A G A I N

45 15 8
                                    

"Mau ke kantin?" Tanya Cal.

"Yuk." Ucap Rei yang langsung menarik tangan Cal.

"Biasa aja kali jalannya. Semangat banget." Tanya Cal yang berusaha mengimbangi langkah Rei.

"Laper tau."

Sesampainya di kantin Rei langsung memesan makanan kesukannya, bakso. Cal hanya geleng-geleng melihat tingkah wanita itu. Dia tidak memesan apapun karena memang sebenernya hanya ingin jalan-jalan keluar kelas.

"Duduk mana nih?" Tanya Rei,  mencari meja kosong untuk dua orang.

"Bareng sepupu gue aja yuk." Ucap Cal langsung memegang tangan Rei dan menuntunnya ke meja di pojok kantin. Keempat sepupu Cal terkejut melihat kedatangan mereka berdua, lebih tepatnya melihat Rei.

"Hai. Aku ikut gabung disini ya." Ucap Rei. Tanpa menunggu jawaban dari keempat cowok itu dia langsung duduk.

Mereka berempat hanya diam sambil menatap Cal, memasang wajah bertanya.

"Gak ada tempat lagi jadi kesini deh." Ucap Cal sambil tersenyum kepada keempat sepupunya.

Dia tahu sebenernya sepupunya menolak kehadiran Rei. Karena mereka memang tidak pernah menerima kedatangan cewek, bukan, tapi dirumahnya memang tidak pernah ada cewek yang datang kecuali para pembantu dan beberapa rekan kerja paman mereka. Itupun tidak pernah berlama-lama, biasanya hanya untuk menyerahkan dokumen-dokumen penting dan langsung pergi. Tidak pernah makan satu meja seperti ini.

Tiba-tiba saja ada yang datang dan langsung duduk di samping Rei.

"Serius banget, ga lupa sama janji kan?" Ucap lelaki itu sambil memiringkan wajahnya kearah Rei.

"Ngga." Hanya satu kata yang terlontar dari mulut Rei untuk pemuda itu. Dia malas berurusan dengannya. "Cuma itu? Lu bisa pergi kan?" Ucap Rei dengan ketus.

Pemuda itu tersenyum. "Bagus deh kalo lu ga lupa. O ya kita belum berkenalan secara resmi waktu itu. Kenalin gue Reno Abraham. Ketua OSIS SMA Permata Bangsa." Ucapnya mengalihkan pandangan kepada Cal dan sepupu-sepupunya sambil merasa bangga.

"Disini ada ketentuan setiap murid harus mengikuti satu eskul. Kalian udah nentuin mau ikut apa? Kalo belum kalian boleh tanya-tanya ke Keira. Dia yang ngedata semua anak ikut eskul apa aja. Dan semua eskul dilakukan setiap hari selasa jadi hari ini kita pulang jam 2. Dilanjutkan dengan eskul sesuai pilihan kalian. Dan setial eskul dibagi dua sesi. Jadi yang mau ikut dua bisa. Kalian bisa liat-liat dulu kalo mau." Ucap Reno.

"Nanti gue jemput lu ke kelas ya. Bye." Ucap Reno sambil tersenyum kepada Rei dan langsung pergi. Laki-laki itu memang gila pikir Rei.

Disisi lain ada seorang cowok yang dari tadi meperhatikan Rei dan keenam cowok itu. Dia takut terjadi sesuatu lagi pada Rei. Dia bukan penguntit. Dia hanya ingin melindungi Rei. Dia tak ingin Rei tersakiti lagi oleh siapa pun. Hanya itu.

~~

"Rei lu gapapa kan?" Tanya seorang cewek yang tiba-tiba duduk di depan Rei, sambil memerhatikan wajahnya.

"Ngga."

"Sumpah deh tuh cowok maunya apa sih ganggu hidup lu mulu. Kesel gue." Rei hanya melanjutkan acara makan baksonya yang dari tadi terganggu.

"Kenalin gue Keira Hanusa. Panggil Kei aja. Gue sekretaris bagian eskul di OSIS. Kalian udah ada pikiran mau ikut eskul apa? Atau punya saran buat eskul baru, bisa langsung bilang ke gue kok." Ucap Keira pada Cal dan sepupunya. "Sore ini gue tunggu kalian mau ikut eskul apa, paling lambat ya."

"Mau minum ga lu?" Tanya Rei.

"Ngga ah kenyang gue dari tadi nungguin Reno pergi dari sini. Untung ga sampai ada keributan." Ucap Keira.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Merah Semu [ R E S T ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang