Peluncuran Pertama

62 37 14
                                    

Hari Rabu...

Hari ini hari untuk main sepeda. Gakarba sebenarnya tidak memiliki sepeda. Karena itu Gakarba selalu berboncengan dengan Mijine. Jadi Mijine jemput Gakarba. Setelah itu mereka menjemput Layosi. Karena Layosi di belikan sepeda baru jadi sayang kalau tidak di pakai dan di biarkan di gudang. Jadi Gakarba meminjam sepeda lama Layosi dan Layosi menggunakan sepeda barunya.

"Ayo kita pergi sekarang?" Ajak Mijine.

"Eh tunggu dulu gue mau minta ijin dari papi atau mami dulu. Minta salah satu ijin dari mereka kan sudah cukup" kata Layosi.

"Lay sudah?" kata Gakarba.

"Sudah. Ayo kita berangkat sekarang" kata Layosi bersemangat.

"Ayo" kata Mijine dan Gakarba hampir bersamaan.

Sepanjang jalan menuju bukit Layosi tidak berhenti mengoceh. Dia selalu mengomentari setiap apa yang dilihatnya, mulai dari anak anak di lapangan, kambing, bunga bunga, pemandangan sekitar jalan, semuanya dikomentarinya dengan penuh kakaguman. Tak ada batuk atau bersin. Dia benar benar bahagia, mengayuh sepeda dengan bersemangat.

Gakarba dan Mijine menjadi luluh dalam kegembiraan Layosi. Kalau memang Layosi manjadi sehat karena kemaren makan biji durian. Untuk apa Gakarba dan Mijine mengkhawatirkannya? Justru asik mereka bisa main diluar rumah, bersepeda ke sekolah, jadi untuk Pak Ropy sopir Layosi silahkan mengambil pengsiun dini, mereka pun tak peduli.

"Balapan ke puncak" teriak Mijine sambil turun dari sepedanya dan mendorong sepedanya sambil berlari untuk menaiki puncak.

Lereng di belakang rumah Mijine agak Curam dan banyak ditumbuhi pepohonan. Namun di sebelah rumah Mijine tidak begitu curam dan tandus dekat dengan sungai. Tempat meluncur yang bagus.

"Yaaahuuuuu" teriak Gakarba segera menyusul Mijine.

Sampai di puncak Layosi menyembunyikan napas yang tersenggal senggal. Dengan wajah basah kuyup karena keringat, jaket yang tadinya ia pakai sekarang sudah dilepas dan ia taruh di keranjang sepedanya.

"Lay. Ini peluncuran lo yang pertama gue mohon jangan lepas in setir! Pegang lurus lurus jangan sampai melenceng ke semak semak. Kalo mau jatuh ke sungai rem jauh jauh sepeda lp!" kata Mijine memberi instruksi dari bawah lereng.

"Jangan khawatirkan gue" kata Layosi dari puncak atas.

"Sebaiknya lo dengerin tuh apa kata Mijine. Kalo gak kita bakal ngerakit ulang badan lo. Dan papi mami lo gak akan lagi ngasih ijin lo keluar" kata Gakarba dari bawah lereng yang berdiri dekat Mijine.

"Oke siap" kata Layosi.

Daerah lereng itu sekitar 300 mater. Hanya butuh beberapa menit untuk sampai di tepi sungai.

"Woaaahhhhh... Tolonnggggg" teriak Layosi.

""""***"""""""_______"""""""***""""""

Apa yang terjadi selanjutnya? Apa badan Layosi hancur? Apa mereka berdua yaitu Gakarba dan Mijine akan merakit ulang badan Layosi? Apakah setelah kejadian itu papi mami Layosi tak memberi ijin kepada Layosi untuk keluar rumah?

Tunggu besok malam ya😉. Jangan lupa juga Votmmentnya. Terima kasih 🙏yang mau mengeklik tanda⭐ di bawah ini👇 😍😘😍😘😍😘.

Princess 2 StoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang