LG #3

6.9K 889 81
                                    

Happy reading
-------------------------------------------

Cella bisa membaca, dan merasakan raut wajah suaminya yang tampak berbeda setelah menerima telepon dari seseorang di mobil tadi, meskipun suaminya itu tetap memberinya perhatian.

Saat ini mereka sedang menunggu giliran di depan ruang praktik dokter Jasmine—dokter kandungan Cella. Di tengah-tengah menunggu namanya dipanggil, Cella memanfaatkannya dengan membaca majalah seputar kehamilan yang tersedia di sana. Dia juga menyempatkan diri mencuri pandang kepada Albert yang duduk di sampingnya sambil memainkan ponselnya. Albert terlihat sibuk, dan serius sekali berbalas pesan dengan seseorang yang kini membuatnya penasaran. "Ehemm..." dehem Cella agar mendapat perhatian dari suaminya.

Albert ternyata merespon deheman istrinya, sehingga dia dengan cepat menutup chat-nya sebelum bertanya kepada istrinya. "Kenapa, sayang? Kamu haus?" Albert memberikan Cella air mineral yang tadi sempat dibelinya, di mini market sebelum sampai di rumah sakit.

Cella tidak menolaknya, dengan dibantu sedotan dia meminum sedikit air tersebut. "Ada masalah di kantor?" Cella memberanikan diri bertanya.

Albert tersenyum. "Tidak, sayang. Sepertinya sekarang giliran kita." Albert melihat seorang perawat yang bersiap memanggil nama pasien selanjutnya.

"Mrs. Gracella Anthony...." Perawat itu tersenyum saat melihat keberadaan nama yang dipanggilnya sedang tersenyum padanya.

"Bagaimana kabar Anda, Mrs.?" tanya perawat tersebut saat Cella, dan Albert sudah berada di dekatnya. Perawat tersebut sudah lumayan dekat dengan Cella.

"Baik, Miss Andien," jawab Cella ramah.

"Masuklah, kalian sudah ditunggu." Andien mengantarkan mereka memasuki ruangan Jasmine.

***

Jassy—sapaan Jasmine, sedang memeriksa kondisi Cella yang tengah berbaring. Albert tidak melewatkan satu pun pemeriksaan yang dilakukan Jassy kepada istrinya. "Bagaimana keadaannya?" Albert tidak bisa menahan ucapannya ketika Jassy belum juga mengatakan apa-apa.

"Ngga sabar sekali kamu, Al." Jassy tersenyum menanggapi pertanyaan tak sabar Albert. "Cella, dan bayi-bayinya sehat," beritahu Jassy.

"Bayi-bayinya? Maksudnya, Cella mengandung bayi kembar lagi?" Albert tidak mempercayai pendengarannya.

"Benar sekali. Sekarang kita lihat bagaimana perkembangan mereka di dalam. Saat pemeriksaan kemarin mereka belum terlihat, sepertinya yang satunya lagi masih malu-malu." Jassy berbicara sambil mengoleskan gel pada perut polos Cella.

Albert, dan Cella dengan cermat, dan teliti memerhatikan layar yang terpampang di hadapannya. Raut bahagia keduanya sudah tidak bisa disembunyikan lagi, Albert mencium tangan Cella yang sedari tadi digenggamnya. "Terima kasih sayang," ucapnya setelah Jassy selesai melakukan pemeriksaan.

"Hebat kalian, bisa mendapatkan bayi kembar lagi. Aku mendapatkan satu bayi saja, susahnya minta ampun," ujar Jassy kepada Albert yang tengah membantu Cella bangun.

"Kita tidak merencanakan agar kembar lagi, namun jika diberinya kembar, kita juga ngga menolak. Benar ngga, sayang." Albert meminta persetujuan kepada istrinya, Cella hanya tersenyum.

"Cell, karena kamu sudah pernah mengandung bayi kembar sebelumnya, jadi aku kira kamu sudah tidak kaget. Namun biarpun begitu, kamu harus tetap lebih banyak beristirahat. Mengenai morning sickness yang kamu alami, aku hanya akan memberikanmu penghilang mual, dan pusing, serta vitamin." Jassy menjelaskan sambil menuliskan resep pada secarik kertas.

Loveliest GiftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang