sementara nya tidak jauh, tapi karena banyak yang menyapanya jadi Shintaro sedikit terlambat. Didepan klinik sudah ada dua orang yang menunggunya. Satu pria dewasa dan satu lagi pemuda dan sepertinya tidak asing bagi Shintaro
"Maaf saya sedikit terlambat." Shintaro membuka percakapan setelah menetralkan nafasnya setelah berlari kecil.
"Tidak apa dokter, perkenalkan saya Hyuga junpei kepala desa disini dan meraka adalah asisten sementara dokter.
"Akashi dokter dan Tetsuya." Pemuda berambut merah itu memperkenalkan diri dan sedikit menyeringai melihat ekspresi orang didepannya yang kaget
Shintaro melihat disebelah pemuda yang bernama Akashi dan disana sudah ada pemuda lain dengan rambut biru menatapnya datar.
Ah Shintaro ingat sekarang. Mereka berdua adalah dua orang yang hanya melihatnya jatuh disungai sewaktu dia pertama datang di tempat ini.
"Apakah anda yakin membiarkan mereka berdua menjadi asistenku Hyuga-san?" Tanya Shintaro sanksi, pasalnya dua orang ini masih sangat terlihat muda. Tau apa mereka tentang obat. Ya mereka bisa untuk dibagian pendaftaran atau hanya berdiri disampingnya. Tapi itu lebih baik dia sendiri saja. Batin Shintaro
"Tidak apa-apa dokter mereka cukup pandai disekolah. Karena perawat yang harusnya jadi asisten dokter sedang cuti. Jadi tidak apa-apa jika mereka berdua yang menggantikan." Sang kepala desa menepuk pundak sang dokter lalu berlalu pergi, sebelumnya dia menyemangati sang dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be High
FanfictionTinggi... tinggi... tinggi... Aku ingin tinggi, bukan apa-apa aku hanya ingin bersamanya, sepadan dengannya dan bisa menjadi yang dia andalkan. Lagi lebih tinggi lagi.../ MidoAka Midorima love love banzai