3:" pulang bareng kuy!"

26 5 6
                                    

"Akhirnya selesai juga peernya," ucap Audina dengan nada lelah.

"Sumpah peernya bikin otak gue kebelah dua," balas Cav.

Yaelah sok basa basi lu

Pinter matematika juga. Batin Audina

Tiba Cav memandangi Audina terus menerus. Dari awal,Cav seperti memiliki perasaan kepada Audina.

"Ngapaiin sih lu liatin gue,gue cantik ya?," goda Audina.

"Ih amit - amit jabang bayi,"

"Trus ngapain ngeliatin gue?,"

"Gue suk..eh gue cuman mau baca diri lo aja," Cav menjawab asal. Sangking groginya. Hahaha

"Lah lucu lu beruk. By the way pulang gih,Udah jam 9.35 ,"

"Eh iya gue pulang dulu ya,bay bay baby-boo sayang!,"

"Bye-bye too baby-bear!,"

Cav langsung pergi membawa bukunya dengan keadaan jantung yang berdekat 10 detak per detik ,tetapi Audina..

Dia panggil gue sayang?

Sayang?

Sa-yang?

Sa-ya-ng?

S-a-y-a-n-g?

Samyang?

Ku terhuraaa. batin Audina.

"Hoam...."Audina tertidur.

*zzzz*

---

"Jadi anak - anak,hari ini kita akan belajar shoot kemudian akan bertanding."ucap pak Raffles kepada para siswi.

Saat giliran Audina,dia selalu shoot dengan mulus--tanpa mengenai ring. Di sekolah lama Audina,dia selalu ikut ekskul basket. Di setiap pertandingan,kelompoknya selalu menang. Dia selalu disebut "ratu basket". Setiap kali dia main,orang - orang selalu menjulukinya 'badak'. Emang sih nggak enak didenger cuman ya gimana yak wkwk

"Nice shoot Audina!," itulah kata - kata yang sering diucapi pak Raffles ketika Audina ngeshoot.

"Mari kumpul,anak - anak!" teriak pak Raffles.

"Team pertama adalah Feli,Putri,Dinda,Nisa dan Rika. Team kedua Misca,Audina,Kirey,Patricia,dan Khatarina." Ucap guru olahraga itu.

"The game strat...NOW!"

*pritttttt*(ceritanya suara priwitan)

Ranz ingin membeli minum karna dia lalah. Dia baru saja bermain sepak bola. Kantin berada pas disamping lapangan basket,jadi Ranz harus melewati lapangan basket telebih dahulu. Saat Ranz sedang melihat - lihat,tetapi mata Ranz tertuju pada Audina.

Wih gila,ternyata Audina jago main basket. Ah anjir tuh cewe jago banget,sumpah dah batin Ranz.

Ranz pergi ke kantin dan membeli dua aqua dingin lalu ia kembali ke lapangan basket. Pertandingan selesai,Audina terlihat lelah, Audina mengelap kringatnya. Tiba - tiba...

"Hai Audina," ucap Ranz lalu sambil senyum.

"Ranz?,tumben lu nyapa gue,"jawab Audina.

"Emangnya kenapa nggak boleh? By the way ini minuman buat lo. Lo capek kan? ini nih ambil aja," tawar Ranz.

"Serius?,boleh deh,mayan,"

"Nih,"

"Makasih ya,"

Him-She-HeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang