Happy reading and sorry for typo
--------------------------------------------Albert memandangi sepasang malaikat kecil yang hadir di dalam hidupnya. Malaikat kecil yang sedang tertidur dengan lelapnya, di ranjang masing-masing.
Albert memadamkan lampu yang ada di salah satu sisi ranjang tempat para malaikatnya berbaring. Dia merapikan selimut yang membalut tubuh mungil para malaikatnya agar tetap hangat. Dia memberikan kecupan sayang pada kening malaikatnya masing-masing. "Selamat bermimpi indah, double Ell," ucapnya pelan.
Albert menatap kembali para malaikatnya yang menggeliat sebelum keluar menuju sumber kebahagiaannya yang lain. Saat dia berbalik, dirinya tersentak melihat sosok wanita yang memakai jubah tidur sedang bersandar pada daun pintu. Albert berjalan sambil memasang senyumnya menghampiri wanita yang kini menjadi pemilik hatinya. "Kenapa bangun lagi?" tanyanya setelah berdiri di hadapan wanita yang kini sedang menatapnya.
"Mereka sudah tidur?" tanya wanita itu sambil menengok ke belakang suaminya.
"Sudah, setelah aku membacakan tiga buah cerita untuk mereka," jawab Albert sambil mengikuti pandangan istrinya.
"Maaf merepotkanmu. Belakangan ini aku sangat jarang bisa membacakan cerita untuk mereka." Cella merasa bersalah kepada sepasang anak kembarnya.
"Hey... jika kamu berkata seperti itu, seolah hanya kamu yang memiliki mereka. Mereka pasti maklum, karena Mommy mereka sedang menyiapkan teman untuk mereka di dalam sini." Albert mengelus perut Cella yang masih datar, lalu membawa tubuh istrinya ke dalam pelukannya.
"Al, apakah mereka tidak terlalu kecil untuk mempunyai adik? Aku tidak mau mereka kekurangan kasih sayang dari kita," ucap Cella yang sedang menghirup aroma tubuh suaminya yang sangat dia sukai belakangan ini.
"Tidak sayang, buktinya mereka sangat senang saat aku memberitahukan jika mereka akan mempunyai teman bermain beberapa bulan ke depan." Albert menjawab sambil memainkan rambut panjang istrinya. "Lagipula usia mereka beberapa minggu lagi sudah empat tahun, jadi sekalian ini menjadi hadiah untuk mereka dari kita," tambah Albert sambil mengecup kepala istrinya yang betah bersandar pada dadanya.
"Hmmm...." Cella hanya menggumam sebagai jawabannya.
"Sebaiknya kita kembali ke kamar, kelihatannya kamu sangat lelah hari ini." Albert menjauhkan tubuh Cella dari pelukannya. "Anak Daddy yang di sini, jangan nakal, dan jangan sampai membuat Mommy sakit," tambah Albert lalu mengecup perut istrinya.
"Oke Daddy...." Cella menjawabnya sambil menirukan suara anak kecil.
"Mom, jangan berteriak karena Daddy akan...." Tanpa melanjutkan ucapannya, Albert langsung membawa Cella ke dalam gendongannya, dan langsung membungkam bibir istrinya yang hendak memekik terkejut.
Cella melingkarkan kedua lengannya pada leher Albert. Dia tidak membalas kegiatan Albert yang membungkam bibirnya sambil berjalan menuju kamar mereka. Cella berusaha keras menahan senyumnya melihat tampang menuntut suaminya karena tindakannya. Hingga akhirnya Albert menggigit bibirnya, dan membuatnya mengaduh. "Aw...."
Albert menyeringai, dan kembali mengecup bibir Cella. "Salah sendiri ingin mengerjaiku," ucapnya setelah menjauhkan bibirnya, dan setelah mengucapkan itu dia kembali mengecup candunya selama ini.
Albert membuka pintu kamar menggunakan sebelah kakinya ketika sudah berada di depan kamar mereka. Tanpa menyudahi kecupannya, Albert membaringkan Cella dengan hati-hati di atas peraduan mereka. "Tidurlah, aku tidak mau kebablasan," ucapnya setelah memindahkan ciumannya pada kening Cella.
Saat Albert ingin mencium pipinya, Cella dengan cepat menahan tengkuk Albert dan mengarahkannya pada bibirnya. Cella melumat bibir suaminya, dan balas menggigitnya. Mendengar geraman suaminya, Cella segera melepaskan gigitannya.
"Cella...." Albert kesal menanggapi godaan istrinya, namun kekesalannya berubah saat mendengar tawa renyah Cella yang berhasil menggodanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Loveliest Gift
RomanceSebagian cerita dihapus, karena sudah tersedia di PLAYBOOK. Kamu menganggapku anugerah dalam hidupmu, namun aku lebih menganggapmu sebagai anugerah terindah dalam hidupku, ditambah lagi dengan kehadiran para malaikat kecil kita. Bersamamu, kita hada...