BAB 2

17 2 0
                                    

Bel masuk sekolah sudah berbunyi dari 30 menit yang lalu.

Tapi gadis yang benama Ira itu masih berdiam diri di Rooftop, tempat yang selalu dikunjunginya saat bolos pelajaran sekolah. Ia masih menikmati embusan angin yang membelai lembut rambutnya yang dicat biru. Sekolahnya SMA Biestal School memang ketat, tidak boleh dicat rambut, baju seragam tidak boleh ketat, rok harus dibawah lutut, tapi peraturan sekolahnya itu tidak mempengaruhi Ira yang merupakan salah satu the most wanted diSMA Biestal, dia juga memiliki prestasi segudang dari lomba futsal, basket, bahkan selalu menang dalam olimpiade IPA disekolahnya. Jadi, tidak ada yang bisa membuat peraturan dengannya, karena dia punya peraturan sendiri disekolah.

Ira masih berdiri sambil menikmati embusan angin di Rooftop sampai akhirnya ada yang memeluknya dari belakang. Asyraf, kekasihnya sejak kelas 2 SMP, ia sudah berhubungan selama 3 tahun lamanya.

Ira menengok kebelakang dan tersenyum lembut kepada kekasihnya itu, Asyraf selalu ada bersamanya, mau senang ataupun susah, Asyrafpun tidak pernah meninggalkannya sedikitpun. Asyraf memang bukan the most wanted disekolah, karena memang wajahnya yang datar dan dingin, walaupun dekat dengan Ira dia menjelma sebagai bayi besar kurang kasih sayang. tidak mudah bergaul, hanya punya 3 teman, dan Ira disampingnya. Tapi anehnya, ia punya banyak fans sampai-sampai setiap pagi diloker banyak surat cinta dengan sampul warna hitam, pink atau biru yang mengancam Asyraf untuk jadi pacarnya.

"Kenapa nggak masuk kelas hm?" kata Asyraf yang masih tetap memeluknya dari belakang.

"Aku males, aku pengen disini aja sama kamu" kata Ira mengerlingkan sebelah mata genit. Asyraf tersenyum geli, lalu mencium pipi kanan Ira.

"Aku laper tau, kamu bawain makanan nggak?" kata Asyraf dengan wajah cemberut dan memelas, Ira tertawa kencang sampai matanya menyipit, Asyraf sangat lucu jika sedang berekspresi seperti itu. Ia memang selalu bahagia jika bersama Asyraf.

"Apa aku pernah lupa bawain makanan buat kamu? Dasar perut karet" kata Ira sambil memeletkan lidahnya kepada kekasihnya itu.

"Gak pernah sayang" kata Asyraf sambil tersenyum lembut.

Ira melepaskan pelukan dari Asyraf, lalu berjalan ketempat duduk yang ada di rooftop tersebut, dan dia mengambil tempat makan yang ada di dalam tasnya lalu memberikannya kepada Asyraf.

"Nih aku bawain nasi goreng kesukaan kamu telornya aku pisah sesuai dengan selera kamu" kata Ira, lalu Asyraf membuka tempat makannya dan memakannya dengan lahap.

"Kamu memang paling tau selera aku, jadi makin jatuh cinta" kata Asyraf sambil mengerlingkan sebelah matanya kepada kekasihnya.

Ira pun hanya tersenyum menanggapi ucapan dari Asyraf, ia tersenyum tulus kepada kekasihnya saat melihatnya makan nasi goreng kesukaannya dengan lahap, Asyraf lucu kalo lagi makan, batin Ira.

Setelah Asyraf menyelesaikan makanannya, Ira memberikan air mineral kepada Asyraf yang langsung diminum sampai tandas.

Asyraf menarik lembut tangan kanan Ira untuk mengikutinya.

"Mau kemanasih?" Kata Ira sambil mengambil tasnya.

"Mau ke KUA, ya kekelas lah sayang" kata Asyraf sambil mencubit gemas kedua pipi Ira. Dengan wajah cemberut Ira hanya mengikuti Asyraf menuju kelas mereka yang berada dilantai 2 yaitu kelas 11 IPA-5.

Asyraf dan Ira masih berpegangan tangan saat berjalan dikoridor menuju kelas, Ira tersenyum bahagia saat mereka berjalan sambil berpegangan tangan, walaupun tidak ada yang berbicara diantara mereka, ia sangat bahagia berada disamping Asyraf. Tapi tiba-tiba matanya tertubruk oleh mata seseorang, ia terpaku.

Asyraf menghentikan jalannya dan melihat Ira yang tegang dan wajahnya yang pucat pasi, Asyraf mengikuti arah pandang Ira, dan melihat gadis mungil yang sedang tersenyum menatap pacarnya itu, lalu gadis itu melihat kearahnya sambil tersenyum ramah tapi Asyraf tidak membalas senyumnya, hanya wajah dingin dan datar menatap gadis itu. Ira langsung membuang arah pandangannya dan menarik Asyraf untuk segera menuju ke kelas.

Asyraf menghela napas berat, tidak tau mengapa melihat gadis itu malah membuat pacarnya itu terlihat kalut, kesedihan terpancar jelas dimatanya. Asyraf menarik Ira kedalam pelukannya.

Asyraf mencium puncak kepala pacarnya itu "Aku sayang kamu Ra" gumamnya tepat ditelinga Ira.

Ira meneteskan air matanya "I know" jawabnya sambil membalas pelukan Asyraf dengan erat.


Jangan lupa Vote dan Comment guyssss.

Twins PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang