Malam semakin pekat berlalu.
Lunglai desau angin pergi
Tak lagi perduli dengan
Rengekan manja serigala malam.
Sementara lenggokan genit.
Perempuan pendosa.
Menyeringai buas
Merasa tak puas.akan nasip.
Ah...bukan ..bukan salah malam.
Itu derita mu....jangan salahlan nasip...
Malam semakin pekat lagi.
Perempuan pendosa.
Kembali tertawa lepas
Sambil melenggok tak berdaya.
Angin semakin dingin menerpa, mengusik, menendang. Ah.....
Kembali hening.
Ya aku memang perempuan.
Pendosa yg berharap .....
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Kehidupan
PoetryMendengar tapi tidak di dengar,semua yang ada bayangan,ah nafasku bisik nya angin berlalu,bagai alunan biola,sementara jangkrik malam meringkik pilu,bernyanyi lah teriakan pada dunia. .