#5

31 3 0
                                    

 Kini suasana malam hari ini masih ditemani rintik setelah hujan mengguyur di sore hari

Annaya saat ini sudah duduk di depan meja belajarnya fokus membuka lembaran kertas buku-buku tugasnya untuk mengerjakan tugas yang tadi pagi diberikan oleh guru matematika nya

Setelah selesai ia kerjakan tugas tersebut hanya  selama beberapa menit 
lalu ia meraih ponselnya yang sedari tadi ada di sampingnya, ia membuka lock screen nya dan menyentuh salah satu grup chat onlinenya yang sudah berisik karena rentetan balas-membalas antara teman-teman nya

Annaya hanya menatap layar ponselnya tanpa berniat ikut campur dalam pembahasan yang ada disana

Kemudian terdengar suara mengucap namanya dari luar kamarnya, langsung saja ia beranjak dan melangkah keluar karena ia sangat kenal siapa yang memanggilnya yaitu seorang perempuan kesayangannya yang tak lain adalah ibundanya.

'' bu ada apa panggil aku?" Annaya .

" kamu udah makan belum?"  Tanya ibundanya, mengingat bahwa Annaya sedari tadi pulang sekolah belum makan karena memang ia tadi sore pulang sekolah langsung meminta izin untuk menuju kamarnya .

"belum bu hehe" jawab Annaya sambil menampilkan deretan giginya.

"Makan dong sayang nanti sakit,mau nasi goreng nggak?, ibu kayanya denger ada tukang nasi goreng lewat barusan. kamu mau?" tanya ibundanya

"mau dong bu" Ucap Annaya sambil menampikkan wajah kegembiraannya

Alesannya sederhana yaitu karena makanan kesukaan Annaya selain masakan ibunya adalah Nasi goreng

"Dasar anak ibu, Nasi goreng aja langsung semangat" jawab ibunya seraya bangkit dari duduknya berjalan kearah pintu

" Ibuku sayang, aku aja yang keluar ibu duduk disini aja yah" Annaya

Ia berjalan keluar membuka kenop pintu dan berjalan melewati pekarangan rumahnya baru saja ia keluar, ia sudah dapat  merasakan hembusan angin yang menelisir rambutnya yang sudah bergabung dalam satu ikatan rambutnya.

Lalu Ia memanggil pedagang tersebut dan memesan 2 porsi nasi goreng. Tak lama kemudian terdengar dari arah depan rumahnya tepat si pemilik rumah tersebut keluar setelah beberapa detik membuka pagar rumahnya

Rumah yang ada dihadapan rumahnya adalah rumah milik orangtua sahabatnya sendiri yang tak lain adalah Dani,
Dani lalu ia berjalan menghampiri Annaya

"Ngapain lu malem-malem diluar?" Dani

"Keliatannya ngapain saya, pak?" Annaya malah balik bertanya

"emm,kalo menurut gua lu lagi nemenin abang nasi goreng?"—"Wah jangan-jangan lu sama abangnya pa---" Ucapannya terhenti saat Annaya langsung mencubit lengan Dani karena Annaya tahu arah pembicaraan Dani pasti ngawur alias kemana-mana.

"Aduh! Nay sakit tau!" ucap dani sambil mengusap-usap lengannya yang terasa panas karena ulah Annaya

"Lu sendiri ngapain keluar? biasanya jam segini lagi asik banget main PS" Annaya

"Pengen keluar aja abis gua tadi liat lu dari dalem, terus jadi laper haha" jawab dani

Annaya hanya menatap Dani dengan tatapan datar. Kemudian beranjak dari duduknya dan berjalan kearah pintu pagar rumahnya

"Eh! Eh Nay mau kemana?" Dani

"Mau masuk lah, ngambil duit" Annaya

"Oh kirain ,lu ngambek?" Dani

"Ya kali, emang gua anak kecil. Lagian ngambek kenapa deh?" Annaya

"Oh iya lu kan bukan anak kecil lagi sekarang, udah gede ya? Tadi sore aja pulangnya dianterin cowok "---"Siapa seh?Pacarnya ya?" Ucap Dani terdengar pertanyaan disertai ledekan

"Lah sok tau!, itu Temen "

Annaya melenggang pergi masuk kedalam. Kemudian Dani memesan nasi goreng yang ada didekatnya, dengan segala kelakuan jahilnya ada saja yang ia lakukan, seperti saat ini sesekali ia mengketuk-ketukan kentungan gerobak nasi goreng seolah-olah ia sedang mempromosikan nasi goreng abang-abangnya.

Annaya baru saja keluar dari dalam rumahnya, lalu menerima dua bungkus nasi goreng yang tadi ia pesan dan siap untuk disantap.

"Nay sini dulu,gua mau nanya" Dani 

"Engga ah males, gua makin laper kalo liat muka lu"

"Jeh sialan lu!eh tadi siapa sih yang nganter lu pulang? E cie"

"Temen elah, ngga percaya?yaudah"

"Oh temen? belum ja---"

"Mas ini nasi goreng nya, sudah" ujar tukang nasi goreng yan tak sengaja memotong pertanyaan Dani

"HAHA mas? dia mah cocokan dipanggil pak aja, wajahnya mendukung kok jadi papah muda"ledek Annaya
Namun jika dilihat dari kegantengan yang di miliki Dani ucapan Annaya tidak sesuai dengan kenyataan

"Udah masuk sana, gua mau balik nih" Dani

"ngga disuruh juga gua dari tadi mau masuk, tapi kan ditahan lu" Jawab Annaya, Dani hanya menjulurkan lidahnya dan menghilang di balik pagar rumahnya

****
Pagi harinya aktivitas seperti biasa selayaknya anak SMA lainnya setiap harinya mengawali pagi dengan rutinitas sebagai pelajar yaitu berangkat kesekolah

Bel masuk sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, murid murid SMA 1 sudah bersiap untuk mengikuti pelajaran di hari terakhir masuk sekolah, karena memang esok sudah tiba weekend kembali 

Pagi ini Pelajaran yang meng awali  Annaya adalah pelajaran Olahraga
Teman-teman nya dan dirinya sudah berganti baju olahraga

Mereka sudah bersiap-siap untuk pemanasan dipimpin oleh guru olahraga dengan ciri khas berkepala botak dan berkacamata;namanya pak larki

Pak larki sudah siap di pinggir lapangan dan menyuruh anak anak XI IPS untuk pemanasan,lalu berlari mengelilingi lapangan sebanyak lima kali putaran

Kemudian setelah itu mereka di bebaskan untuk berolahraga sesuka hati alasannya karena guru-guru harus rapat dadakan yang diberitahukan oleh guru piket

Semuanya sudah asyik dengan kelompoknya masing-masing
Untuk bagian anak laki-lakinya memilih untuk tanding futsal dan yang perempuan,salah satu dari mereka memilih untuk bermain bekel,mereka adalah teman-teman Annaya dan dirinya.

****
Bel pergantian jam berdering beberapa menit yang lalu
Annaya dan teman-teman nya hendak menuju kamar mandi untuk mengganti baju olahraga dengan seragam nya
Setelah selesai, di sela-sela Annaya merapikan rambutnya yang terurai di depan cermin  Dinar bertanya kepadanya

"Nay lu sama Satrio ,kemarin di anterin pulang kan?" Dinar

"Iyalah? Lain kali jangan ngomong gitu " jawab Annaya sambil meng ikat rambutnya dengan ikat rambut berwarna biru yang sudah melekat di tangannya

"HAHA iya iya, reflek gua Nay"---"ya kali gua ninggalin lu sendirian di sekolah, mending gua titipin lu ke Satrio ya kan" Dinar seraya menaik-turunkan alisnya , Annaya hanya bergidik tak acuh dan hendak melangkah keluar.

"Nay nanti istirahat kita kumpul buat nentuin tokoh apa yang kita peran di tugas kelompok" Dinar

****
#Note
Sorry ya atas segala kekurangan yang ada di tulisan ini
Tolong vote ya💕
Thanks buat waktunya buat nyempetin bac tulisan absurd ini
Terimakasih para readers ter cintah💞💞

Brown CardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang