Prologue

55 12 13
                                    

Kehidupan yang indah dan tanpa kekurangan adalah hal yang paling pas menggambarkan kehidupan yang kujalani.

Aku Crystal Zhang, seorang gadis biasa yang hidup di dunia serba ada ini. Diusiaku yang ke-17, aku sudah memiliki segalanya yang terindah. Ayahku yang sangat menyayangiku, ibuku yang sangat perhatian terhadapku, dan adikku yang sangat manja padaku. Juga... seorang kekasih yang tampan dan baik, ia adalah Ryan Li. Di ulang tahunku kemarin, ayahku menghadiahkan aku sebuah mobil, karena aku sudah mendapatkan SIM. Sungguh bahagianya diriku.

Sahabat baikku, Stacy Wei, juga salah satu yang turut andil dalam menyempurnakan kehidupanku ini. Sahabatku sejak kecil ini sangat menyayangiku, bahkan sangat membelaku.

Namun, karena suatu peristiwa yang mengejutkan, dimana Stacy hampir saja dilecehkan oleh teman dekatnya. Disaat yang tepat, Ryan, kekasihku menolongnya. Dan sejak itu, Stacy diam-diam menaruh perasaan pada Ryan. Dan inilah awal kehancuran hidupku.

Ryan dan Stacy akhirnya menjalin hubungan secara diam-diam tanpa sepengetahuanku. Ya, Stacy mengkhianatiku. Di acara pesta kelulusan sekolah, Ryan berjalan ke arahku, sambil merangkul Stacy. Aku yang cukup terkejut saat itu, berusaha untuk selalu berpikir positif. Tapi tanpa kusangka, Ryan lebih memilih Stacy, dibandingkan diriku. Ryan memutuskan hubungan kami, dan memulai menjalin hubungan dengan Stacy.

"Diantara kita sudah berakhir... jangan mencariku lagi!"

Kata-katanya sungguh menyayat hatiku. Hatiku seperti teriris mendengar ucapannya.

"Ryan! Kumohon jangan pergi!!"

Tanpa menoleh lagi, ia pergi bersama Stacy. Hanya Stacy yang menoleh dan melihatku dengan tatapan penuh kemenangan. Aku yang berada di belakangnya, terus menatap nanar dirinya yang berjalan menjauh.

...

Kehilangannya membuatku terpuruk. Ia meninggalkanku begitu saja. Tanpa di sadari, aku terjatuh terlalu dalam. Kini aku tak bisa bangkit.

Awan hitam menyelimuti langit yang cerah, menjadi gelap. Pertanda bahwa hujan akan turun. Awan yang menghitam itu sama seperti hatiku kini... gelap tertutup awan hitam.

Sesak dada ini... tak sanggup rasanya menahan sakit hati yang teramat sangat. Kering sudah air mataku, kuteteskan titik demi titik air mataku untuknya... hingga kering sudah.

Aku berharap setelah meninggalkan semua tentang dirinya dan semua yang berkaitan dengannya, aku bisa melupakannya dan memulai hidup baru untuk terus melangkah maju ke depan, untuk menggapai mimpiku.

Kutahu... ini sungguh tidak mudah... aku telah berusaha selama beberapa tahun terakhir, akan tetapi aku tak kunjung melupakannya.

Aku selama ini berusaha melupakannya dengan menyibukkan diriku. Tapi ternyata, disela-sela kesibukkanku, malah membuatku seperti melihatnya.

Aku masih terperangkap dan terus terperangkap oleh bayang-bayangnya, terbelenggu, dan tak dapat meloloskan diriku darinya. Kuharap suatu saat nanti, aku bisa melupakannya dan membuka hatiku, memberi kesempatan baru untuk orang yang benar-benar mencintaiku.

Mencintai... apa adanya diriku.


...


Writer : Evelyn A Chandra

Cloudy HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang