Apa kabar Mu?
Pak Tua,mataMu sudah rabun,badan semakin tambun.
Berjalan gagah berjas megah.
Pak Tua duduk di kursi sambil minum teh manis
Buatan rakyat jelata.
Ah...apa kabar Mu sekarang.
Ternyata badanMu semakin,
Subur dan makmur.
KataMu sekarang semuanya.
Kan ku babat.
Kan ku libas kau para Camat.
Hem siapa suruh kalian tak hormat.
Ah...ternyata Pak Tua.
Pendendam kesumat.
Kamu yang sudah terangkat.
Semakin bangga memerintah.
Pasti kan kau jerat.
Sampai-sampai istri pun ikut
Mementak.
Sudah lah Pak Tua.
Kau sudah lupa-lupa ingat
Tas janjiMu beli alpukat.
sebelum kau punya kursi
Roda empat.
Ingatlah kan keranda keramat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Kehidupan
PoetryMendengar tapi tidak di dengar,semua yang ada bayangan,ah nafasku bisik nya angin berlalu,bagai alunan biola,sementara jangkrik malam meringkik pilu,bernyanyi lah teriakan pada dunia. .