Six

25 4 0
                                    

Rubah melihat sang manusia memeluk wanita cantik. Hatinya hancur.

‌"Oh nona, apa kau sudah bisa melihat?"
tanya sang manusia melihat rubah yang meneteskan air mata.

‌"Siapa wanita ini?" tanya rubah tersedu

‌" ini kekasihku, alena. Wanita yang merawatmu selama ini. Dia memang bisu namun sangat cantik bukan?"

jawab sang manusia bangga.

‌Rubah berlari meninggalkan sang manusia. Hatinya hancur hingga dia tak tau harus kemana. Rubah terus menangis. Menyesali semua yang terjadi, bukan pemuda itu yang merawatnya melainkan kekasih dari sang manusia. Rasa bersalah menyelimuti hatinya, akhirnya rubah pergi menemui beruang.
‌Rubah tercengang melihat keadaan beruang, beruang yang dulu senantiasa bermain dan bergembira bersamanya kini tak lagi bisa berdiri dan melihat.

‌"Rubah? Kau kah itu?" tanya beruang, namun rubah tidak menjawab dia hanya menangis dalam diam.

‌"Aku merindukanmu, rubah." lanjut beruang.

Suasana menjadi hening,perlahan rubah mendekat dan berkata

" maafkan aku, beruang"

‌" kau tidak salah rubah, mengapa meminta maaf?" tanya beruang

‌"Matamu.... Beruang... Hiks" seru rubah tersedu sedu.

"Oh, mataku, malam itu ada seorang manusia yang mencongkel mataku...." 

belum selesai beruang bercerita rubah berkata

"ya, aku yang menyuruh nya, karena hanya dengan itu aku bisa melihat lagi, maafkan aku"

‌"Apa? Apa kau tau bagaimana rasanya rubah? Aku ketakutan setengah mati,aku ingin berlari tapi aku tidak memiliki kaki" jawab beruang kecewa.

"Maafkan aku, beruang" rubah terus memohon namun beruang sangat kecewa,beruang tidak ingin bicara dengan rubah.

"Rubah" (Harapan Dalam Sepi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang