×××
"LEPASKAN! Apa yang ingin kalian lakukan?!"
Suara teriakan yang dihasilkan gadis itu menggema di seluruh koridor yang masih sepi. Ia terus diseret oleh tiga gadis lainnya yang tak Ia ketahui.
"Ya! Kalian mau membawaku kemana?!" Teriaknya sekali lagi.
Tak ada sahutan, yang ada hanya keheningan. Ia terus ditarik paksa hingga sampai di depan pintu yang Ia ketahui adalah gudang kosong yang terdapat di belakang taman. Tempat ini sangat jauh dan sangat jarang untuk para murid lalui.
Salah seorang gadis yang menyeretnya membuka pintu gudang tersebut dan dua lainnya memaksanya masuk dan mendorong gadis malang tersebut hingga jatuh terduduk.
"Kalian mau apa sih?! Dan apa kesalahan yang aku buat hingga kalian memperlakukanku sekasar ini?!" Teriak gadis itu lagi. Yang ditanya hanya tertawa menyidir.
"Yeri, Yeri. Kamu tidak tahu apa salah kamu?" Salah satu dari tiga gadis tersebut menjawab dengan senyum sinis yang ia miliki.
"Soora-ya, Aku benar-benar tidak tahu." Jawab Yeri lemah.
"Yeri. Kim Yerim. Gadis cerdas yang selalu disanjung dan dipuji-puji orang banyak. Kesalahanmu satu." Soora memegang dagu Yeri erat hingga membuat Yeri meringis menahan sakit.
"Salah kamu adalah selalu menggoda Mingyuku." Lanjut Soora.
Dua gadis disamping Soora mengangguk menyetujui perkataan Soora. Mereka hanya menatap Yeri sinis.
"Aku tak pernah menggoda siapapun." Tanya Yeri pelan.
"Cih, jangan pernah berbohong padaku. Pria tak akan mendekat jika wanita tak memulai. Kamu tahu? Aku tak suka ada seseorang yang mendekati pria yang kusukai. Apalagi anak baru seperti dirimu ini." Soora menunjuk dan menatap Yeri meremehkan.
"Lepaskan aku." Desis Yeri.
"Aw! Aku takut." Ujar Soora dengan suara dan wajah takut yang dibuat-buat.
"Jangan bermimpi untuk lepas dari diriku."
"Bukankah ini kekanak-kanakan?"
"Apa? Kamu bilang ini kekanak-kanakan? Sayangnya aku emang suka dengan cara yang kekanak-kanakan." Cibir Soora.
"Well, sebenarnya aku sedang dalam mood bagus hari ini. Jadi, aku tidak akan menyiksa kamu lebih dari ini. Tapi satu yang harus kamu ingat. Urusan kita belum selesai."
Soora dan kedua temannya pergi meninggalkan gudang dengan tawa renyah meninggalkan Yeri yang terduduk didalam gudang.
Yeri menghembuskan nafasnya pelan dan segera beranjak pergi ke kelasnya.
×××
Sudah 2 menit berlalu, setelah kejadian digudang. Yeri duduk dikursinya dengan novel yang baru di belinya kemarin sore. Yeri tak benar-benar membaca hanya menatap novelnya tertegun. Sekolah masih sepi, memang karena Ia datang terlalu pagi sebab mendapat pesan yang dikiranya dari Mrs. Seulhee tapi malah jebakan dari Soora dan kedua temannya.
Yeri tak tahu jika di sekolah barunya ini Ia akan merasakan yang namanya di bully. Karena memang selama Ia bersekolah Ia tak pernah merasakannya.
Ia hanya menontonnya di televisi dan tak pernah peduli, kerena dipikirannya itu hanyalah akting belaka. Namun sekarang, itu terjadi pada kehidupannya.
"Apa yang harus aku lakukan?" Gumam Yeri pelan sambil menatap novelnya seakan meminta jawaban.
"...urusan kita belum selesai."
Kata tersebut terus terngiang di benaknya. Itu berarti ia akan di bully lagi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love | jjk
Fanfic"Dia adalah gadisku. Jadi, berhenti menyakitinya." jjk "Kumohon. Masalah terbesarku bukanlah mereka, tetapi dirimu." kyr [Slow Update]