2- acquainted

49 8 1
                                    


"di diri gue ada yang aneh ya?" tanya Fio pada si pria.

Pria itu menggeleng

"trus kenapa pada liatin gue aneh gitu sih"

"karena lo ngomong sama gue" pria itu melirik Fio sedikit.

"emang kenapa sih? Lo buronan? Hah? Atau hantu gentayangan?"

"banyak nanya banget"
"sok kenal" lanjut pria itu

"yaudah kalo gitu kenalan sekarang"

"jangan ngomong sama gue mulu, disangka gila lo sama orang-orang"

Tangan Fio terangkat untuk berjabat tangan dengan si pria.

"nama gue Fiola, boleh panggil Fio"

Pria itu menatap tangan mengadah Fio sambil menatap aneh.

Apa gue bisa sentuh dia? Batin si pria

Tangan si pria mulai terangkat untuk menjabat tangan Fio.

Fio tersenyum dan mereka berkenalan. Dan tangannya saling bertautan.

"Aldrian"

****

"jadi gitu, Al. Jantung ayah gue sedikit bermasalah"

Disinilah mereka berdua. Taman rumah sakit yang sedikit sepi.

Cukup sejuk dan nyaman.
Ya, mereka disini atas saran Aldrian. Dia bilang nggak tau harus kemana.

"lo sendiri, ngapain dirumah sakit ini?" tanya Fio.

"nggak tau"

"loh? Aneh banget sih"

"tiba-tiba aja gue ada disini dan nggak sengaja nabrak lo"

"itu elo ya? Haha"

"pikun nih pasti"

"ada ice cream, beli yuk" pekik Fio dan segera berlari ke tukang es seperti anak kecil.

Aldrian menghilang, meninggalkan Fio.

Fio kembali dengan dua ice cream solero di tangannya. Kebingungan mencari Aldrian yang tiba-tiba menghilang.

Fio mendengus kasar dan terduduk di rerumputan hijau. Menyumpalkan kedua ice cream sekaligus dalam mulut mungilnya.

"nggak sopan, pergi tanpa pamit" dengusnya.

****

Fio membuang dua bungkus ice cream di tong sampah dekat kursi taman.

Ada wanita paruh baya terduduk disana. Matanya sembab dengan hidung memerah.

"tante" Fio menghampirinya

Wanita itu mendongak menatap Fio

"tante kenapa?" tanya Fio sambil duduk disebelahnya.

"nggak pa-pa" jawab si wanita

"mungkin dengan tante cerita, bisa buat tante agak nyaman"

"hm?"

"emm.. Kalo tante nggak mau cerita nggak pa-pa kok, aku permisi dulu ya"

Fio jadi tak enak hati. Bahkan ia tak mengenal wanita itu sama sekali.

Fio mulai berjalan menjauh, tapi baru beberapa langkah sebuah suara menghalanginya.

"anak tante koma"

Fio kembali duduk dengan si wanita. Dan mencoba menepuk-nepuk bahunya.

"papahnya meninggal 4 tahun yang lalu, cuma dia yang tante punya sekarang. Dokter bilang dia koma karena benturan di keningnya. Dan sampai sekarang belum sadar"

Tante itu bercerita dengan diiringi air mata yang membasahi wajahnya.

"tante sabar ya, mungkin ini ujian dari Tuhan. Aku yakin anak tante pasti sadar cepat atau lambat"

Tante itu tersenyum dan menatap Fio lekat-lekat.

"makasih ya, kamu anak yang baik. Siapa nama kamu?"

"Fiola tante"

"Fiola? Disini ngapain?"

"Ayah Fio sakit jantung tante, dan tadi siang tiba-tiba kambuh"

"yang kuat ya nak" tante itu mengusap punggung tangan Fio.

****


-maafkan daku masih amatir sama-sama belajar kuy
-vote🌟

RadianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang