Chapter 5

382 63 9
                                    

Taehyung dan yang lain benar-benar datang ke rumah Tiffany. Mereka datang bersama-sama menaiki mobil dari rumah Chanyeol kecuali Taehyung yang membawa motor sendirian dan pergi langsung dari rumah nya.

"Apa kau yakin Tiffany akan membiarkan kita masuk?" Tanya Jin ragu. "Tentu saja! Yang harus khawatir bukan kau, tapi Taehyung," Chanyeol menjawab dengan santai nya tanpa mempedulikan tatapan tajam Taehyung saat Chanyeol menyebut nama nya.

Ting Tong~

Taehyung memencet bel rumah Tiffany. Lalu terdengar suara langkah kaki yang cepat menuju pintu.

Cklek

Wendy terkejut. "Oh ya tuhan.... sebentar," Wendy keluar secara diam-diam lalu menutup pintu rumah Tiffany dengan perlahan.

"Kenapa kalian kemari!?" Wendy malah memarahi mereka. "Wae?? Tentu saja kami ingin tau kabar Tiffany! Dari kemarin ia tak masuk tanpa kabar, kami khawatir!" Chanyeol menjawab.

"Begini, Tiffany sedang..... ok, dia tidak bisa di ganggu." Wendy memberi penjelasan yang tak jelas sehingga teman-teman pria nya ini kebingungan dan merasa tidak terima dengan 'usiran' secara tak langsung dari Wendy.

"Beri tau kami alasan yang kuat baru kami pergi," Ucap Kris. Wendy langsung menepuk jidat nya dan menghela nafas berat. "Aku.... Aku tidak ada hak untuk memberi tau alasan nya secara detail karena hal ini menyangkut masalah pribadi dirinya yang memang bukan hal yang baik namun sebaliknya. Tapi, dia sedang dalam keadaan yang sangat kacau dan kalian belum tentu akan membuat keadaan membaik. Jadi tolong, pulanglah," Ucap Wendy sepelan dan sesabar mungkin.

"Kau tau? Penjelasan mu membuat kami makin khawatir dan kami makin tidak mau pergi dari sini." Ucap Rap Mon. Wendy langsung ingin sujud dan menangis mendengar pernyataan Rap Mon.

Lalu dari kejauhan mereka tidak sadar kalau Tiffany sudah memperhatikan dan menguping pembicaraan mereka sedari tadi sambil menghela nafas pelan.

"Ayo lanjutkan, jangan hiraukan aku," Ucap Tiffany dengan tenang dari pintu rumah memandangi teman-teman nya yang sedang berdiskusi di halaman depan rumah nya.

Mereka semua langsung terdiam. Saling memandang satu sama lain lalu Wendy yang maju. "A-Aku minta maaf Tif.... aku sudah bilang kalau kau tidak bisa di ganggu tapi-"

"Biarkan mereka masuk," Ucap Tiffany dengan singkat lalu pergi masuk ke dalam rumah. Wendy langsung menggerutu kepada teman-teman nya yang lain dan berkata. "Tuh kan! Kubilang juga apa!" Wendy langsung berjalan cepat untuk masuk ke rumah tanpa menunggu yang lain.
.
.
.
Mereka semua sudah berada di dalam rumah. Dan kini mereka tidak di hiraukan sama sekali oleh Tiffany yang sedari tadi asik bercanda tawa dan mondar mandir melewati mereka.

"T-Tiffa-"

"Hm?" Tiffany langsung memotong perkataan Sehun dengan cepat. Sehun langsung menelan ludah nya dengan susah payah. "Bagaimana kabarmu? Kemarin kau tak masuk, kami semua khawatir," Ucap Sehun sesantai mungkin.

"Aku baik dan aku tak sakit," Jawab Tiffany dengan singkat padat jelas. "Lalu kenapa kau tak masuk?" Tanya Taehyung yang penuh dengan tanda tanya.

"Untuk menghindarimu." Jawaban Tiffany yang kelewat jujur membuat suasana menjadi tegang dan menutup mulut Taehyung dengan rapat sehingga ia tidak bertanya lagi.

"Aku sedang tidak dalam keadaan yang baik jadi maklumi ya. Oh, ada apa kalian datang kesini?" Tanya Tiffany dengan ramah namun aura nya tetap saja menakutkan.

"Kami khawatir padamu karena sudah hampir 3 hari kau tak masuk sekolah tanpa kabar," Jawab Kris. "Lalu?" Tanya Tiffany. Semua orang terdiam bingung lalu menatap Tiffany meminta penjelasan lebih.

"Ya lalu sekarang kalian mau apa disini? Kalian kan sudah melihatku, sudah tau kalau aku baik-baik saja, nah sekarang kalian mau apa disini?" Tanya Tiffany santai namun tajam. "Tiff, jujur saja pada kami semua tentang apa yang sedang menimpa mu. Kami serba salah melihatmu begini terus..." Akhir nya Taehyung angkat bicara dan muak dengan apa yang Tiffany lakukan.

Tiffany hanya terdiam lalu merunduk. "Aku muak dengan diriku sendiri." Ucap Tiffany tiba-tiba. Lalu ia tertawa sendiri dan membuat teman-teman nya makin khawatir. "Aku mungkin akan kembali ke Amerika tahun depan," Ucapan Tiffany kali ini membuat semu nya terkejut tidak terkecuali Jessica dan Wendy.

"Mwo!? Wae!?" Jessica langsung berlutut dan menggenggam tangan Tiffany erat. Tiffany hanya tersenyum, memejamkan mata nya lalu menghela nafas. "Aku tidak kuat lagi disini, terlalu banyak kenangan indah..... yang malah membuatku makin terpuruk...." Tiffany mulai menahan tangis.

"Hahh.... sudahlah, kalian mau makan apa?" Kini ia mengalihkan topik ke topik lain. Teman-teman nya tidak menjawab. "Kau belum menceritakan semua nya Hwang Miyoung." Taehyung menatap Tiffany tegas. Tiffany menatap mata Taehyun balik dan menarik nafas dalam-dalam.

"Aku tidak tau harus mulai dari mana...."

"Perlahan saja Tiff.... easy," Kris mengusap kepala Tiffany dengan lembut untuk menenangkan sahabat nya itu. "Ok. Orang tua ku meninggal kemarin siang.... mereka tidak pergi ke Amsterdam. Pesawat yang mereka tumpangi dengan tujuan Amerika jatuh di laut dan sampai sekarang belum ada kabar soal jasad mereka.... itu yang menjadi pusat masalah ku sekarang ini," Tiffany mencoba untuk tegar dan tidak terbawa emosi. Teman-teman nya langsung beringsut duduk mendekati Tiffany bahkan sekarang Chanyeol sudah memeluk Tiffany dari belakang berharap ia bisa membantu menguatkan sahabatnya itu.

"Dan satu hal lain yang tidak akan pernah aku katakan pada kalian karena aku sedang mencoba untuk menghapus masalah ini sendirian. Jadi kalian tidak perlu khawatir," Tiffany tersenyum getir. "Cepat katakan saja! Kami disini mencoba untuk membantumu Tiff, janganlah kau membuang orang-orang yang sayang padamu saat ini.... kami mohon...." Chanyeol menggoyang-goyangkan tubuh Tiffany dan memohon.

Dan untuk yang satu ini, Tiffany benar-benar menangis. "T-Taehyung-ah.... maafkan aku...." Ucap Tiffany dengan suara tangis yang membuat Taehyung kalap ingin memeluk tubuh nya saat ini namun ia urungkan karena ia ingin membiarkan Tiffany menyelesaikan perkataan nya dulu.

"Maafkan aku karena aku menyayangi mu lebih dari sekedar sahabat.... hiks.... maaf sudah menghancurkan persahabatan ini..... kalian semua aku minta maaf.... hiks.... maafkan aku...." Tiffany sudah menangis sejadi-jadi nya. Wendy dan Jessica yang tidak tega jadi ikut menangis.

"Kenapa kau harus minta maaf Tiff.... kami sudah tau soal itu sejak lama... kau tidak perlu takut..." Sehun menatap Tiffany iba dan hanya bisa melihat dari jauh karena tidak tega. Sedangkan Taehyung masih terkejut dan terdiam.

"T-Taehyung-ah lupakan apa sudah ku katakan padamu aku mohon.... aku mohon lupakan saja... maafkan aku.... aku sayang padamu dan aku sayang pada Irene aku ingin kalian bersama jadi aku mohon lupakan semua yang kukatakan..." Tiffany benar-benar putus asa. Taehyung menggelengkan kepala nya lalu merengkuh tubuh ringkih Tiffany dengan erat.

Tiffany menangis dengan hebat. "J-Jangan peluk aku... hiks...." Tiffany meronta dengan sisa tenaga nya yang hanya tinggal sedikit sambil memukul dada Taehyung berkali-kali. Taehyung makin merasa bersalah saat merasakan betapa putus asa nya dia dan betapa sulit nya ia menahan diri untuk tidak menghubungi nya disaat ia sangat membutuhkan nya hanya karena ia tidak mau membuat nya terbebani.

Kris dan yang lain berpindah ke ruang TV yang berada di belakang rumah Tiffany dan meninggalkan Taehyung berdua dengan Tiffany di ruang TV utama. Taehyung masih memeluk Tiffany sambil duduk di sofa dan membiarkan Tiffany menangis sampai puas.

Tak lama kemudian tidak terdengar suara isakan lagi melainkan suara nafas teratur dari mulut Tiffany. Taehyung menoleh dan tersenyum sedih mendapati Tiffany terlelap di pelukan nya karena lelah menangis. "Maafkan aku Tiff.... maafkan aku karena aku tidak peka sehingga kau harus berjuang sendirian untuk berkata jujur akan perasaan mu padaku... aku sangat menyayangimu," Taehyung mengecup kening Tiffany yang hangat karena terlalu lelah menangis, lalu turun ke kedua kelopak mata Tiffany yang membengkak parah dan mengusap nya perlahan.
.
.
.
TBC

WAHAHAHAHA ANOTHER ALAY STORY. Gils gils ini cerita. Gangerti lagi. Dibikin dramatis karena besok Senin kali yah, jadi suasana hati berkabung terus. Ah elah mau masuk bulan depan aja :( btw enjoy sama cerita nya yah~

Best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang