10; Sushi

7.1K 1.8K 921
                                    

"Dek, ngapain lo di dapur?"

Kak Eunwoo yang baru pulang jogging liat gue lagi grusak grusuk di dapur dengan tatapan bingung.

"Buta ya lo? Masak lah."

"Gue kira lagi ngancurin dapur," katanya tanpa rasa bersalah sambil nyamperin gue.

"Biasanya lo jam segini masih molor kok tumben?"

"Bikin sushi untuk calon pacarkuuu," kata gue sambil senyum-senyum.

Kak Eunwoo nyomotin sushi yang udah jadi, "Gue jadi kasian ama suami lo nanti, dek."

"Emang kenapa? Sushinya nggak enak?" tanya gue penasaran sambil nerka-nerka ekspresi wajah kak Eunwoo.

"Enak sih... Cuma kasian dia bakal makan sushi seumur hidupnya."

"IHHH AKU JUGA BISA MASAK YANG LAIN TAUUU!!" sahut gue sambil mukul mukul pundak kak Eunwoo.

"Iya bisa, hebatnya lagi apapun masakannya rasanya sama, rasa sushi."

Kak Eunwoo melet-melet ke gue terus langsung lari ke kamar.

"wOIII!" teriak gue sekenceng-kencengnya.

"HHHHH Fokus sab, setidaknya sushi adalah makanan terenak yang pernah lo buat selain indomie."

Gue sibuk ngehias sushi gue di lunch box biar lucu gitu ala ala terus nggak lupa gue foto soalnya gue food photographer wanna be.

Mark : sab, udah di depan nih

Setelah mendapat line dari Mark, gue langsung keluar dari rumah.

Gue bisa lihat Mark dari kejauhan di depan mobilnya yang bikin gue otomatis terpaku di tempat.

Gue bisa lihat Mark dari kejauhan di depan mobilnya yang bikin gue otomatis terpaku di tempat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HHH MASYA ALLAH NAHA KASEP PISAN SIH KAMU YANG AKAN MENJADI MILIKKU?!?!??!

"Sab? Kok diem disitu sih?

Mark jalan ke arah gue yang masih terpaku akan keajaiban dunia ke 8.

"Sab?" panggilnya sambil ngelambai di depan muka gue.

"Ganteng."

"Pardon?"

Aduh, mampus gua, ini mulut suka asal aja kalo ngomong emang.

"Ah anteng." Gue megang leher. "Kok lo anteng sih nungguin, kan lama."

"Gak gak gak... tadi gak gitu coba ulang,"

"Anteng."

"Gak tadi aku denger kamu ngomong ganteng ayo bilang sekali lagi."

Mark ngerucutin bibirnya terus nyuruh gue bilang dia ganteng.

"G-gan--"

Mark liatin gue penuh harap gitu hhh gue kenapa jadi azis gagap gini sih???

"G-gan----AH ASU!"

Mark celingukan, "Asu? Apaan tuh?"

"Elo asu! Udah buruan berangkat keburu telat!!" kata gue salting terus buka pintu mobil Mark yang ternyata...

dikunci.

"ITS NOT EVEN MY CAR SAB HAHAHHA"

"I KNOW! I KNOW! I JUST...  LIKE THIS CAR!!!"

Gue langsung balik badan nggak mau menghadap Mark.

ASU BENERAN!!!

TENGSIN GUA MAU KUBUR DIRI AJA!!!! HHHHH!!

•●•

Suasana di mobil masih canggung banget, gue yang tengsin sama Mark yang nahan ketawa liat gue.

"Mark, udah sarapan belum?"

Mark natap gue heran. "Tadi cuman minum milo doang sih, kenapa laper?"

Gue langsung mengembangkan senyum sambil memberikan lunch box yang udah gue bikin.

"Nih,"

Mark nengok ke gue terus fokus ke jalan lagi, "What is that?"

"Sushi."

"Is there any sushi bar opened this early?"

"Sushi bar, sushi bar, bikin sendiri nih!!! Gue bikin dari pagi buta enak aja lo!!"

Mark terkekeh, "Iya iya, mana sini aku cobain,"

"Ih, nggak mau difoto dulu? Nanti bentukannya jelek kalo diambil."

Mark nyubit pipi gue, "Nggak usah difoto, ayo mana aku mau cobain!"

"Yaudah nih." Gue buka lunch boxnya terus nyodorin ke Mark.

Mark cuma berdehem sambil ngerekatin tangannya di stir mobil.

"Apa?"

"Nggak liat ini lagi nyetir?"

"Ah asu lo tadi aja bisa cubit cubit," kata gue yang langsung nyuapin salah satu sushi ke dia. Mark senyum-senyum doang.

"Aswu awpaan siwh?" tanya dia sambil ngunyah. Padahal mulutnya ngembung banget masih aja ngomong. (Asu apaan, sih?)

"Nggak boleh ngomong kalo lagi makan."

Gue senyum liat Mark yang makan sekali suap padahal itu gede banget.

"Enak nggak?" tanya gue.

"Nggak."

"Hah? Emang iya?" tanya gue panik, yah gagal nih membahagiakan calon pacar.

"Iya," katanya sambil ngambil sushi lagi dari lunch box.

Gue berdecak sebal, "Katanya nggak enak tapi dicomotin terus. Laper atau doyan?"

Mark cuma terkekeh sambil nguyah.

"Dih kok udah sampe lagi, ini belom abis sushi-nya," omel gue pas tahubkita udah ada di parkiran sekolah.

"Iya iya nanti aku abisin pas istirahat," katanya sambil masukin lunch box ke dalem tasnya.

"Mark!" sapa seseorang pas kita keluar dari mobil.

"Eh, Koeun,"

kak Koeun. Temen sekelas Mark yang selalu nempel terus sama Mark. Bilangnya sih sahabatan tapi gelagat si nenek lampir Koeun Koeun ini keliatan ngincer Mark, gue tahu nih.

"Lo udah ngerjain presentasi buat tugas biologi belum, sih?"tanya kak Koeun sambil ngajak jalan Mark jauh dari gue.

Mark cuma nengok ke belakang trus ngomong see-you-later  ke gue tanpa suara.

HHHHH INI SOMI AJA UDAH BERAT, KOK NAMBAH SATU LAGI???

English 1stTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang