Chapter 3 : The Real Me

25 2 6
                                    

Aku terkejut melihat temanku kecilku yang sedari kecil terus bersamaku.

"Tommy? Kok kamu bisa ada disini?"

Ia tertawa seperti bocah yang baru saja diberikan permen. Ia memang selalu seperti itu, bertingkah seperti seorang anak kecil, seolah ia tak pernah dewasa. Tetapi ketika aku mengatakan kalau ia seperti anak-anak, ia akan marah dan memusuhiku, walau hanya dalam waktu beberapa menit saja.

"Crys, tadi kamu bermimpi ya? Hingga terkejut seperti itu saat kamu melihatku?" tanyanya dengan tatapan bingung.

"Iya..." jawabku lemas.

Ia mengerenyikan kedua alisnya dan bergumam...

"Tidak biasanya kamu tertidur di kelas seperti ini... dulu saat smp, kamu yang selalu membangunkan aku saat sedang terlelap di kelas. Sekarang malah dirimu, sungguh tidak seperti dirimu, Crys."

Kami memang terus bersekolah di satu sekolah yang sama hingga smp. Tapi saat SMA kita berpisah, karena Tommy terpaksa tinggal bersama neneknya saat itu.

"Lupakanlah... eh iya! Kamu masih belum menjawab pertanyaanku, mengapa kamu bisa ada disini?" tanyaku seraya berdiri dan merapikan mejaku dari segala alat tulis yang tercecer.

"Tadaaa!!! Aku sekarang kuliah disini! Tadi saat aku baru saja datang aku merasa seperti melihatmu. Aku tanya saja pada pengurus universitas ini tentangmu dan aku menemukanmu!"

Aku mengangguk pelan. Kemudian ia menepis sesuatu dari pundaknya dan memaki kecil...

"Jangan jahil! Sudah kukatakan sejak awal jangan jahil!"

Kulihat ia tampak gelisah dan menepis sesuatu yang tak dapat kulihat dari kedua pundaknya.

"Tom? Ada apa?" tanyaku bingung.

Jelas-jelas aku tak dapat melihat sesuatu yang mengganggunya.

"Tidak ada! Tidak ada apa-apa..."

Ia kemudian membantuku merapikan alat-alat tulisku.

"Crys, setelah ini kita ke kantin ya?"

Aku kembali mengangguk pelan. Setelah semua rapi, Aku dan Tommy berjalan menuju kantin. Sesampainya di kantin, Tommy dengan ceria mengenalkan aku pada teman-temannya. Cukup banyak yang ia perkenalkan padaku, jujur saja, aku tak mengingat semua yang ia kenalkan. Hanya beberapa saja. Sampai ia mengenalkan aku pada salah satu temannya.

"Crystal, ini Joe dan Joe, ini Crystal!" pekiknya dengan ceria.

Ternyata tak lain ialah Joe. Aku tersenyum padanya dan pada Tommy.

"Eh kamu lagi!" celoteh Joe.

Tommy menatap Joe dan kemudian menatap ke arahku.

"Ka-kalian sudah saling kenal?!"

Joe mengangguk dan memberitahu kalau kami memilih jurusan yang sama dan berada dalam kelas yang sama pula.

"Baguslah kalau begitu! Mari kita makan bersama!"

Saat sedang makan bersama, Tommy kembali bergumam pada seseorang yang entah siapa.

"Mirip? Ya ada sih sedikit. Tapi yang jelas ia lebih tampan darimu!"

Aku terus memperhatikan Tommy yang kerap melihat ke belakangnya yang padahal tidak ada siapa-siapa.

"Reinkarnasimu? Mana mungkin! Masa iya rohmu terbelah dua?!" lanjut Tommy.

Ternyata Joe juga menyadari Tommy yang berbicara sendiri.

"Tom, kau sedang apa? Kenapa berbicara sendiri?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cloudy HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang